Di tengah gempuran konsumerisme, mendaki gunung masih menjadi aktivitas yang digemari anak-anak muda. Bayangan perkotaan yang padat dan macet, seketika hilang saat mendaki gunung.
semarak.co -Enaknya naik gunung, olahraganya dapet, nikmatin alam juga dapet. Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui, kata peribahasa. Memandangi hamparan awan jelas jadi kenikmatan tersendiri buat pendaki.
Kebetulan banget, di Cirebon ada Gunung Ciremai yang bisa jadi pendakian selanjutnya, nih. Fyi, Gunung Ciremai adalah gunung tertinggi se-Jawa Barat. Biar makin enjoy, berikut ini tips mendaki Gunung Ciremai yang bisa kamu coba.
Mendaki di musim kemarau
Nggak salah, sih, muncak saat musim hujan. Tapi yang namanya hiking paling enak pas musim kemarau. Saat tiba di puncak, di musim kemarau akan terasa menggigil. Apalagi saat hujan.
Ditambah jalur pendakian Gunung Ciremai punya kesulitan tersendiri. Cukup banyak tanjakan “legendaris” yang akan memacu adrenaline-mu. Supaya lebih enjoy menikmati alam bukankah lebih baikmuncak saat kemarau?
Pilih jalur terdekat
Ini semua tergantung dari mana kamu memulai pendakian. Kalau kamu dari Kota Cirebon, sebaiknya mendakilah melalui jalur Linggarjati.
Jalur ini diuntungkan dengan transportasi umum yang relatif mudah, namun kamu akan menghadapi trek yang panjang dengan waktu tempuh normal selama kurang lebih 11-12 jam. Untuk jalur Linggarjati, nggak disarankan banget mendaki saat malam.
Selain itu ada jalur Palutungan yang berada di ketinggian 1.100 mdpl. Jika lewat Palutungan, jalurnya relatif lebih pendek, yakni sekitar 8 jam. Sementara Apuy lokasinya lebih dekat lagi dengan puncak, bisa diselesaikan pendaki dengan waktu tempuh 6-7 jam. Tapi jalur Apuy dan Patulungan relatif lebih dekat dari Kuningan.
Biar pengalaman naik gunung makin berkesan, pakai Garmin Instinct Tactical. Menggunakan Instinct Tactital, Anda akan dimanja dengan GPS luar ruang yang tangguh dan andal yang dibentuk dengan standar 810G militer AS untuk ketahanan termal, kejut, dan air hingga 100 meter. Cocok banget buat yang suka naik gunung dan petualangan.
Casing polimer yang diperkuat serat menambah kekuatan dan daya tahan. Kamu juga daat mengaktifkan “mode pengelihatan malam”, yang menurunkan pengaturan lampu latar hingga tingkat yang sesuai dengan pengoperasian kacamata pengelihatan malam.
Siapkan budget
Untuk mendaki Ciremai kamu cukup membayar 55 ribu rupiah per orang. Kamu juga wajib mengisi formulir pendaftaran dan daftar perbekalan. Kamu juga akan diberikan kantong plastik untuk mengumpulkan sampah-sampah saat pendakian.
Nantinya sampah yang dikumpulkan harus kamu bawa saat turun dan dikembalikan kepada petugas. Setelah mendaki Ciremai, kamu juga bakal dapat sertifikat juga, sob! Naik gunung berasa ikut seminar, ya! Hehe..
Bawa air secukupnya
Nah, di sinilah seni naik gunung kamu bakal diuji. Sebaiknya kamu membawa stok air untuk minum dan memasak yang cukup. Jangan terlalu banyak, karena di Pos 1 atau Cigowong, terdapat mata air yang tak pernah kering sepanjang tahun, meski saat kemarau sekalipun.
Nge-camp di Pos Sanggabuana I atau II
Bukannya semakin ringan, trek ke Puncak Ciremai justru semakin terjal dan curam. Dibutuhkan kekuatan fisik jika kamu ingin sampai di puncak. Sebaiknya kamu beristirahat di Sanggabuana I atau Sanggabuana II.
Sambil istirahat di tenda, enaknya dengerin musik pakai Beatsx Earphone dari Power Beats Pro. Dengan fitur RemoteTalk yang kompatibel dengan Siri, kamu bisa menerima panggilan dengan mikrofon kabel dan memutar musik dengan kontrol yang mudah tanpa harus memberhentikan musiknya. Cukup gantungkan saja di leher, dan dengarkan musik atau podcast di mana aja dengan Beatsx Earphone!
Kalau kamu Apple Fanboy, kamu bisa coba Airpods Pro dari Apple. Soal koneksi, Airpods Pro masih mempertahankan ‘buka tutup langsung connect’ ke iPhone kamu.
Yang bikin happy lagi, Apple juga menambahkan earbuds agar saat dipakai mendaki atau berlari, earphone bluetooth ini nggak gampang jatuh. AirPods Pro adalah satu-satunya headphone in-ear dengan Peredam Kebising. (trigan)