Krisis kemanusiaan yang berpotensi membuat retak sendi-sendi kehidupan beragama di Indonesia kembali terjadi. Hal ini tentu mengagetkan seluruh tokoh-tokoh agama dan masyarakat di tengah suasana yang cukup kondusif.
semarak.co-Organisasi Islam Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) mengutuk keras tragedi pembantaian yang menimpa satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah dengan sengaja dibunuh secara sadis oleh kelompok teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) FKAPHI HM Affan Rangkuti mengatakan, PB FKAPHI sangat sedih dan prihatin atas kejadian ini. Teroris dan seluruh sel jaringannya harus dilumpuhkan di negara ini.
“Ini virus yang sangat berbahaya bagi kedaulatan bangsa dan negara dan bisa mengganggu fondasi kita dalam bernegara yang sudah lama dibangun oleh para pendiri bangsa ini,” ujar Affan dalam siaran pers yang dikirim secara elektronik, Minggu, (29/11/2020).
Affan yang juga Gugus Tugas Pemuka Agama Badan Nasional Penanggulangan Teroris Republik Indonesia (BNPT RI) meminta 21 Pengurus Wilayah (PW) FKAPHI untuk memerangi kelompok radikal dan teroris secara massif dan terorganisasi sehingga sel-sel ini tidak semakin menggerogoti semangat kebhinekaan dalam berbangsa dan bernegara.
“Lakukan semaksimal mungkin dalam menjaga Empat Pilar Kebangsaan, seperti melakukan edukasi terjadwal tentang itu. Edukasi penting dilakukan dengan terus menerus supaya generasi muda jangan sampai terpengaruh,” ujarnya.
Apalagi masuk dalam kelompok radikal dan teroris tersebut. “Termasuk saat melakukan pembinaan manasik kepada jemaah haji dan umrah, kata Affan, agar bisa memasukan materi Empat Pilar Kebangsaan ini. (smr)