Sebagai komitmen dalam tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan membantu pemulihan ekonomi Nasional, khususnya di Indonesia Timur, PT Sucofindo (Persero) memberikan bantuan kepada Usaha Mikro Kecil (UMK) Kelompok Wanita Tani Huruwakha di Danau Sentani, Jayapura, Rabu (8/12/2021).
semarak.co-Bantuan yang diberikan ini berupa dana tunai senilai Rp100 juta. Ini yang nantinya difungsikan untuk pembelian peralatan produksi sagu modern dan perlengkapan aneka olahan berbahan dasar sagu.
Inisiasi bantuan ini diprakarsai Komisaris Utama Sucofindo Veri Anggrijono saat kunjungannya ke Kelompok Wanita Tani Huruwakha, produsen sagu Jayapura. Kelompok Wanita Tani ini beranggotakan 115 Orang, terdiri dari 4 kelompok, yaitu kelompok Pulau Yobeh, Kelompok Komba, Kelompok Abeale, dan Kelompok Hollo.
“Bantuan ini merupakan apreasiasi kami terhadap semangat para UMK Jayapura. Meskipun di masa pandemi ini, mereka tetap aktif menjalankan usahanya,” ujar Veri seperti dirilis humas Sucofindo melalui email semarak.redaksi@gmail.com, Kamis (9/12/2021).
Namun, kata Veri, ada kendala dalam waktu produksi, salah satu faktornya adalah penggunaan alat produsen sagu serba tradisional. “Oleh karena itu, kami tergugah untuk membantu memberikan bantuan untuk pembelian alat produksi yang lebih modern,” ujar Veri.
Selanjutnya, Veri berharap dengan bantuan ini dapat meningkatkan produksi sagu Kelompok Wanita Tani Huruwakha, memberikan kualitas produk lebih baik, dan operasional kerja lebih efisien. “Waktu serta biaya yang dihasilkan lebih sedikit, sehingga lebih efisien dan menambah keuntungan bagi kelompok wanita tani ini,” ujarnya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Sucofindo menambahkan bahwa bantuan ini merupakan bantuan pertama Sucofindo bagi masyarakat asli wanita Papua. “Ke depan kami akan menjaga komitmen untuk dapat terus membantu mitra binaan lainnya, tak hanya di sektor produksi sagu, tapi merambah di sektor usaha lainnya. Hal ini sebagai upaya bersama untuk mendukung pertumbuhan bisnis masyarakat di Papua,” ucapnya.
Ketua Kelompok Usaha Wanita Tani Huruwakha Magrit Aline Tokoro mengatakan bahwa dengan bantuan ini sangat membantu kelompok usaha wanita dalam memproduksi sagu.
“Kami juga yakin ke depannya akan berkembang dengan inovasi baru, sehingga lebih efektif dalam berusaha. Kami juga melihat potensi ke depan bahwa per mintaan produksi sagu akan terus meningkat, terlebih menjelang hari Natal dan Tahun Baru,” ujar Magrit.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kantor Unit Layanan Sucofindo di Jayapura pada 28 Oktober 2021, menyatakan bahwa pada proses pengolahan sagu sebelumnya bisa menghabiskan 3 sampai dengan 5 hari.
Kepala Unit Layanan Sucofindo Jayapura Surono menambahkan, sedangkan dengan alat yang lebih modern ini, Kelompok Wanita Tani hanya membutuhkan waktu 3 – 5 jam saja sehingga target yang dicapai lebih maksimal.
Menurut penelitian dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Pertanian, pengolahan dengan alat modern mampu meningkatkan 50 % produksi tepung sagu. “Pada penggunaan alat tradisional, pada 1 pohon saja hanya menghasilkan 5 karung, sedangkan dengan alat modern, tiap 1 pohon mampu menghasilkan 10 karung,” katanya.
Sebagai upaya mendukung perekonomian di wilayah Jayapura dan sekitarnya, melalui Kantor Unit Layanan Jayapura, Sucofindo juga mampu melayani jasa sertifikasi, konsultansi, pelatihan, pengujian dan analisis, serta inspeksi dan audit untuk berbagai sektor bisnis.
Tak hanya itu, untuk Kantor Unit Layanan Sucofindo di Jayapura juga mampu melayani Pengawasan Loading Survey Kelapa Sawit dan turunannya, Pengawasan Bunker Survey, Pengawasan Discharge Survey Batu Bara dan Kualitas Batu Bara, Stock Opname Batu Bara, serta Sertifikasi Laik Operasi Genset.
“Saat ini kita pun sedang mengerjakan proyek Pengawasan Penyerahan BBM, Uji Kualitas Udara, dan Monitoring Lingkungan Portofolio Laboratorium Lingkungan. Kami berkomitmen ke depannya Unit Layanan Sucofindo Jayapura akan terus mengembangkan jasa lainnya sesuai dengan kebutuhan wilayah sekitar,” tuturnya.
Seperti kalibrasi alat kesehatan dan peralatan industri yang memiliki prospek baik untuk dikembangkan di Papua. Selain itu, Sucofindo yang juga merupakan BUMN Jasa Survei dengan layanan Pengujian, Inspeksi, dan Sertifikasi, juga turut merespons dalam pemulihan ekonomi Nasional.
Hal ini sesuai dengan misi Sucofindo dalam menciptakan nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan terutama bagi pelaku usaha. Salah satunya, untuk para UMKM. Sebagai penguatan produk UMKM, Sucofindo juga telah melaksanakan sosialisasi program SEHATI atau Sertifikasi Halal Gratis bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) secara daring.
Sucofindo juga telah mengadakan pelatihan sertifikasi penyelia halal, sertifikasi Verifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk UMKM, serta proses sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk UMKM.
Program pemberdayaan UMKM ini, merupakan komitmen SUCOFINDO dalam mengiimplementasikan nilai AKHLAK, khususnya pada poin kepedulian dalam nilai harmonis. Selain itu, bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19, Sucofindo juga turut menyalurkan beberapa kebutuhan yang dibutuhkan dalam menangani pandemi Covid-19 bagi masyarakat maupun pihak medis di beberapa wilayah.
Kemudian, Sucofindo mampu melayani jasa untuk membantu fungsi TJSL antara lain, jasa social mapping, Jasa konsultansi ISO 26000 mencakup Gap Analysis, Training ISO 26000 maupun penyusunan Sustainability Report dan penentuan Community Satisfaction Index (CSI) melalui Indeks Kepuasan Masyarakat dan pengukuran dampak program TJSL dengan metode SROI (Social Return On Investment).
Sebagai bentuk komitmen mencegah penyebaran Covid-19, Sucofindo dapat memberikan pemastian pelayanan medis dengan pengujian sterilitas dan kalibrasi untuk peralatan kesehatan (ALKES). Selain itu, juga pemastian terhadap Hygiene Industri dan pengelolaan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) melalui pelatihan dan sertifikasi. (smr)