Final Semua Bisa Berubah Maju Cover Song Competition IndiHome Siap Lahirkan Penyanyi Baru

Tangkapan layar webinar Press Conference Semua Bisa Berubah Maju Cover Song Competition IndiHome Telkom melalui Link Zoom Meeting dengan narasumber VP Marketing Management Telkom E Kurniawan (Iwan), Melly Goeslaw, Tantri Kotak. Foto: humas Telkom

Ajang Cover Song Competition IndiHome Telkom bertajuk Semua Bisa Berubah Maju (SBBM) sudah masuk babak Grand Final dengan menghadirkan 10 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Setelah seleksi secara virtual sejak 28 September 2020, di babak grand final dilakukan karantina dan peserta siap tampil di atas panggung.

semarak.co-Di tengah pandemi Covid-19, IndiHome terus berupaya membangkitkan semangat dan potensi masyarakat Indonesia melalui ajang SBBM Cover Song Competition ini. IndiHome yang merupakan produk unggulan PT Telkom Indonesia (Telkom) bekerja sama dengan salah satu diva Indonesia Melly Goeslaw.

Bacaan Lainnya

Kompetisi ini sangat disambut baik masyarakat. Ini terlihat dari jumlah peserta sebanyak 1.207 penyanyi solo dan grup yang berasal dari Sabang hingga Merauke.

Seluruh peserta diseleksi melalui tahap eliminasi dan semifinal serta penilaian dan pemilihan langsung para juri profesional seperti Melly Goeslaw, Tantri Salindri (personel Kotak), dan Ari Tulang. Sedangkan couching saat karantina dipercayakan kepada Sandy Canestra.

Kini persaingan peserta kompetisi semakin ketat dengan terpilihnya sepuluh peserta terbaik di tahap grand final yang akan memperebutkan juara satu, dua, dan tiga pada IndiHome Semua Bisa Berubah Maju Cover Song Competition.

Sepuluh peserta yang lolos ke tahap grand final adalah Sarah Suhada (Jakarta), Muhammad Adhytia Navis (Yogyakarta), Lodewk Hahury (Maluku), Nadia Herawati (Bogor), Patricia Agustin (Jakarta), Iva Andina Putri (Jakarta), Farrel Ananda Junior (Cimahi), D’ABC (Jakarta), We Entertainment (Bekasi) dan Jad n Sugy (Makassar).

Sebelum para peserta tampil dihadapan juri pada tahap grand final sepuluh peserta terbaik dari berbagai daerah ini diundang ke Jakarta untuk menjalani proses karantina selama 2 hari.

Di mana peserta akan mendapatkan vocal dan music coaching dari tim profesional. Tahap grand final akan disiarkan melalui kanal YouTube IndiHome 28 November 2020 pukul 20.00 WIB.

Juara pertama IndiHome Semua Bisa Berubah Maju Cover Song Competition berkesempatan untuk tampil secara duet di video klip Semua Bisa Berubah Maju bersama Melly Goeslaw dan mendapatkan uang tunai senilai Rp15 juta.

Sedangkan juara dua akan mendapatkan uang tunai senilai Rp10 juta dan juara ketiga akan mendapatkan uang tunai senilai Rp7 juta. Selain itu, ada juga pemenang favorit coach versi solo yang berkesempatan mendapatkan uang tunai senilai Rp5 juta dan versi grup senilai Rp7,5 juta.

VP Marketing Management Direktorat Consumer Service Telkom E. Kurniawan mengatakan, IndiHome Semua Bisa Berubah Maju Cover Song Competition merupakan sebuah wujud bukti nyata dalam meningkatkan kreatifitas dan semangat masyarakat di saat pandemic.

“Khususnya bagi mereka yang tertarik dan memiliki potensi di bidang seni suara baik secara solo maupun grup. Kami berharap melalui kompetisi ini juga akan melahirkan para penyanyi baru yang akan mewarnai industri musik di Indonesia,” ungkap Iwan pada webinar Press Conference SBBM dari Jakarta melalui Link Zoom Meeting.

Iwan, sapaan akrab E Kurniawan menambahkan, program Semua Bisa Berubah Maju Cover Song Competition disiapkan akan terus berlangsung setiap tahun secara rutin walau tanpa ada lagi pandemic COVID-19. “Harus diakui awal dari program ini memberi semangat pengguna IndiHome yang harus berada di rumah selama pandemic,” ucapnya.

