Menantu Habib Rizieq Shihab (HRS), yakni Habib Hanif Al Athos menegaskan jika Front Pembela Islam (FPI) ikut berpolitik bukan untuk mencari uang atau jabatan. Ia menegaskan, jika FPI terjun ke politik hanya untuk kemaslahatan umat. Cuma ingin memperjuangkan amar maruf nahi munkar.
semarak.co-Ia mengaku lebih senang duduk di majelis taklim, berdakwah ketimbang terlibat langsung di politik. Terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024, ia menyebut jika Habib Rizieq Shihab belum menentukan pilihannya kepada salah satu calon presiden (capres).
“Wallahi Demi Allah kita ini berpolitik bukan ngarepin duit, nggak. Atau jabatan. Kalau bukan karena ingin memperjuangkan kemaslahatan umat, memperjuangkan amar ma’ruf nahi munkar, dan nggak pengen terjadi sesuatu di negeri ini,” ujar Habib Hanif dalam video yang diunggah Qalbu Aswaja di Youtube.
“Tapi kita terpaksa harus ikut-ikutan, harus terjun. Dalam konteks bahwa maslahat umat ini harus diperjuangkan. Imi umat 200 juta lebih. Kalau umat Islamnya masa bodoh, siapa yang mau memperjuangkan,” demikian Habib Hanif dilansir kontenislam.com – July 29, 2023 dari populis.
Dilanjutkan Habib Hanif, “Apa yang beliau (Habib Rizieq) sampaikan, apa yang beliau pilih, apa yang beliau istikhorohkan itu yang kami ikut. Di 2024 satu komando IBHRS, Setuju? Biarkan beliau merenung, biarkan beliau bermusyawarah, biarkan beliau istikharah, biarkan beliau mempertimbangkan baik-baik.”
“Kita makmum tinggal ikut aja, nggak usah pikir macam-macam, nggak usah ribet. Habib Rizieq tengah mempertimbangkan sosok yang paling tepat menjadi pemimpin RI. Siap satu komando? Siap mengikuti imam? Takbir,” demikian Habib Hanif Alathos mengajak pendengar akun YouTube itu.
Dilanjutkannya lagi, “Mudah-mudahan kita diberikan pemimpin yang saleh, pemimpin yang takut sama Allah, pemimpin yang cinta sama Rasulullah, pemimpin yang benar-benar cinta sama rakyatnya, pemimpin adil yang bisa membawa Indonesia menjadi baldatun toyyibah wa robbun gafur.” (net/kic/pop/smr)
sumber: kontenislam.com – July 29, 2023 dari populis di WAGroup ISLAM DAN NKRI HARGA MATI (postSabtu29/7/2023/kurnianto)