Dua Bencana Sosial Besar di Negeri Ini

ilustrasi suntikan vaksin. foto: internet

Oleh KS *

semarak.co-Pemindahan IBUKOTA negara dan pemaksaan VAKSINASI adalah dua kebijakan propaganda rezim yang ugal-ugalan. Wajar menyulut kontroversi, lebih banyak kontranya daripada pronya.

Bacaan Lainnya

Adalah dua kebijakan ugal-ugalan rezim, yang berdampak pada ancaman kehancuran negara terhadap keutuhan wilayah NKRI dan kehancuran masa depan rakyat pribumi WNI. Label ugal-ugalan, amburadul, arogan, premanisme dan adigang adigung adalah gelar yang paling pantas untuk pemerintah dalam mengelola negara ini.

Mengapa dua kebijakan ini dikatakan ugal-ugalan, karena mengandung dua ancaman besar. Ancaman terhadap negara dan ancaman terhadap rakyat. Pemindahan Ibukota baru adalah ancaman terhadap negara:

  1. Pemindahan Ibukota sudah tercium adanya rencana busuk yang sangat kental dengan KEPENTINGAN² asing yang bukan ditujukan untuk kebaikan, pembangunan dan kemaslahatan rakyat Indonesia tapi untuk kebaikan dan kemaslahatan pendatang rakyat asing cina.
  2. Pemindahan Ibukota merupakan ANCAMAN terhadap kedaulatan negara karena akan memunculkan negara di dalam negara dan memunculkan DISINTEGRASI bangsa. Ini adalah pola kebijakan underdog dan ugal-ogalan.

Pemaksaan Vaksinasi adalah ancaman terhadap rakyat:

  1. Karena WHO telah menentukan dan mengimbau bahwa pelaksanaan VAKSINASI adalah volunteer program (sukarela) BUKAN sebagai program mandatory program (wajib), tapi oleh rezim vaksinasi dijadikan sebagai program yang wajib bahkan dengan ancaman sanksi, ini sama saja teror kepada rakyatnya secara terstruktur, masif represif dan intimidatif.
  2. Program pelaksanaan pemaksaa vaksinasi. Ternyata tidak akan pernah memberikan efek body strength (kekuatan pada imun tubuh) sama sekali terhadap infeksi virus atau penyakit apapun, tapi malah terjadi sebaliknya. Bahkan banyak terjadi kelumpuhan dan kasus kematian.

Tapi pemerintah masa bodoh dan tidak mau menjamin. Ini adalah pola kebijakan underdog dan ugal-ogalan. Rakyat harus peka dapat menelaah lebih lanjut kenapa terjadi pada kasus vaksinasi dan pemindahan ibukota. