Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya bertemu Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, membahas perluasan fungsi Balai Latihan Kerja (BLK), yang rencananya akan dijadikan pusat pelatihan talenta digital dan kewirausahaan.
Semarak.co – Teuku Riefky menegaskan urgensi BLKBalai Latihan Kerja sebagai tempat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan kerja yang relevan dengan kebutuhan pasar.
“Apalagi berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020-2024, rata-rata pertumbuhan jumlah tenaga kerja pada bidang ekraf mengalami peningkatan hingga 8,14 persen dalam lima tahun,” ujarnya, dirilis humas Kemenekraf usai acara melalui WAGroup Kemenekraf Siaran Pers, Rabu petang (23/7/2025).
Dia menyatakan, pertemuan diharapkan bisa kolaborasi dalam mendukung terbuka lapangan kerja berkualitas yang membutuhkan talenta sesuai kapasitas. Menaker sudah membuatkan ruang kolaborasi, terutama untuk aktivasi BLK-BLK yang tersebar di seluruh daerah.
Riefky juga memaparkan inisiatif membuka lapangan kerja baru melalui pelatihan bagi affiliator seperti kegiatan Emak-Emak Matic. Kemenekraf juga punya program INFRA EKRAF untuk aktivasi kreatif hub yang dikelola Pemda atau komunitas di Kawasan Ekonomi Khusus dengan total pengembangan 81 creative hubs/centers dari berbagai daerah.
“Dunia yang semakin kompetitif tentu harus memunculkan produk, karya, dan ruang yang makin kreatif. Kolaborasi bisa dimulai dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia seperti melakukan pelatihan talenta berbasis affiliator,” ujarnya.
Dalam beberapa minggu ke depan, Kemenekraf juga akan menandatangani MoU antardua kementerian sehingga tujuan besar dari Asta Cita ketiga Presiden Prabowo Subianto bisa tercapai.
Maka dari itu, Menteri Ekraf mulai menjajaki kolaborasi bersama Kemenaker dalam mengembangkan berbagai jenis pelatihan vokasi seperti menjadi affiliator supaya meningkatkan keterampilan, kesempatan, dan peluang wirausaha digital.
Menaker Yassierli menyambut baik kolaborasi ini dan menekankan komitmen Kementerian Ketenagakerjaan untuk menekan angka pengangguran dan membuka lapangan kerja baru di daerah-daerah.
“Semangat pertama yang kami usung yaitu mempercepat skema sertifikasi terkait kompetensi dalam ekonomi kreatif. Selanjutnya, kami segera pelatihan bersama seperti pelatihan affiliator yang sedang tren dan bisa menjadi solusi lapangan pekerjaan yang baru,” ucap Yassierli.
Menaker menjelaskan perancangan BLK Komunitas sebagai lembaga pelatihan kerja bisa menampilkan sisi-sisi kreatif dan dikenal sebagai “talent and innovation hubs”. Sebanyak 41 BLK milik Kemnaker di berbagai daerah siap disulap menjadi ruang kreatif.
Data Kemenaker juga menunjukkan jumlah Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sampai dengan tahun 2024 mencapai 6.365 lembaga dan sekitar 55,71 persen merupakan BLK Komunitas.
“Diskusi kami tadi juga membahas seperti apa Kementerian Ekonomi Kreatif hadir pada balai-balai latihan kerja yang dimiliki Kemenaker yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Yassierli.
Brainstorming juga berlanjut untuk create apa yang disebut innovation and talent hub sebagai tempat bagi generasi muda dan lintas kementerian untuk berkolaborasi, sharing idea, mengembangkan peluang, inovasi kewirausahaan, ekonomi kreatif, dan hal-hal produktif lain. (hms/smr)