PT Bank BRIsyariah (BRIsyariah) punya cara tersendiri dalam menggenjot pertumbuhan pembiayaan UMKM. Menyusul acara Keuangan Syariah UKM Kreatif yang digagas Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Cirebon, Jawa Barat, Rabu (20/02).
BRIsyariah memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan syariah dan permodalan perbankan syariah di hadapan 100 orang pelaku ekonomi kreatif dalam Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif
Adapun tema diambil Permodalan dan Pengelolaan Keuangan Syariah dengan membawa langsung nasabah existing mikro BRIsyariah Ibu Trisalea pemilik Batik Salma. Acara ini menghadirkan Pimpinan Cabang BRIsyariah Cirebon Maman Sukiman dan Departemen Head Mikro BRIsyariah Kantor Pusat Wenni Sri Winastri sebagai narasumber dari BRIsyariah.
Pimpinan Cabang BRIsyariah Cirebon Maman Sukiman menekankan siap mensupport pelaku usaha ekonomi kreatif melalui produk pembiayaan dan pendanaan Mikro Faedah BRIsyariah iB. Pentingnya mendukung kemajuan pelaku ekonomi kreatif saat ini sangat menentukan arah perekonomian Indonesia.
“Dengan beragam usaha para pelaku ekonomi kreatif tentunya kami siap mensupport modalnya untuk bisa berkembang maju melalui produk pembiayaan dan pendanaan yang halal, cepat, mudah, berkelanjutan dan syar’I,” ujar Maman dalam rilis Humas BRIsyariah, Rabu (20/02).
Pihaknya bangga mengantar para pelaku ekonomi kreatif mencapai tujuannya. “Insya Allah menjadi pengusaha yang sukses dunia akhirat. Dukungan pembiayaan dan pendanaan pelaku ekonomi kreatif kami wujudkan melalui nasabah mikro BRIsyariah,” ujarnya sambil member contoh.
Ibu Trisalea selaku pemilik Batik Salma, kutip Maman, telah menjadi mitra BRisyariah sejak tahun 2004. “Kami support usaha batik Ibu Trisalea yang dirintis dari awal hingga berkembang pesat dan sudah terkenal di wiyalah Cirebon ini,” ujarnya.
Departemen Head Mikro BRIsyariah Kantor Pusat Wenni Sri Winastri menambahkan, sektor usaha yang dibiayai BRIsyariah saat ini 66% berlokasi di pulau Jawa. Cirebon menjadi salah satu daerah yang memiliki banyak pelaku ekonomi kreatif.
“Salah satunya di industri fashion batik. Kini, industri fashion batik di Cirebon semakin maju karena pemasarannya tidak lagi di gerai-gerai. Masyarakat di luar Cirebon bisa membeli produk buatan perajin Cirebon di toko-toko online,” imbuh Wenni.
Melihat potensi bisnis yang besar di Cirebon, lanjut Wenni, BRIsyariah menawarkan produk pendanaan dan pembiayaan mikro bagi para pelaku ekonomi kreatif.
Financial Planner Bekraf Ligwina Hananto untuk mengajari pelaku ekonomi kreatif cara mengelola keuangan usaha yang tepat. Owner Batik Trusmi Cirebon, Sally Giovani juga turut hadir untuk memotivasi pelaku ekonomi kreatif meraih sukses.
Mereka menjelaskan tentang pengelolaan keuangan bisnis dan pribadi harus dipisahkan dengan membuat laporan keuangan untuk mengetahui secara pasti omzet maupun laba usaha.
Menurut mereka, pelaku ekonomi kreatif mampu mengevaluasi bisnis sekaligus menentukan strategi untuk ekspansi usaha melalui laporan keuangan usaha yang tercatat dengan baik.
Program edukasi untuk pelaku bisnis UMKM ini telah dimulai sejak Bekraf berdiri pada tahun 2015. BRIsyariah sebagai bank ritel modern dan satu-satunya bank syariah yang menyalurkan KUR syariah tentu sangat peduli pada pelaku ekonomi kreatif dengan mengapresiasi acara ini.
Sekretaris Perusahaan BRIsyariah Indriati Tri Handayani, acara ini sangat bagus, karena di sini pelaku ekonomi kreatif bisa mendapatkan ide-ide baru dan juga informasi mengenai pengelolaan keuangan. Bagi mereka yang belum memulai bisnis pun sangat bagus.
Sekarang zamannya serba mudah. Generasi muda milenial pun mudah jika ingin memulai usahanya. Pemasarannya bisa dilakukan secara online. Apalagi sudah ada Bekraf sebagai wadahnya. “Kami akan membantu para pelaku industri kreatif untuk terus berkembang,” ungkap Indriati.
Seiring berkembangnya usaha, pelaku ekonomi kreatif bisa mengakses pembiayaan perbankan syariah, salah satunya melalui BRIsyariah. “Kami menargetkan peningkatan pembiayaan usaha mikro hingga sebesar Rp 3 triliun di tahun 2019,” ujarnya,
Semoga cita-cita BRIsyariah di tahun konsumer ini, lanjut Indri, dapat terwujud melalui ridho Allah SWT dan tentunya ikhtiar. “Dan jua implementasi budaya kerja PASTI OKE para insan BRIsyariah di seluruh Indonesia,” tutup Indri, sapaan akrabnya. (lin)