Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memperkuat kerja sama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dengan Iran.
semarak.co-Menyusul pertemuan Duta Besar (Dubes) Iran untuk Indonesia Mohammad Khosh Heikal Azad dengan Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Selasa (15/6/2021).
Menparekraf Sandi Uno menyebut Indonesia dan Iran memiliki ikatan sejarah dan budaya yang sudah lama terbangun. Ini terlihat dari catatan sejarah kita yang menyebutkan kedatangan para pedagang asal Iran ke Indonesia di masa lalu serta beberapa kesamaan kosakata dalam bahasa Indonesia dan bahasa Persia.
Sehingga, Sandi Uno berpendapat Indonesia dan Iran perlu terus menjalin kerja sama di bidang wisata sejarah dengan menggandeng berbagai pihak terkait. Wisata budaya dan sejarah menjadi salah satu prioritas Kemenparekraf/Baparekraf agar dapat menarik wisatawan asal Iran untuk berkunjung ke Indonesia.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2019, tercatat ada 10.440 wisatawan Iran yang berkunjung ke Indonesia. Namun, angka ini mengalami penurunan di tahun 2020 akibat pandemi COVID-19, yaitu sebesar 1.340 wisatawan saja.
“Kolaborasi ini kita harapkan dapat meningkatkan kembali angka kunjungan wisatawan Iran ke Indonesia di masa yang akan datang pascapandemi COVID-19,” tutur Sandi Uno, sapaan akrabnya seperti dirilis humas melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf2, Rabu malam (16/6/2021).
Selain itu, Sandi Uno mengatakan kedua negara juga memiliki potensi kolaborasi di subsektor-subsektor ekonomi kreatif seperti kriya, fesyen, dan arsitektur. Terlebih, sektor ekonomi kreatif Indonesia berhasil menyumbang angka produk domestik bruto sebesar Rp1.100 triliun pada 2020.
“Sebagaimana kita ketahui, kerajinan tangan Iran merupakan salah satu karya seni yang memiliki signifikansi di industri artistik karena memiliki akar budaya dan sejarah yang kuat. Sehingga, saya ingin melihat kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan angka perdagangan produk ekonomi kreatif antar kedua negara,” jelasnya.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan perlunya dilaksanakan webinar-webinar antara Indonesia dan Iran untuk meningkatkan kesadaran atas potensi wisata yang dimiliki kedua negara.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Direktur Pemasaran Regional I Kemenparekraf/Baparekraf, Raden Sigit Witjaksono. “Menurut saya webinar itu sangat bagus untuk membangun kesadaran masyarakat kedua negara atas potensi-potensi wisata yang ada,” ucap Nia.
Hal ini disambut baik oleh Mohammad Khosh sebagai upaya pemulihan ekonomi kedua negara. “Saya harap dengan adanya kerja sama ini, kita dapat segera bangkit dari pandemi COVID-19,” ungkap Khosh. (smr)