Final Kompetisi Debat Sastra Tingkat SMA 2023: Melihat Perspektif Kritis terhadap Sastra dari Kacamata Siswa SMA

Poster final kompetisi debat sastra. Foto: dok Komunitas Salihara

Setelah melalui proses seleksi yang panjang sejak Maret 2023, Komunitas Salihara telah menetapkan 3 kelompok dari 50+ pendaftar yang mengikuti Final Kompetisi Debat Sastra Tingkat SMA 2023. Proses seleksi dilakukan 27 September 2023 oleh 3 dewan juri; Ari Bagus Panuntun, Areispine Dymussaga Sevilla Miraviori dan Rio Johan.

semarak.co-Ketiganya memutuskan bahwa kelompok-kelompok di bawah ini terpilih untuk menjadi finalis dalam Kompetisi Debat Sastra Tingkat SMA 2023:

Bacaan Lainnya
  1. “Coup de Coeur; Hasrat, Ambisi, dan Moralitas Perempuan dalam Novel Nyonya Bovary karya Gustave Flaubert dan Novel Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylado” oleh kelompok La Lutte Continue – SMAN 7 Garut
  2. “Gelap Terang Jiwa Manusia: Reinterpretasi Perempuan Feminis dalam Novel Nyonya Bovary dan Kerudung Merah Kirmizi” oleh kelompok Srikandi – SMAN 7 Garut
  3. “Analisis Novel Nyonya Bovary dan Kerudung Merah Kirmizi: Sebuah Realita Entitas Perempuan dalam Utopia Laki-laki” oleh Kelompok Sekolah Cikal Serpong – Sekolah Cikal Serpong

Sebelumnya, Komunitas Salihara membuka pendaftaran 16 Maret 2023 dengan acuan untuk membandingkan novel Nyonya Bovary karya Gustave Flaubert (Prancis) dengan Kerudung Merah Kirmizi karya Remy Sylado (Indonesia).

Kedua novel ini dipilih untuk dibandingkan karena sama-sama mengangkat tokoh utama perempuan yang ditulis oleh pengarang laki-laki.

Meski jarak antara kedua novel tersebut adalah 150 tahun–Nyonya Bovary terbit pada 1857 dan Kerudung Merah Kirmizi terbit pada 2002–masing-masing ditulis dalam kuatnya sensor negara serta hadir di tengah Masyarakat dengan budaya patriarki yang kuat.

Fokus perbandingan yang diminta adalah: penggarapan atas tokoh utama perempuan dalam hubungan dengan tokoh-tokoh lainnya serta bagaimana penggarapan itu merupakan kritik atau justru konfirmasi atas nilai-nilai masyarakat zamannya.

Pendaftaran ditutup 17 Agustus 2023 dan bertepatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Para peserta yang terpilih saat ini sedang memasuki masa persiapan sebelum mereka mempresentasikan makalah dihadapan Dewan Juri 28 Oktober 2023 di Teater Salihara, Kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Salah satunya Ainaya Qurrota A' yuni dari kelompok La Lutte Continue (SMAN 7 Garut) yang mengapresiasi kegiatan ini dan membuka pola pikirnya terhadap proses kritik yang bisa dilakukan dengan berbagai cara.

“Sangat menyenangkan, menantang, dan membuka pola pikir dan pandangan saya terhadap Perempuan,” terang Ainaya dirilis humas Komunitas Salihara yang diterima redaksi semarak.co, Kamis (26/10/2023).

Ditambahkan Ainaya, “Tak hanya itu saya juga menjadi sadar bahwasannya kritik terhadap pemerintahan tidak melulu harus dilakukan dalam bentuk aksi demo, melainkan melalui tulisan yang mampu menyuarakan protes terhadap kebijakan yang justru menurut saya lebih memberikan dampak yang besar.”

“Saya juga berharap agar Komunitas Salihara bisa terus menyelenggarakan Kompetisi Debat Sastra Tingkat SMA karena memberikan manfaat yang sangat besar seperti meningkatkan minat baca siswa SMA dan memberikan kesempatan untuk menyampaikan sudut pandang siswa terhadap suatu karya,” demikian Ainaya dipenutup rilis. (smr)

Pos terkait