CEO & Co-founder UangTeman Aidil Zulkifli mengatakan, inisiatif melayani Bali merupakan terobosan baru di industri fintech lending yang selama ini penyerapan dana pinjaman masih terpusat di Pulau Jawa. Menurut Aidil, adanya UangTeman diharapkan mampu berkontribusi untuk memperkecil gap (jurang pemisah) terhadap kebutuhan pinjaman yang sangat besar di Indonesia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), saat ini total kebutuhan pinjaman mencapai sekitar Rp 1.649 triliun. Sedangkan, kapasitas pinjaman yang dimiliki oleh industri jasa keuangan tradisional hanya sekitar Rp 660 triliun, atau 40% dari kebutuhan.
“Masih banyak orang di daerah kesulitan memperoleh akses untuk meminjam uang buat modal usahanya yang akhirnya malah mengarah meminjam ke tengkulak. Kehadiran UangTeman di Bali akan sangat memudahkan masyarakat lokal untuk berakses karena semuanya dilakukan secara online, tanpa tatap muka dan tidak perlu datang ke kantor cabang,” ujar Aidil di Denpasar, Bali, Jumat (3/2).
Dia menjelaskan, pendanaan UMKM di Bali akan cepat terpenuhi dengan layanan UangTeman yang mengandalkan teknologi internet dan diharapkan mampu menopang total penyaluran pinjaman hingga akhir tahun 2017 sebesar Rp 100 miliar. Jumlah tersebut, katanya, mengalami pertumbuhan hingga 300% – 400% dibandingkan realisasi pinjaman UangTeman per 31 Desember 2016.
“Setiap calon nasabah tinggal mengakses website www.uangteman.com atau dapat mengunduh aplikasi mobile UangTeman di Google Play Store bagi pengguna smartphone Android dan di App Store untuk iOS. Peminjaman pertama sebesar Rp 1-3 juta, dan kedua dapat naik menjadi Rp 4 juta dengan jangka waktu pengembalian 10 hari hingga 30 hari dan tanpa ada jaminan atau agunan. Selain diBali, kami juga berencana melayani 15 wilayah baru sepanjang tahun ini,” ungkapnya.
Deputy CEO UangTeman Rio Quiserto menyampaikan ekspansi ke Bali seiring dengan angka permintaan yang terus meningkat. Hal ini, kata dia, terlihat dari persentase jumlah aplikasi yang masuk dari Bali terus bertambah. Selama 22 bulan beroperasi di Indonesia, Rio menerangkan, UangTeman sebagai pelopor layanan pinjaman online mikro telah melayani di wilayah Jabodetabek, Yogyakarta, Magelang, Solo, Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Adapun pinjaman dana tunai online yang disalurkan oleh UangTeman sebanyak 30% digunakan pada sektor produktif guna pengembangan UMKM. “Kami berharap masyarakat di Bali dapat semakin mudah memperoleh akses pendanaan melalui UangTeman. Di sisi lain, kami juga optimistis mampu memperbaiki tingkat keseimbangan dan mempercepat distribusi pinjaman bagi UMKM di Bali maupun ke berbagai daerah lainnya di Indonesia yang selama ini belum tersentuh oleh industri bank serta lembaga pembiayaan,” tegasnya.
Rio pun menambahkan, teknologi algoritma yang diusung oleh UangTeman fokus pada kecepatan dan credit scoring sehingga setiap aplikasi yang masuk dapat dengan mudah membaca karakter calon nasabah apakah dapat disetujui atau tidak untuk
memperoleh pinjaman. Dengan demikian, terangnya, inovasi tersebut mampu memitigasi risiko pada UangTeman yang hingga saat ini memiliki rasio kredit macet (non performing loan/NPL) berada di bawah 3%.
“Selain kemudahan, bagi nasabah yang sudah melunasi pinjaman pertamanya dengan tidak ada keterlambatan dapat memperoleh kenaikan jumlah pinjaman kedua dan seterusnya sebesar Rp 4 juta dengan biaya layanan yang menurun dari 1% per hari menjadi maksimal 0,75%. Kelebihan lainnya, bagi nasabah yang ingin melunasi di awal tidak dikenakan penalti dan biaya layanan dihentikan saat di hari pelunasan sehingga tidak dihitung sampai jangka waktu berakhir saat perjanjian pertama,” kata Rio. (wiy)