Sebagian besar negara Eropa saat ini sedang mengalami gelombang ketiga pandemi Covid-19. Peningkatan tajam penularan virus Corona memaksa beberapa negara Eropa mengetatkan pembatasan sosial. Antara lain dengan melakukan lockdown atau karantina wilayah.
semarak.co-Tingkat infeksi di negara Uni Eropa sekarang berada pada level tertinggi sejak awal Februari 2021. Banyak pihak menilai, varian baru virus Corona menjadi penyebab sebagian besar kasus Covid-19 baru-baru ini. Langkah vaksinasi Covid-19 di banyak negara Eropa terhambat. Ini ikut memengaruhi peningkatan kasus Covid-19.
Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan, Pemerintah Italia mencatat lebih dari 27.000 kasus baru dan 380 kematian pada hari Jumat (12/3/2021). Draghi juga berjanji akan melakukan segala hal untuk mencegahan meluasnya penularan Covid-19.
“Lebih dari setahun setelah dimulainya keadaan darurat kesehatan, sayangnya kami menghadapi gelombang baru infeksi,” kata Draghi dikutip dari The Guardian yang dilansir kompas.com, Sabtu (27/3/2021).
Saat ini Benua Biru tengah berupaya mengamankan lebih banyak vaksin untuk memperluas cakupan vaksinasi. Tahun lalu, Uni Eropa menandatangani perjanjian pembelian dengan enam produsen vaksin. Dari kontrak tersebut, perhimpunan Benua Biru bisa memperoleh 2,6 miliar dosis vaksin.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, meningkatnya kembali kasus baru Covid-19 di beberapa negara Eropa menunjukkan pentingnya vaksinasi yang cepat. Hal itu diamini para pemimpin Uni Eropa lainnya.
“Kami berada di awal gelombang ketiga di Eropa, dan di banyak negara anggota Eropa, infeksi meningkat lagi, sebagian besar karena varian B117. Virus varian B117 adalah varian baru Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Inggris.,” kata von der Leyen, Kamis (25/3/2021), dikutip laman Anadolu Agency.
Sekitar 88 juta dosis telah dikirim ke Uni Eropa. Sebanyak 62 juta di antaranya telah disuntikan kepada pasien. Sementara 18,2 juta orang atau 4,1 persen total populasi negara anggota Uni Eropa menerima dua suntikan.
Von der Leyen meyakinkan bahwa pengiriman vaksin untuk kuartal kedua tahun ini menjanjikan. “Berarti kami berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami, bahwa musim panas ini kami ingin 70 persen populasi orang dewasa di Uni Eropa divaksinasi,” ucapnya.
Presiden Komisi Eropa pada Kamis (25/3/2021) memperingatkan hal itu usai pertemuan puncak virtual para pemimpin Uni Eropa, di mana kepala negara dan pemerintah Uni Eropa membahas respons blok itu terhadap krisis kesehatan.
“Kami berada di awal gelombang ketiga. Infeksi meningkat lagi di banyak negara anggota, sebagian besar karena varian B117,” kata Von Der Leyen. Dia mengatakan karena situasi yang memprihatinkan itu, vaksinasi harus dipercepat.
Tahun lalu, blok tersebut sudah mencapai kesepakatan dengan enam produsen vaksin untuk membeli sekitar 2,6 miliar dosis vaksin. Sekitar 88 juta dosis vaksin telah dikirim ke UE, di mana 62 juta diberikan kepada pasien, sementara 18,2 juta lainnya diberikan ke warga.
“Kami berharap musim panas ini 70 persen populasi orang dewasa di Uni Eropa sudah divaksin. Selain itu, para pemimpin UE juga setuju untuk mempertahankan pembatasan perjalanan nonesensial,” tutupnya. (kpc/rep/net/smr)