Forum Jurnalis Muslim (Forjim) meluncurkan program One Masjid One Journalist (OMOJ) di Masjid Nurul Huda, Cijerah Bandung Jawa Barat, Sabtu (23/9). Peluncuran program ini juga bersamaan dengan pelatihan jurnalistik bagi remaja dan pemuda Masjid se kota Bandung yang diikuti oleh 30 peserta.
Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Forjim Ibnu Syafaat mengatakan program OMOJ ini bertujuan untuk mencetak jurnalis-jurnalis muslim berbasis masjid. “Di Indonesia ada sekitar 800 ribu masjid. Kalau sepuluh persen saja dari total masjid-masjid itu memiliki seorang jurnalis muda tentu ini akan menjadi kekuatan luar biasa untuk mengabarkan dakwah Islam dari berbagai pelosok negeri,” jelas lelaki yang karib disapa Syafaat, disela-sela peluncuran OMOJ.
Menurut Syafaat, kecanggihan teknologi saat ini tentunya sayang jika tidak dimanfaatkan untuk menyampaikan pesan dakwah. “Jurnalis tak mesti kerja di satu media. Tetapi juga bisa berkontribusi di banyak media sebagai jurnalis warga. Dengan kemajuan teknologi internet, program One Masjid One Journalist ini dapat menjadi jejaring dan kekuatan sindikasi pemberitaan umat Islam,” ungkap Syafaat.
Sehingga, lanjut Syafaat, pengabaran berita dakwah Islam yang otentik dapat terwujud. Selama ini banyak pemberitaan media massa yang menyudutkan umat Islam.
“Stigmatisasi Islam teroris, Islam terbelakang tentu perlu diluruskan. Dilawan dengan berita pula. Nah lahirnya jurnalis warga berbasis masjid ini diharapkan mampu melawan stigma itu dengan pemberitaan. Daya kritis remaja dan pemuda masjid akan kita rangsang,” jelas Syafaat.
Dikatakan Syafaat, setelah di Bandung, Forjim akan menggelar pelatihan jurnalistik One Masjid One Journalist di beberapa kota di Jawa dan Sumatera. “Insyaallah setelah Bandung, pada September dan Oktober ini lanjut ke Tasikmalaya, Serang, Jambi, Padang, Banda Aceh, Yogyakarta, Malang, Jakarta,” ujar Syafaat.
Adapun materi pelatihan yang diberikan meliputi urgensi dakwah media, teknik reportase, wawancara, dan menulis serta mengelola website. (wiy)