Jumlah pelanggan yang terakhir sudah mendekati 8 juta, menurut Iwan, perlu dipupuk agar terus bertahan bahkan mencapai target 8 juta hingga akhir tahun. “Ini even pertama dari IndiHome yang digelar untuk penyuka seni, terutama bernyanyi. Pelanggan bisa memanfaatkan kreatifitasnya saat di rumah,” ujarnya.

Jadi, kata Iwan, biar dalam kondisi terus dirumah karena pandemic COVID-19 bukan lantas rebahan atau leyeh-leyeh terus. “Masyarakat bisa memanfaatkan SBBM ini untuk berkreasi yang malah dapat reward. Buktinya, kami kaget bisa sampai 1.207 peserta,” ujarnya.

Diharapkan finalis lebih bisa memperbaiki performance saat dikarantina di Jakarta. Karena bisa komunikasi dengan dewan juri untuk sharing. “Pulang nanti pun bisa lebih maju lagi untuk terus berkarya. SBBM ini bisa terus bergulir. Apalagi IndiHome sudah masuk di pulau-pulau terluar, seperti Pulau Rote,” harapnya.

Harus diakui tanpa internet mau jadi apa kita Sembilan bulan ini karena pandemic COVID-19 sejak Maret 2020. Untuk itu, IndiHome pun terus berbenah untuk internetnya. Ada pun internetnya kalau tidak ada sarana untuk menuangkan kreatifitas bisa bikin masyarakat jadi leyeh-leyeh,” sindirnya.

Sementara Melly Goeslaw mengaku, Cover Song Competition terinspirasi dengan indihome yang punya tujuan yang sama, yaitu untuk memberi semangat masyarakat pandemic, terutama kalangan senimana. “Maka itu judulnya Semua Bisa Berubah Maju,” kutip Melly.

Adapun kesamaan itu, kata Melly, IndiHome sangat serius dengan sosial movement. “Padahal buat saya, lagu ini viral saja sudah cukup. Pencapaian tersendiri. Gimana pun senimana itu di tengah pandemi perlu asupan agar bisa terus berkarya,” ujarnya.

Ditambahkan istri Anto Hoed ini, “Antusias peserta segala usia dan suku bangsa ini pun menjadi next level lagi. Soalnya nggak sangka. Ini gambarkan bahwa spirit lagu ini menyatukan panggung lagu dan kita bisa produkti dan kreatif saat pandemic,” ujarnya.

Menurut dia, harusnya memang bisa lebih kreatif karena waktu kita di rumah lebih banyak. “Jadi jangan diam terus. Maju dan buat perubahan. Program ini nilainya luar biasa dibanding kita berkarya di masa normal. Sebagai lagu ini membangakan. Semoga semangat dalam lagu ini tidak berhenti walau pasti pandemi berlalu,” tutupnya.

Senada ditambahkan Tantri Kotak. Menurut Tantri, ini jadi salah satu gerakan sosial movement dengan membuat kreatifitas karena direpetisi. “Kenapa tertarik dengan sosial movement membuat masyarakat bangun dari rebahan. Cukup bingung karena sangat bagus terus berebutan yang hadir finalis yang terbaik dari yang terbaik. Ini sosial movement patut diacungi jempol indihome,” pujinya.

“Aku kaget, ternyata bikin rekaman sekarang bisa di rumah dengan memaksimalkan IndiHome. Makanya kuharap terus ada walau sudah tanpa pandemic. Kapan lagi membangun yang kita miliki sekarang, bakat-bakat yang nggak kita tahu atau nggak terjangkau ada di pelosok-pelosok,” ungkapnya.

Ari Tulang menambahkan, ini format berbeda dan menarik. “Ini menarik yang memberikan mereka yang bingung. Kita bisa berbuat sesuai bahkan dapat reward. Perubahan bisa hal yang buruk, tapi juga jadi sesuatu yang baik seperti acara SBBM,” paparnya.

Sandi Canester sebagai couching menambahkan, saat ini bisa komunikasi dan bisa merasakan getaran peserta. “Pengalaman yang sudah ketemu enam dari 10 peserta, ketahuan adanya karakter kuat dan berbeda,” imbuhnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *