Dukung Pengembangan Digital, BNI Syariah Partisipasi di Indonesia Fintech Summit 2020

Head of Digital Business BNI Syariah, Amirul Wicaksono (kanan) ketika hadir dalam webinar dengan tema “Digital Transformation to Accelerate Indonesia’s Economic Recovery”, Rabu (11/11). foto: humas BNI Syariah

BNI Syariah berpartisipasi dalam acara Indonesia Fintech Summit yang diadakan dalam format webinar dengan tema Digital Transformation to Accelerate Indonesia’s Economic Recovery dari Jakata, Rabu (11/11/2020).

semarak.co-Adapun narasumber dalam sesi diskusi terkait sharia fintech dengan judul Fintech 360º: “Economic Recovery through Islamic Financial Technology and Digitalization, diantaranya Head of Project Management Office Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Kementerian Koordinator Bidang (Kemenko) Perekonomian Djauhari Sitorus.

Bacaan Lainnya

Lalu Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Irfan Sukarna, Direktur Utama BJB Syariah Indra Falatehan, dan Head of Digital Business BNI Syariah Amirul Wicaksono.

Amirul Wicaksono menjelaskan, di masa pandemi, sistem pembayaran digital menjadi salah satu sarana penunjang perputaran transaksi. Dalam menunjang ekosistem pembayaran, kata Amirul, BNI Syariah tidak hanya memberikan kemudahan dan percepatan penyaluran pembiayaan sebagai modal, tapi juga memfasilitasi pembukaan rekening tanpa harus ke cabang.

Untuk mendukung potensi ekonomi dan keuangan syariah, lanjut Amirul, BNI Syariah memiliki beberapa strategi digital diantaranya adalah optimalisasi transaksi melalui channel digital dengan meningkatan limit transaksi nasabah; dan kolaborasi dengan fintech untuk mempercepat digitalisasi transaksi dalam perputaran ekonomi.

“Pada kuartal III 2020, transaksi Digital BNI Syariah mengalami kenaikan 119% secara year on year (yoy) dengan volume transaksi Rp32 triliun,” ungkap Amirul dalam rilis Humas BNI Syariah, Kamis (12/11/2020).

Untuk mendorong transaksi dan memperluas pasar UMKM, kata dia, BNI Syariah menyediakan produk dan layanan melalui inovasi digital diantaranya adalah BNI iB Hasanah Card untuk memfasilitasi transaksi nasabah menggunakan kartu pembiayaan di e-Commerce dan marketplace.

BNI iB Hasanah Card juga bisa digunakan untuk bertransaksi di merchant dengan bidang usaha halal. BNI Syariah juga mengembangkan uang elektronik HasanahKu yang menjadi salah satu flagship positioning BNI Syariah dalam digitalisasi dan payment system.

“HasanahKu dipasarkan sebagai value added product pada area atau segmen yang menjadi kekuatan BNI Syariah yaitu ekosistem halal, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan dan lembaga Ziswaf,” ujarnya.

Dalam upaya pengembangan wakaf, BNI Syariah juga mempunyai platform digital yaitu Wakaf Hasanah. Platform Wakaf Hasanah merupakan wakaf uang untuk project wakaf yang dapat diakses wakif melalui website yang saat ini juga sudah menunjang produk Cash waqf linked sukuk (CWLS).

Head of Project Management Office Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Djauhari Sitorus menjelaskan dalam rangka pengembangan ekonomi pesantren, pemerintah mengembangkan iPesantren.

“Diharapkan dengan adanya platform ini bisa menjadi wadah edukasi dan literasi keuangan syariah secara digital untuk pondok pesantren. Platform iPesantren terkoneksi melalui application programming interface (API) dengan berbagai lembaga keuangan syariah dan stakeholder terkait,” imbuh Djauhari.

Selain platform ini, pemerintah juga aktif dalam penggunaan teknologi digital dalam penyaluran bansos produktif dan KUR (kredit usaha rakyat) serta penggunaan data biometrik untuk validasi dan autentifikasi.

Indonesia sebagai negara mayoritas berpenduduk muslim memiliki potensi melalui ekosistem halal yang diyakini merupakan sektor yang ikut berkontribusi besar dalam pemulihan ekonomi nasional dari dampak krisis yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19.

Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI, Irfan Sukarna mengatakan regulator terus berupaya meningkatkan peran keuangan syariah dengan aktif melibatkan UMKM bersama otoritas terkait. “Dalam acara ISEF dan Fesyar salah satunya BI melakukan business matching dan coaching kepada UMKM potensial,” kata Irfan.

Dengan penyelenggaraan acara ini, Bank Indonesia berharap bisa berperan aktif dalam menggerakkan aktivitas ekonomi di tengah pandemi. Dengan adanya acara juga diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan diri masyarakat terkait optimalisasi ekonomi syariah kedepan.

Indonesia Fintech Summit 2020 merupakan pembuka Pekan Fintech Nasional 2020 yang diselenggarakan 11-25 November 2020. Dalam acara ini hadir lebih dari 5.000 pendiri mulai dari startup fintech lokal dan internasional serta pejabat tingkat tinggi.

Disamping dari perwakilan senior lembaga keuangan, serta stakeholders di ekosistem keuangan digital. Dalam acara ini dibahas mengenai strategi dan potensi kolaborasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui digitalisasi jasa keuangan. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *