Dukung Batik Lasem Jadi Suvenir Peserta TWG G20, Kemenparekraf juga Dukung 8th Annual Destination Wedding Planner

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Ketua Bidang Promosi dan Humas Dekranas Nur Asia Uno serta Direktur Industri Kreatif Fesyen, Desain, dan Kuliner Kemenparekraf/Baparekraf Yuke Sri Rahayu (tidak tampak) dalam acara weekly brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022). Foto: humas Kemenparekraf2

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung 8th Annual Destination Wedding Planner (DWP) Congress menjadikan Bali sebagai salah satu tujuan wedding destination unggulan di dunia.

semarak.co-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Indonesia berhasil menjadi tuan rumah event 8th Annual Destination Wedding Planner yang kan dilaksanakan di Bali International Convention Center, 27-29 September 2022.

Bacaan Lainnya

Event ini menghadirkan berbagai pelaku usaha penyelenggara pernikahan dari berbagai belahan dunia. Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempromosikan Indonesia sebagai lokasi pernikahan yang indah dan berkesan bagi pasangan dari berbagai belahan dunia yang ingin menikah.

“Kegiatan ini menjadi kesempatan untuk memperkenalkan Bali sebagai destinasi resepsi pernikahan mewah,” papar Menparekraf Sandi Uno dalam Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona Kemenparekraf, Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022).

Tujuan kongres ini, kutip Menparekraf Sandi Uno, meningkatkan kepercayaan pelaksanaan MICE kembali, kemudian memasarkan Bali dan Indonesia sebagai luxury wedding destinations dan juga peluang investasi dari segi penyelenggaraan dan multiplier effect bagi pernikahan yang efeknya luar biasa.

Keberadaan Bali sebagai tujuan wedding destination di dunia tentu akan memberikan dampak yang besar terhadap kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja khususnya di Bali. Bali sebagai wedding destination ini menggiatkan perekonomian lokal, menggiatkan wedding organizers, musik, band-band pengiring dan masih banyak lagi akan mendapat limpahan dari peningkatan jumlah wedding,” katanya.

Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf/Baparekraf Masruroh menjelaskan, dipilihnya Bali sebagai lokasi acara 8th Annual Destination Wedding Planner Congress merupakan permintaan dari anggota-anggota dari Destination Wedding Planners.

Masruroh berharap kegiatan ini bisa membangkitkan industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Indonesia, terutama yang berhubungan dengan perayaan resepsi pernikahaan. “Sekarang kita bangkitkan kembali (industri pernikahan) dengan DWP congress di Bali. Karena impact oleh kongres ini akan dirasakan secara umum oleh vendor-vendor resepsi pernikahan di Indonesia,” kata Masruroh.

Kegiatan ini dihadiri pejabat-pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf secara daring dan luring. Turut hadir Head of Operations QnA International Tanvir Ahmed di Bali dan Director of MICE & Travel Series QnA International Lisa Viegas dari Turkiye.

Di bagian lain pada acara yang sama, yaitu Weekly Brief with Sandi Uno, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung batik Lasem sebagai suvenir bagi pendamping para peserta Tourism Working Group (TWG) G20.

Menparekraf Sandi Uno mengatakan salah satu pilar yang diusung dalam kegiatan KTT G20, khususnya TWG adalah keberlanjutan lingkungan dan batik Lasem yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah, ini menggunakan bahan-bahan alami dalam proses pembuatannya.

Sehingga, pemilihan batik tulis hasil kolaborasi Asia Pacific Rayon (APR) dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Kristen Maranatha Bandung ini sebagai suvenir TWG G20 disebutnya merupakan pilihan yang tepat.

Salah satu pilar G20 ini adalah keberlanjutan dan menuju transformasi menuju ekonomi hijau. Scarf-nya batik lasem buat para istri Menteri Pariwisata dari berbagai negara yang hadir,” terang Menparekraf Sandi Uno dirilis humas Kemenparekraf usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Selasa (20/9/2022).

Menparekraf Sandi Uno menuturkan, ada 50 scarf yang sudah disiapkan untuk dibagikan kepada para pendamping menteri pariwisata negara-negara anggota G20 yang hadir dalam kegiatan tersebut. “Semoga ini juga bisa membangkitkan ekonomi dan membuka lapangan kerja,” harapnya.

Direktur Industri Kreatif Fesyen Desain, dan Kuliner Kemenparekraf/Baparekraf Yuke Sri Rahayu mengungkapkan, pemilihan scarf batik Lasem sebagai suvenir TWG ini sangat sesuai dengan tema yang diusung TWG dalam hal penguatan komunitas dan UMKM.

“Ini luar biasa karena sesuai dengan tema Tourism Working Group ini yaitu penguatan komunitas dan UMKM melalui transformasi melalui pariwisata dan kebudayaan dengan penguatan ekonomi rakyat,” kata Yuke saat mendampingi Menparekraf Sandi Uno.

Ketua Bidang Promosi dan Humas Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Nur Asia Uno menambahkan, batik Lasem adalah batik tulis yang pengerjaannya tidak mudah dan memakan waktu. Sehingga, batik yang memadukan motif Jawa dan Tionghoa ini memiliki nilai ekonomis dan seni yang tinggi.

“Jadi harapan saya, supaya batik Lasem ini bisa lebih familiar. Saya sangat mendukung scarf batik Lasem ini diberikan sebagai suvenir pada para istri dan suami para menteri pariwisata peserta TWG G20. Mudah-mudahan mereka suka dan ikut mempromosikan batik Lasem supaya bisa mendunia,” ujar Nur Asia yang juga istri Menparekraf Sandi Uno.

Kegiatan ini dihadiri seluruh pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf baik secara daring maupun luring. Yaitu Direktur APR Basri Kamba dan Wakil Dekan FSRD Universitas Kristen Maranatha Seriwati Ginting. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *