Ada road map pada event Borobudur Marathon 2019 dalam jangka panjang, yaitu suatu saat harus masuk World Marathon Majors. Untuk itu, perbaikan kualitas merupakan suatu keniscayaan. Borobudur Marathon 2019 akan diselenggarakan di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 17 November 2019.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas Budiman Tanuredjo mengatakan, saat ini hanya ada enam seri lari marathon yang masuk dalam World Marathon Majors, yakni marathon yang diselenggarakan di Tokyo, Boston, London, Berlin, Chicago, dan New York.
“Salah satu upaya yang dilakukan pihak penyelenggara untuk meningkatkan kualitas lomba adalah menerapkan sistem ballot (undian) untuk menyaring jumlah peserta. Dari 17.029 pendaftar, hanya 8.000 orang yang berhak mengikuti ajang ini,” ujar Budiman pada wartawan saat jumpa pers di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2019).
Perihal persentase jumlah peserta, Budiman menyatakan, lomba lari ini akan diikuti 68% pelari laki-laki dan 38% pelari perempuan. Sedangkan terdapat peningkatan sebesar empat persen untuk para pelari yang berasal dari luar negeri.
Selain itu, terdapat pula jalur fast runner qualification bagi para atlet. Dari 321 atlet yang mendaftar, terdapat 53 atlet yang lolos. Bagi yang tidak lolos, mereka akan mengikuti sistem undian.
Selain soal olahraga, Budiman juga berharap ajang ini dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk menjalin hubungan sosial yang lebih baik. “Harapannya para pelari tidak datang sendirian, melainkan bersama keluarga. Toh jika tidak lolos ballot, masih bisa ikut family run di Candi Pawon sehari sebelumnya,” tuturnya.
Brand ambassador ajang lari tahunan yang diselenggarakan pemerintah Provinsi Jawa Tengah Borobudur Marathon 2019 Sigi Wimala memberi tips dan trik untuk para pelari yang akan mengikuti acara tersebut pada empat bulan mendatang itu.
Artis cantik ini mengatakan, kompetisi marathon sekelas Borobudur Marathon ini tidak bisa sembarangan, apalagi untuk pemula. Banyak persiapan yang harus dilakukan dan berbagai persiapan itu sebenarnya tidak susah untuk diterapkan bahkan di kehidupan sehari-hari.
Tips utama yang harus diingat oleh para pemula, kata Sigi, menyadari kemampuan diri sendiri. Sigi mengatakan bahwa hal tersebut sering tidak dipedulikan oleh pelari pemula. Padahal jika hal tersebut diabaikan akan membahayakan tubuh sendiri.
“Kita harus lari marathon pintar. Jika tubuh kita tidak fit jangan dipaksain. Kita merasa ada sesuatu yang sedang tidak biasa di tubuh kita, sebaiknya diperiksakan dulu ke dokter karena akan berakibat cedera,” kata Sigi di tempat yang sama.
Sigi berpendapat, banyak pelari pemula yang ikut ajang kompetisi seperti ini hanya karena gengsi, ego, atau demi konten semata. Karena itu, peserta harus memahami kapasitas tubuh masing-masing dan jangan terlalu memaksakan diri jika memang belum kuat.
“Jangan terlalu memforsir diri kita, seperti melihat orang ikut full marathon atau half marathon lalu kita gengsi terus ikut-ikutan. Padahal tubuh kita sendiri masih belum mampu dan sekuat itu untuk melakukannya,” ujarnya.
Selain lari, sigi mengatakan bahwa menjaga kekuatan, stabilitas, dan kelenturan pada tubuh juga sangat diperlukan yaitu dengan melakukan olahraga lain sebagai pendukung.
Selain itu, peserta juga dapat berlatih lari pada pagi hari ketika berangkat ke kantor. Sigi mengatakan bahwa lari pada Borobudur Marathon akan dimulai pada dini hari sehingga sebaiknya peserta bisa melatih hal tersebut sejak sekarang
“Bangun pagi latihan, ke kantor lari saja sekalian latihan. Percaya deh di kantor enggak akan mengantuk karena akan lebih berenergi di mana dari metabolisme tubuh kita lebih lancar,” jelasnya.
Bagi Sigi, tidak ada spesifikasi khusus untuk pemilihan sepatu maupun pakaian yang akan digunakan ketika lari karena yang terpenting adalah cara peserta dalam menjaga pola makan.
Menurutnya, para peserta bisa bebas memakan makanan berkarbohidrat karena itu menjadi salah satu sumber energi ketika berlari. “Dari pada buang-buang uang karena selalu boros dalam bergaya, lebih baik kalau bisa membentuk gaya hidup yang lebih sehat dengan memilih makanan yang lebih sehat dan training yang benar,” ujarnya.
Aktris yang menargetkan bisa finis di bawah satu jam pada ajang Borobudur Marathon 2019 tersebut juga memberikan semangat bagi para peserta agar bisa lebih santai saat berkompetisi pada November Mendatang.
Menurutnya, masyarakat Magelang yang turut menyemangati para peserta di sepanjang jalan akan memberi kesan tersendiri bagi pelari.
“Sepanjang jalan itu banyak warga Magelang yang nyorakin terus kita dikasih makanan, buah dari kebunnya, minuman, tahu goreng. Simpel tapi menunjukkan bahwa mereka support kita dan itu yang membuat Borobudur Marathon menjadi unik dan heart felt lah,” ujarnya. (lin/net)
sumber: indopos.co.id