Gelar Paparan Kinerja, Pegadaian Catat Pertumbuhan Laba Rp 2,77 T

PT Pegadaian mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,4% menjadi Rp 2,77 triliun. Laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp 3,66 triliun. Total aset juga meningkat 10,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 52,79 triliun dari 2017 sebesar Rp 48,68 triliun.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan, pendapatan usaha pun naik menjadi Rp 11,46 triliun dari Rp 10,52 triliun, di 2017. Peningkatan laba bersih ini, klaim Kuswiyoto, sejalan dengan perkembangan produk inovatif digital yang diluncurkan dan peningkatan layanan.

“Perusahaan berhasil menutup tahun 2018 dengan kinerja yang positif. Laba bersih Rp 2,77 triliun setelah pajak ini meningkat dari Rp 2,51 triliun pada 2017,” ujar Kuswiyoto dalam paparan kinerja perusahaan di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (25/3).

Adapun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), lanjut Kuswiyoto, tercatat 1,5% gross dan 0,4 persen (nett). Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional atau BOPO tercatat yakni 68% dan DER 1,6x.

“Pegadaian sudah tidak memiliki isu pendanaan atau modal lagi. Pegadaian memiliki ruang cukup luas untuk bertumbuh. Kami optimis tahun 2019 kinerja perusahaan akan meningkat seiring dengan prediksi meningkatnya pertumbuhan ekonomi nasional, karena semakin banyak produk yang akan kami luncurkan,” paparnya.

Selain peningkatan Pegadaian Digital Service, lanjut Kuswiyoto, ada beberapa produk baru yang diperkenalkan pada Ulang Tahun Pegadaian ke-118, pada 1 April mendatang. Kolaborasi juga akan ditingkatkan baik dengan swasta maupun sinergi dengan BUMN.

“Pegadaian akan terus melakukan inovatif produk dan sistem layanan secara digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Bukan hanya fasilitas layanan saja yang ditingkatkan, tetapi juga menciptakan berbagai produk baru digital yang akan diluncurkan pada tahun ini,” ujarnya didampingi sejumlah direksi.

Ke depannya, kata dia, akan tetap meningkatkan kinerja gadai sebagai bisnis inti. Di sisi lain proporsi bisnis nongadai akan semakin ditingkatkan secara progresif. Komposisi portofolio akan berubah dari sebelumnya kinerja bisnis gadai sebesar 84% dan nongadai 16%, secara bertahap menjadi 60% dan 40%.

“Kami berharap Pegadaian akan terus menjadi perusahaan milik negara yang selalu berkontribusi besar bagi masyarakat dan perekonomian nasional,” katanya.

Pada 2019 ini, perusahaan pembiayaan pelat merah ini menargetkan peningkatan aset sebesar 18,5%. Atau sekitar Rp 10 triliun menjadi Rp 63 triliun. Selain itu, peningkatan outstanding loan ditargetkan 15,2% menjadi Rp 46,5 triliun.

“Pendapatan usaha dengan target 21,3 persen sebesar Rp 2,4 triliun, jadi Rp 14 triliun dan target laba bersih naik Rp 300 miliar atau 10,8 persen menjadi Rp 3 triliun,” harapnya.

Pegadaian kini tidak lagi sekadar tempat transaksi gadai barang saja, Pegadaian telah bertransformasi melalui pengembangan layanan Pembiayaan Kendaraan serta Tabungan Emas.

Layanan bernama Amanah ini memungkinkan masyarakat mendapatkan pembiayaan kredit mobil maupun motor. Berbasis konsep syariah, layanan Amanah tidak mengenal istilah bunga melainkan mun’ah. Biaya mun`ah sebesar 0,9 persen dikali harga kendaraan yang dibayarkan per bulan.

Kepala Cabang Pegadaian Kebayoran Baru, Amallia Komalasari mengatakan, untuk down payment atau uang muka pembiayaan mobil itu sekitar 20% dari harga barang, sedangkan untuk motor sekitar 10% dari harga barang.

“Untuk jangka waktu kreditnya sendiri sekitar 1-3 tahun untuk di bawah Rp 100 juta. Sementara untuk tenor 5 tahun disediakan cicilan kendaraan seharga Rp 400 jutaan,” ujar Amallia saat ditemui Jakarta Selatan.

Selain menawarkan pembiayaan kendaraan berbasis syariah, wanita yang akrab disapa Amalia itu mengatakan, masih ada layanan lainnya ialah Tabungan Emas.

“Sekarang kita coba new market lewat virtual account yang namanya tabungan emas. Tabungan Emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas dengan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau,” tambah Amellia.

Menurut Amelia, layanan ini memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi emas. Cara menggunakan Tabungan Emas sendiri, kata Amelia, pengguna dapat melakukan secara online melalui aplikasi Pegadaian Digital Service.

Pembelian emas dengan harga terjangkau (mulai dari berat 0,01 gram) serta mudah dan cepat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan dana nasabah. (lin)

 

sumber: jpnn.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *