Untuk mempromosikan pentingnya pekerjaan ramah lingkungan demi pembangunan berkelanjutan, Kementerian PPN/Bappenas Bersama Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH menyelenggarakan Indonesia’s Green Jobs Conference “The Future Starts Now” sebagai bagian dari proyek kerja sama Indonesia-Jerman, Innovation and Investment for inclusive Sustainable Economic Development.
semarak.co-Direktur Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Mahatmi Parwitasari mengatakan, ekonomi hijau menjadi bagian penting capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals yang tak hanya menyasar perekonomian, tetapi juga mitigasi pemanasan global hingga penciptaan tenaga kerja dan investasi.
Pekerjaan ramah lingkungan, nilai Mahatmi, berperan penting dalam transisi menuju ekonomi hijau serta mewujudkan pembangunan inklusif dan berkelanjutan. International Labour Organization mencatat, kebijakan pekerjaan ramah lingkungan akan menciptakan 24 juta pekerjaan pada 2030.
Hal ini berdampak pada adanya kebutuhan profil keterampilan dan kualifikasi serta kerangka pelatihan baru. Investasi pada ekonomi hijau diperkirakan mencapai 7-10 kali lipat lebih banyak lapangan kerja daripada investasi konvensional, utamanya karena pekerjaan hijau lebih padat karya.
“Ekonomi hijau khususnya pasca Covid-19 memiliki dua manfaat, jangka pendek mendorong lapangan kerja ramah lingkungan, jangka panjang mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang stabil,” ujar Mahatmi dalam Konferensi Indonesia’s Green Jobs Conference: The Future Starts Now! secara virtual dari Jakarta melalui platform Hubilos.id, Selasa (8/2/2022).
Dengan target bauran energi terbarukan nasional sebesar 23 persen pada 2025, kebutuhan tenaga kerja ramah lingkungan akan meningkat. Bangkitnya sektor transisi energi di Indonesia dianggap sebagai salah satu tonggak penting dalam pembangunan ekonomi dan sosial negara.
Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, ASEAN dan Timor-Leste Ina Lepel mengatakan, membangun green jobs di Indonesia, koordinasi ini berfokus pada iklim dan energi, termasuk infrastruktur hijau, lingkungan, dan sumber daya alam dan juga berbagai macam pelatihan untuk sustainable economic development
“Kerjasama Jerman dan Indonesia bertujuan untuk mengatasi masalah global bersama-sama, sesuai kesepakatan Paris Agreement untuk agenda 2030, dan promosi green jobs menjadi prioritas utama,” ujar Ina Lepel seperti kemudian dirilis humas melalui WAGroup Bappenas Media, Selasa petangnya.
Indonesia’s Green Jobs Conference “The Future Starts Now” mengikutsertakan pemangku kepentingan, terdiri atas institusi pemerintah, pihak swasta, mitra pembangunan internasional, serta akademisi, guna membahas definisi, cakupan, pemetaan okupasi, hingga kebijakan yang diperlukan untuk mendukung implementasi pekerjaan ramah lingkungan di Indonesia.
Konferensi ini diharapkan dapat memberikan jalan bagi seluruh pemangku kepentingan terkait di Indonesia dan di ranah internasional dalam berbagi pengalaman, pembelajaran, serta mempromosikan pekerjaan ramah lingkungan. (smr)