Final L’Oréal Brandstorm 2019, Tim Phoenix Institut Teknologi Bandung Wakili Indonesia

Setelah menggelar kompetisi Brandstorm selama 10 tahun berturut, L’Oréal Indonesia menobatkan tim Phoenix dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai juara L’Oréal Brandstorm 2019.

Dengan demikian, tim Phoenix mewakili Indonesia dalam babak final tingkat internasional dan berkompetisi melawan peserta dari 65 negara, di Paris, Perancis, 22 Mei 2019.

Tim Phoenix dengan inovasinya Smart & Easy Band berhasil menyisihkan 8 finalis lain dalam babak final yang dinilai ketat juri, dengan menjawab tantangan tahun ini. Tantangan dibuat untuk mencapai misi menciptakan pengalaman perawatan kulit di masa depan bagi para konsumen kesehatan.

Phoenix terdiri dari Albert Sahala Theodore, Rifda Annelies Az Zahra, dan Johan Poernomo. Ketiganya menempuh studi S1 Institut Teknologi Bandung. Phoenix menciptakan ide inovasi gelang pendeteksi gejala eczema pada kulit anak. Selain itu mereka juga menciptakan ide inovasi serum peredam gejala eczema pada anak.

Anggota tim Phoenix Albert Sahala mengatakan. Eczema adalah penyakit kulit yang ditandai dengan munculnya rasa gatal secara terus-menerus dan timbul ruam kulit yang memerah dan akan semakin memburuk saat malam hari.

“Ide kami melalui Smart & Easy Band adalah gelang akan menampilkan sinar khusus saat gejala eczema terjadi, sehingga orangtua bisa memantaunya,” ujar Albert di Jakarta, Kamis (21/3).

“L’Oreal sebagai market leader pada skincare dalam perawatan eczema, dan mempunyai produk khusus yaitu La roche posay lipikar, ide kami adalah membuat suatu packaging baru berbentuk seperti krayon yang dapat diisi dengan moisturizer (untuk pencegahan) dan lipikar stick AP untuk soothing jika eczema sudah terlanjur muncul,” ujar Albert.

“Kami sangat bersyukur bisa terpilih menjadi pemenang Brandstorm 2019 tingkat nasional. Kami sangat yakin ini akan menjadi bekal yang penting dalam memasuki dunia kerja profesional nantinya, apalagi memperebutkan kesempatan magang di Station F, sungguh sesuatu yang harus kami perjuangkan,” imbuhnya.

Presiden Direktur, PT L’Oréal Indonesia Umesh Phadke mengatakan, pihaknya tidak pernah menerapkan standar yang biasa-biasa saja, seluruh finalis dinilai melalui penjurian yang ketat oleh tim L’Oreal Indonesia.

“Kami memandang tim Phoenix dari Institut Teknologi Bandung menjadi yang paling menyeluruh dan lengkap dalam menjawab tantangan tahun ini, sehingga pantas untuk dipilih dan maju ke tingkat internasional di Perancis, mewakili Indonesia sekaligus membawa nama baik almamater dan negara tercinta mereka,” ungkapnya.

Untuk pertama kalinya, pemenang L’Oréal Brandstorm tingkat Internasional akan mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan ide inovatifnya di Station F, kampus startup terbesar di dunia sekaligus mitra L’Oréal.

“Melalui program yang mendalam selama 3 bulan di sana pemenang akan dibimbing oleh para ahli serta menunjukkan kelayakan konsep mereka kepada petinggi L’Oréal  dan akan diberi kesempatan untuk menerima hadiah utama, yakni pembuatan prototipe proyek mereka oleh entitas L’Oréal,” tukasnya.

Tahun 2019, Brandstorm dengan tagline “Play, Experiment, Innovate”, bekerja sama dengan divisi dermokosmetik L’Oréal global, yakni Active Cosmetic Division (ACD), yang mengusung visi “kesehatan adalah masa depan kecantikan”.

L’Oréal ACD adalah jawara produk dermokosmetik di dunia, dengan merek-merek yang sangat erat kaitannya dengan para professional di bidang kesehatan, seperti dokter kulit, dokter anak, dermatologist, serta apoteker.

Sehingga, melalui Brandstorm para mahasiswa ditantang untuk memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman masa depan bagi para konsumen.

“Untuk memasuki babak final di tingkat internasional, kami di L’Oréal Indonesia akan memberikan dukungan kepada tim Phoenix melalui beragam sesi coaching, serta akan mendapat akses modul e-learning dalam platform Brandstorm,” lanjut dia.

Utamanya, kata dia, sebagai perwakilan Indonesia, mereka akan diberikan bekal bagaimana menyampaikan pesan dan mempresentasikan inovasi yang mereka ciptakan,” pungkas Restu Widiati, Head of Human Resources L’Oréal Indonesia. (ita)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *