Setelah IPO pada Mei 2018 lalu, BRIsyariah semakin membuktikan komitmennya. Salah satunya dalam memperluas jangkauan serta mengembangkan jaringan layanan perbankan syariah di Indonesia dengan menggandeng tiga institusi pendidikan di Bangka Belitung.
Dalam mengembangkan jaringannya, BRIsyariah juga terus meningkatkan kerja sama dengan institusi baik dari pemerintah maupun swasta. Kali ini BRIsyariah menjalin kerja sama sekaligus dengan tiga universitas di Bangka Belitung, Pangkal Pinang, yaitu Universitas Bangka Belitung (UBB), Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Sidik Bangka Belitung (IAIN SAS), dan Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (POLMAN).
BRIsyariah menjalin kerja sama dengan tiga universitas tersebut terkait penyediaan layanan jasa dan produk perbankan syariah. Kerja sama ini dikukuhkan dalam acara penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) Rabu (3/10) di Aula UBB, Pangkal Pinang.
Acara penandatanganan kerja sama dilakuka Rektor UBB Muh Yusuf, Rektor Institut Agama Islam Negeri Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung Prof. Zayadi, dan Direktur Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung Sugeng Ariyono dengan Direktur Operasi BRIsyariah Wildan.
Dengan kerja sama ini, ketiga institusi mendapatkan kemudahan dalam memanfaatkan layanan perbankan syariah, mulai dari pengenalan layanan jasa dan produk perbankan, pelayanan penggunaan produk-produk penghimpunan dana pihak ketiga BRIsyariah, seperti deposito, giro dan tabungan.
Selain itu, termasuk layanan system pengelolaan keuangan atau yang dikenal dengan Cash Management System (CMS), di mana pengelolaan keuangan ketiga institusi tersebut dapat dilakukan secara online, serta kerja sama lainnya seperti payroll gaji, data base management, hingga pemberian pembiayaan.
Selain itu, sebagai salah satu bentuk kontribusi BRIsyariah dalam memperkenalkan bank syariah ke mahasiswa, fasilitas mini banking melalui kerja sama ini bias dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk belajar mengenai operasional kegiatan perbankan.
Direktur Operasi BRIsyariah Wildan mengatakan, bagi BRIsyariah sendiri, melalui kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan penghimpunan Dana Pihak Ketiganya melalui tabungan mahasiswa, tenaga pengajar dan karyawan, giro institusi, serta peningkatan portofolio pembiayaan melalui pemberian pembiayaan kepada tenaga pengajar dan karyawan ketiga institusi pendidikan tersebut.
“BRIsyariah juga sadar dengan tantangan yang dihadapi, yakni bagaimana bias melayani generasi milenial yang sangat haus layanan berbasis teknologi. Berbagai upaya kreatif terus dilakukan agar BRIsyariah dapat menjadi bank syariah terdepan dalam memenuhi kebutuhan tersebut,” ujar Wildan.
“Dengan menjalin kerja sama bersama institusi-institusi pendidikan diharapkan BRIsyariah terus dapat menerima masukan dari mahasiswa. Masukan ini sangat berguna bagi pengebangan layanan jasa dan produk BRIsyariah kedepan,” ujar saat ditemui usai penandatanganan MoU.
“Selain kerja sama dengan institusi-institusi pendidikan, BRIsyariah juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak. Baik institusi pemerintah maupun perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia,” imbuhnya.
Hal ini membuktikan BRIsyariah dapat meyakinkan lembaga atau perusahaan lain untuk menjatuhkan pilihannya ke BRIsyariah untuk mendapatkan layanan terbaik dari BRIsyariah sebagai bank syariah ritel modern. Hinggabulan September 2018, khususpembayaran SPP, BRIsyariahtelahmenjalinkerjasamadengan 71 instansipendidikan, baiknegrimaupunswasta.
“Sementara, sejak dipercaya sebagai Bank Penyalur Gaji Pegawai Negri Sipil, TNI dan POLRI di akhir 2016 lalu, hingga saat ini tercatat sebanyak 138 Satuan Kerja Pemerintah yang telah mempercayakan penyaluran gaji dan tunjangannya melalui BRI Syariah” ujar Wildan di UBB.
BRIsyariah di 2018
Di 2018, BRIsyariah mentargetkan perolehan laba dapat tumbuh 100-125% dibanding perolehan laba 2017 dengan target pertumbuhan asset 16-18%, penyaluran pembiayaan 18-20% serta penghimpunan DPK 7-8%.
Untuk mencapai target tersebut BRIsyariah akan fokus dalam penyaluran pembiayaan di segmen retail, khususnya konsumer, serta kerja sama dengan induk, Bank BRI. BRIsyariah terus merespon keinginan nasabahnya akan layanan digital yang serba cepat, BRIsyariah juga terus mengembangkan teknologi informasi untuk penguatan digital banking demi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah.
Hal itu dilakukan dengan peningkatan produk yang sudah ada melalui layanan integrasi dari internet banking BRIS dan mobile banking andalan BRIsyariah yang diberi nama BRIS Online. Aplikasi ini memudahkan nasabah BRIsyariah untuk memanfaatkan layanan perbankan BRIsyariah, di mana saja, kapan saja, melalui perangkat mobile/gadget, tanpa perlu mendatangi kantor BRIsyariah.
Saat ini terdapat 312 jaringan kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas, dan kantor pembantu kas BRIsyariah seluruh Indonesia. Pelayanan juga dilakukan di 1.092 kantor layanan syariah di kantor cabang/cabang pembantu Bank BRI di seluruh Indonesia. (lin)