Perum Jamkrindo menilai UMKM memiliki peranan penting di Indonesia dan berkontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Meski memiliki peranan penting terhadap perekonomian, UMKM masih memiliki kendala untuk terus tumbuh dan berkembang.
Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan Jamkrindo Sulis Usdoko menyebut, salah satu masalah utama yang terus terjadi yaitu berkaitan dengan struktur permodalan. Padahal, modal yang kuat, menjadi syarat utama bagi UMKM untuk terus berekspansi.
“Maka itu, kehadiran Jamkrindo menjadi penting dan krusial. Yakni sebagai wadah yang akan menjembatani UMKM dan Koperasi yang mempunyai usaha layak atau feasible, tapi belum memenuhi persyaratan teknis perbankan atau unbankable untuk dapat memperoleh akses keuangan dengan skema penjaminan kredit,” ujar Sulis yang mewakili Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto pada acara media gathering di kawasan Puncak, Jawa Barat, Sabtu-Minggu (3-4/10).
Di Indonesia, lanjut Sulis, banyak UMKMK yang sebenarnya feasible tapi tidak bankable. Jadi mereka sulit bagi mengakses modal dari perbankan. Maka itu, kata dia, UMKM Koperasi harus didukung oleh perusahaan penjaminan supaya mendapat pembiayaan kredit dari lembaga keuangan bank maupun nonbank.
“Pada prinsipnya, penjaminan kredit memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM dalam memperoleh kredit dari bank maupun lembaga jasa keuangan non bank yang terkendala dengan agunan/jaminan,” terang Sulis.
Sebagai perusahaan yang diberi mandat khusus oleh pemerintah untuk melakukan penjaminan bagi UMKM dan Kopersi, Jamkrindo telah lama menjadi tonggak pemberdayaan UMKMK. Selain memberikan jaminan kredit, Jamkrindo juga berinovasi dengan melakukan pemeringkatan dan juga memberikan pendampingan kepada para UMKM.
Berdasarkan data BPS, kutip dia, jumlah UMKMK di Indonesia lebih dari 57 juta unit usaha. Namun, data tersebut hanya perkiraan saja. Tidak by name by address. Dari sekian banyak Kementerian/Lembaga yang mengurusi UMKMK, tidak satu pun memiliki database UMKMK secara riil.
“Peluang strategis dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk mendukung pengembangan UMKM, Jamkrindo diharapkan akan menjadi leading di bidang penjaminan ke depannya,” imbuh pria ramah dan gaul ini.
Jamkrindo senantiasa akan melakukan penguatan SDM, lanjut dia, satu inti yang harus dikuasai dalah expert dalam produk penjaminan, pengelolaan risiko, expert dalam pengelolaan UMKMK, dan pengelolaan database UMKMK.
Sebagai perusahaan yang menjadi benchmark semua perusahaan penjaminan yang ada di Indonesia, Sulis mengatakan SDM Jamkrindo harus senantiasa melakukan inovasi. “Leading di bidang penjaminan itu artinya harus yang paling terdepan. Baik itu dalam konteks bisnis, operasional, perangkat infrastruktur, dan aspek-aspek yang meliputi industri penjaminan dan UMKM,” paparnya.
Direktur Utama Jamkrindo Randi Anto menegaskan, Jamkrindo berkomitmen membantu UMKM naik kelas atau tumbuh dengan skala yang lebih besar. “Sudah menjadi tanggung jawab dan fokus kami untuk memajukan UMKM dan koperasi,” ujar Randi.
Untuk itu, lanjut Randi, setiap tahunnya Jamkrindo meningkatkan kapasitas penjaminan kreditnya begitu juga dengan jumlah UMKM yang dijamin. “Dalam 10 tahun terakhir (tahun 2008-Juni 2018) Jumlah UMKM yang telah dijamin Perum Jamkrindo dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai lebih dari 21 juta UMKM,” tutup Randi. (lin)