Gandeng PT Radana Finance, Jamkrindo Syariah Proyeksikan Volume Rp 13,5 T

(ki-ka) Plt Dirut Jamsyah Gatot Suprabowo, Dirut PT Radana Evy Indahwati, Andoko Direktur Radana dan Achmad Sonhadji Direktur Operasional Jamsyah

PT Penjaminan Jamkrindo Syariah, anak usaha Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) menjalin kerja sama PT Radana Bhaskara Finance tentang penjaminan pembiayaan dengan jaminan benda bergerak dan tidak bergerak. Penjaminan Jamkrindo Syariah atau Jamsyah optimistis bisa melanjutkan kinerja positif tahun ini. Perusahaan pelat merah ini memproyeksikan volume penjaminan di tahun ini bisa mencapai Rp 13,5 triliun.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Jamsyah Gatot Suprabowo mengatakan, sepanjang tahun lalu perusahaannya menutup volume penjaminan sebesar Rp 12,2 triliun. Dengan demikian, perseroan membidik kenaikan sebesar 10,65% secara year on year (yoy) tahun ini. Sementara, di akhir kuartal I-2018, Gatot menyebut volume penjaminan telah mencapai Rp 3,4 triliun

“Kami masih optimistis di tahun ini masih banyak potensi mitra untuk kerja sama. Industri keuangan syariah ini masih sangat luas. Adapun sampai 2017, Jamsyah memiliki total aset Rp 469 miliar. Nominal tersebut tumbuh signifikan sebesar 132% jika dibanding realisasi 2016,” ujar Gatot saat jumpa pers usai penandatangan kerja sama PT Radana di kantor Perum Jamkrindo, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (28/3).

Untuk mendongkrak kinerja, Gatot menyebut, selain meningkatkan bisnis dari mitra eksisting sebelumnya, pihaknya juga masih akan gencar menggaet mitra baru industri keuangan syariah untuk menjalin kesepakatan bisnis. Seperti PT Radana untuk menjamin kredit bisnis yang disalurkan oleh Radana. Objek kerja sama ini meliputi penjaminan pembiayaan investasi, penjaminan pembiayaan modal kerja, dan penjaminan multiguna yang diajukan oleh debitur yang berbentuk badan hukum maupun perorangan.

“Saya belum bisa menyebutkan kerja sama yang baru. Tapi, pasar yang akan kita sasar ke depan masih dari industri syariah baik perbankan, maupun nonbank syariah. Kerja sama ini berdurasi selama dua tahun dan menjadi dasar bagi Radana untuk memperbesar portofolio bisnis penyaluran pembiayaan yang berkualitas,” imbuhnya.

Dengan menggunakan jasa penjaminan dalam penyaluran pembiayaan tersebut, kata Gatot, secara langsung PT Radana Finance telah menjalankan kewajibannya sebagai perusahaan pembiayaan sesuai dengan POJK NO. 29/POJK.05/2014 yang disebutkan pada pasal 18 tentang mitigasi risiko pembiayaan atau kewajiban menjaga kualitas piutang pembiayaan.

“Produk penjaminan yang saat ini dikelola PT Jamsyar adalah penjaminan pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR), penjaminan pembiayaan konstruksi dan pengadaan barang atau jasa, pembiayaan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP, penjaminan pembiayaan mikro? penjaminan pembiayaan umum, penjaminan pembiayaan multiguna atau konsumtif, surety bond & customs bond, penjaminan bank garansi, dan penjaminan distribusi semen,” ujar Gatot.

Bagi Jamsyah, lanjut Gatot, kerja sama ini akan menambah jenis portofolio bisnis penjaminan pembiayaan. Selain itu, diharapkan dapat berkontribusi cukup signifikan di dalam pencapaian target perolehan imbal jasa kafalah tahun 2018. Tahun ini, Jamkrindo Syariah membidik IJK sebesar Rp 200 miliar. “Bagi masyarakat, ini diharapkan dapat bermanfaat secara tidak langsung kepada masyarakat yang ingin melakukan permohonan pembiayaan kepada PT Radana,” imbuhnya.

Dirut PT Radana Evy Indahwati mengatakan, portofolio perusahaannya sudah menyalurkan Rp 3, 8 triliun sepanjang 2017. Ini dengan NPF 2,4 persen. Di 2018, Evy menargetkan NPF bisa mencapai di bawah 2% saja dengan target penyaluran Rp 2,4 triliun. “Kami selalu memakai scoring pada mitigasi risiko sebelumnya. Jadi NPF kami bisa terjaga dan calon debitur bisa terseleksi dengan baik dan akhirnya hanya yang berkualitas dapat menfaatkan program kami,” ujar Evy mendampingi Gatot.

Perjanjian tersebut, lanjut Evy, menjadi dasar perseroan untuk memperbesar portofolio bisnis penyaluran pembiayaan yang berkualitas. “Kerjasama ini menjadi salah satu langkah perusahaan dalam memitigasi risiko, ke depan kami akan tetap menjaga kualitas untuk keberlanjutan bisnis. Kemitraan strategis ini merupakan upaya kami dalam menunjang pertumbuhan ekonomi digital nasional,” imbuhnya.

Kerja sama ini juga, lanjut Evy, merupakan langkah taktis kami untuk merespons dinamika ekonomi dan transformasi bisnis untuk mempercepat pertumbuhan bisnis multiguna melalui berbagai saluran distribusi dengan target penyaluran dana sebanyak Rp2,4 triliun,” tutupnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *