Tanaman hyloreus sp atau buah naga tidak selalu berbuah sepanjang tahun. Petani buah naga di Banyuwangi, Jawa Timur, tidak mendapat penghasilan lebih saat bulan-bulan buah naga tidak bisa dipanen. Namun, keadaan itu berubah ketika tangan dingin Arief Setiawan menciptakan inovasi yang bisa membuat buah naga panen sepanjang tahun.
semarak.co-Arief yang menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi menjelaskan produksi buah naga mencapai puncak pada saat musim panen bulan Oktober hingga April. Diluar bulan tersebut, buah naga tidak berbuah atau disebut off-season.
Sistem penanaman buah naga konvensional tidak bisa memenuhi permintaan pasar selama off-season. Sedangkan permintaan buah naga meningkat sepanjang tahun. Kondisi off-season ini dilihat Arief sebagai peluang besar bagi petani buah naga untuk meningkatkan pendapatan.
“Harga jual buah naga pada masa off-season relatif lebih mahal, hingga 2-3 kali lipat dari harga normal pada musimnya,” jelas Arief seperti dirilis humas Kementerian PANRB melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Selasa (4/1/2022).
Salah satu inovasi yang dilakukan bagi para petani buah naga adalah menstimulasi buah naga dengan memberi cahaya lampu pada malam hari, pukul 18.00 sampai dengan 05.00. Cahaya lampu yang diberikan terbukti mampu merangsang buah naga untuk berbunga walaupun pada masa off-season.
Inovasi itu ia namakan Puting Si Naga, atau Penggunaan Lampu Tingkatkan Produksi Buah Naga. Petani dapat panen buah naga sepanjang tahun dan mampu memenuhi permintaan pasar dengan harga yang lebih menguntungkan sehingga pendapatan dan kesejahteraan petani semakin meningkat.
Berkat tangan dinginnya, inovasi ini meraih predikat Top 45 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2021. “Diharapkan pada masa off-season buah naga mampu berbuah sehingga buah naga mampu berproduksi rata-rata 35 ton per hektar setahun,” ungkap Arief.
Produksi buah naga tahun 2020 sebesar 82.544 ton meningkat dibandingkan tahun 2019 sebesar 19.068 ton. Di sisi lain, potensi lapangan kerja juga terbuka melalui ekspansi kebun buah naga. Inovasi Puting Si Naga memungkinkan terciptanya kesempatan bagi petani dalam mengisi ceruk pasar buah naga sepanjang tahun.
Dampak inovasi dirasakan Rukiyan, salah seorang petani buah naga. Rukiyan mengaku panen buah naga meningkat dua kali lipat yang tentu berpengaruh pada penghasilan para petani. “Pendapatan kami meningkat sekitar 500 juta rupiah per hektar per tahun,” ungkapnya.
Inovasi lain yang diciptakan Arief adalah Jagoan Tani, yang menjaring talenta terbaik Banyuwangi dalam menginisiasi inovasi pertanian. Talenta itu akan mendapat pendampingan dan stimulus modal pengembangan wirausaha sosial berbasis digital.
Jagoan Tani hadir untuk menghadirkan paras sektor pertanian yang lebih menarik, ada sentuhan inovasi dan digitalisasinya, sehingga diharapkan meningkatkan minat generasi muda melirik sektor pertanian.
Jagoan Tani merupakan new branding dari agribusiness start-up competition (ASC) yang terinspirasi oleh adaptasi era revolusi industri 4.0. Jagoan Tani merupakan penyempurnaan dari ASC yang bertransformasi menjadi lebih terintegrasi.
Bukan hanya ide atau rintisan bisnis pertanian yang dikompetisikan, tapi juga ada mentoring, koneksi perbankan, serta penyediaan lahan untuk usaha. Tentu masih banyak inovasi lain yang lahir dari pemikiran Arief.
Kerja inovatif Arief mengantarnya menjadi Top 6 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Teladan dalam ajang Anugerah ASN yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) tahun 2021.
Kerja keras dan ide brilian Arief pun diakui Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani. Ipuk menilai Arief adalah sosok pekerja keras dan sangat berdedikasi atas profesinya. “Bahkan beliau juga bisa menggerakkan ASN dan masyarakat mengubah lahan tidur menjadi destinasi wisata pertanian,” ungkap Ipuk.
Selanjutnya ada Fendi Saputra, aparatur sipil negara (ASN) muda Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan diberikan kepercayaan untuk melakukan tranformasi layanan Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK).
Impor barang khusus yang dimaksud meliputi impor barang pindahan, impor sementara, dan impor untuk barang port to port. Layanan PIBK dulunya menjadi layanan dengan tingkat fraud paling tinggi dan tingkat integritas rendah.
Fraud yang terjadi ditandai dengan adanya pungutan liar dan penyelundupan barang yang melibatkan pihak internal dan eksternal bea dan cukai. Alhasil, proses pemeriksaan dan pengawasan barang PIBK menjadi buruk sehingga mengakibatkan masuknya barang-barang ilegal yang membuat hilangnya potensi penerimaan negara.
Pria kelahiran Madiun 25 Maret 1995 ini pun ditunjuk menjadi Koordinator Pemeriksa Barang PIBK di Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe C Soekarno-Hatta. Mengemban tanggung jawab baru, Fendi ditugaskan untuk membuat perubahan yang bisa memperbaiki sistem pemeriksaan dan pengawasan di area PIBK.
“Ketika saya ditunjuk sebagai Koordinator disana, saya mempunyai inovasi untuk melakukan transformasi layanan PIBK sehingga bisa berubah menjadi layanan dengan tingkat profesionalisme paling tinggi,” ujar Fendi seperti dirilis humas PANRB melalui WAGroup JURNALIS PANRB, Senin (3/1/2022).
Langkah pertama yang dilakukan ketika ditunjuk sebagai Koordinator Pemeriksa Barang PIBK adalah menyamakan visi dan misi dengan para anggota timnya terkait integritas dan profesionalisme. Setelah semua anggota sepakat dengan visi dan misi bersama, maka langkah selanjutnya yang ia lakukan adalah memperbaiki sektor administrasi.
Fendi melihat bahwa pada sistem PIBK yang lama tidak ditemukan Berita Acara Pemeriksaan, penulisan LHP (Lembar Hasil Pemeriksaan) yang belum baku, dan tidak adanya dokumentasi hasil foto pemeriksaan.
“Dari perubahan yang saya lakukan dari sektor administrasi, membuat sistem PIBK sekarang memiliki Berita Acara Pemeriksaan, LHP yang sudah terstandardisasi dan adanya dokumentasi foto hasil pemeriksaan,” jelas pria lulusan PKN STAN.
Setelah berhasil membuat perubahan pada sisi administrasi, selanjutnya Fendi mengubah pola sistem pemeriksaan barang menjadi lebih cepat dari sisi pelayanan melalui pemeriksaan berdasarkan manajemen resiko.
“Hal ini dilakukan untuk memisahkan antara importir berisiko rendah dengan importir berisiko tinggi. Pemisahan ini juga akan mengakibatkan pengawasan terhadap barang-barang berisiko tinggi menjadi lebih ketat dari sebelumnya,” lanjutnya.
Dampak terobosan yang dilakukan Fendi pun ternyata terbukti membawa perubahan positif dari berbagai sisi. Pertama, diperkenalkannya penyusunan Lembar Hasil Pemeriksaan PIBK yang ditulis secara lengkap dan rinci membuat proses pemeriksaan yang berjalan dengan ketat tanpa intervensi dari pihak manapun.
Kedua, pelayanan yang cepat dan akuntabel. Sebanyak 16.151 pengguna jasa merasa puas dengan layanan aplikasi SIAP TERBANG. “Sejak saya dan tim melakukan transformasi, belum pernah ada satu pun aduan buruk baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis,” ungkapnya.
Ketiga, meningkatnya pencegahan dan juga pengawasan. Fendi mengungkapkan bahwa mereka berhasil mengamankan lebih dari 1.000 item barang PIBK yang terindikasi lartas (Larangan dan Pembatasan) dan bukan barang pindahan.
Pengungkapan penyelundupan barang dan pemalsuan dokumen pada proses bisnis barang pindahan pun berhasil dilakukan. “Saya dan tim berhasil melakukan investigasi yang dapat mengusir mafia barang pindahan yang sudah beroperasi lebih dari 10 tahun,” ungkap Fendi.
Keempat, sukses menaikkan penerimaan negara sekitar 400% dibanding tahun sebelumnya. Pada 2020 penerimaan PIBK barang pindahan hanya Rp400 Juta. Namun ketika dirinya mengemban tugas sebagai koordinator dan mengubah semua sistem di PIBK, penerimaan negara naik di angka Rp2,5 miliar hanya dalam jangka waktu 2 bulan.
Fendi mengungkapkan, dalam memimpin ia menerapkan metode lead by action sehingga sepenuhnya bisa menjadi contoh yang baik dan benar bagi seluruh anggotanya. “Dengan begitu, mental para pemeriksa barang PIBK bisa berubah menjadi pegawai dengan dedikasi, kinerja dan integritas yang tinggi,” katanya.
Berakar dari nilai-nilai kejujuran dan integritas yang selalu diajarkan oleh orang tuanya, Fendi berhasil menjadikan dasar tersebut untuk melakukan transformasi birokrasi pada sistem layanan Barang Pindahan di instansi tempat ia mengabdi.
Pada usianya yang terbilang muda, Fendi pun berhasil menjadi 6 Terbaik Kandidat The Future Leader dalam ajang Anugerah ASN Tahun 2021 yang diselenggarakan Kementerian PANRB. Fendi dipandang sebagai sosok berani, memiliki prinsip, dan sangat berintegritas.
Hal ini dungkapkan oleh Kepala Kantor Bea dan Cukai Soekarno-Hatta Finari Manan. Finari menilai Fendi adalah pegawai yang cerdas, komunikatif, dan mampu bekerja sama dengan tim dan seluruh pegawai.
Diakui, melalui beberapa penugasan yang ia berikan langsung kepada Fendi, ia melihat hasil yang luar biasa karena pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi penerimaan negara.
“Maju terus Fendi, karena tantangan masa depan akan luar biasa dan Fendi memiliki potensi, kemampuan, dan kompetensi luar biasa untuk masa depan,” pungkas Finari. (del/don/smr)