Film Perjanjian Gaib Produksi MAXstream Telkomsel Dibintangi Ayu Laksmi dan Dennis Adhiswara. Seberapa Horornya?

Pendukung film Perjanjian Gaib (kanan ke kiri), Ayu Laksmi, Dennis Adhiswara, dan Della dalam pengenalan film bergenre horor berkaitan pekan Dunia Games Telkomsel di Hall Basket Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022). Foto: internet

Perjanjian Gaib merupakan salah satu film horror Indonesia yang menurut rencana ditayangkan tahun 2023. Aktor Dennis Adhiswara yang terlibat dalam film produksi MAXstream Telkomsel ini membocorkan jalan cerita Perjanjian Gaib.

semarak.co-Film Perjanjian Gaib, kata Dennis, menceritakan sepasang suami-istri yang hidupnya terhimpit karena faktor ekonomi. Lalu, suatu hari, mereka mendapatkan pekerjaan menjadi pengasuh nenek yang sangat kaya raya. Kendati demikian, permasalahan muncul setelah nenek tersebut meninggal dunia secara misterius.

Bacaan Lainnya

“Memang, ini sebuah kombinasi yang luar biasa. Mungkin, kalau misalnya diceritakan, what if. Misalkan Insidious bertemu dengan Parasite,” terang Dennis saat ditemui dalam rangka pengenalan film bergenre horror berkaitan pekan Dunia Games Telkomsel di Hall Basket Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2022).

Dennis tidak mengungkapkan secara gamblang mengenai jalan cerita dari film Perjanjian Gaib. “Memang, ini sebuah kombinasi yang luar biasa. Mungkin, kalau misalnya diceritakan, what if misalkan Insidious bertemu dengan Parasite,” ujar Dennis dilansir kompas.com – 28/10/2022, 17:50 WIB.

Perjanjian Gaib merupakan film pertama Dennis Adhiswara sebagai pemeran utama di film horor. Ini juga merupakan film perdana Dennis beradu akting dengan Della Dartyan. “Kita ada proses reading mengenal satu sama lain. Kita coba memasukkan diri kita ke karakter yang lain,” ucap Dennis soal chemistry bersama Della.

Meski tidak ingin mengungkapkan secara gamblang mengenai alur cerita Perjanjian Gaib, Dennis berbaik hati dengan memberikan sedikit bocoran. Dennis mengungkapkan, Perjanjian Gaib menceritakan sepasang suami-istri yang hidupnya terhimpit karena faktor ekonomi.

“Lalu, suatu hari, mereka mendapatkan pekerjaan menjadi pengasuh nenek yang sangat kaya raya. Kendati demikian, permasalahan muncul secara tiba-tiba kepada pasangan tersebut setelah nenek meninggal dunia secara misterius,” ujar Dennis dikutip kompas.com/hype/read/2022/10/28/1948.

Aktris Ayu Laksmi yang juga terlibat dalam proyek ini tampaknya tidak ingin mengungkapkan peran apa yang dia lakoni di Perjanjian Gaib. Dia hanya memberikan teka-teki kepada calon penonton Perjanjian Gaib.

“Saya menjadi salah satu di antara mereka. Pokoknya ada tokoh suami-istri. Ada satu perempuan lagi,” tutur Ayu Laksmi. “Nah yang jadi istri itu yang mana? Saya atau Della? Yang kaya itu siapa? Saya atau Della? Yang nenek mati itu siapa? Saya atau Della?” kata Ayu Laksmi melanjutkan.

Kali ini, Ayu Laksmi terlibat dalam sebuah proyek baru yang berjudul Perjanjian Gaib bersama aktor Dennis Adhiswara dan aktris Della Dartyan. “Ini tentang pasutri yang hidupnya sangat kepepet banget dan pengin kekayaan instan. Lalu, suatu hari, mereka mendapatkan pekerjaan menjadi pengasuh nenek yang sangat kaya raya,” ungkapnya.

Dennis berujar, masalah muncul terhadap pasutri tersebut karena nenek secara tiba-tiba meninggal dunia. “Kenapa beliau meninggal? Siapa yang membuatnya meninggal? Nonton filmnya nanti,” ujar Dennis melanjutkan.

Saat ditanya apakah Ayu Laksmi akan kembali memerankan sosok hantu, dia tidak ingin menjawab dan memilih rahasia. “Saya menjadi salah satu di antara mereka (pasutri). Pokoknya ada tokoh suami-istri. Ada satu perempuan lagi. Nah yang jadi istri itu yang mana? Saya atau Della? Yang kaya itu siapa? Saya atau Della? Yang nenek mati itu siapa? Saya atau Della?” ucap Ayu Laksmi dalam kesempatan yang sama.

Oleh karena itu, Dennis memastikan bahwa Perjanjian Gaib tidak hanya mengutamakan horor, melainkan juga misteri. “Banyak renungan kehidupan, banyak terjadi sekarang di masyarakat khusunya yang ada di lingkungan tradisi yang masih meyakini dan mungkin di kota kota besar ya,” ujar Ayu Laksmi.

“Karena tidak dapat dipungkiri bahwa masa depan itu masa lalu, kini, dan nanti. Jadi, ketika orang sudah berada di ujung tanduk, mereka kadang-kadang harus kembali membuka kitab-kitab kuno untuk apa yang dilakukan supaya setara dengan orang lain,” kata Ayu Laksmi melanjutkan. (net/kpc/smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *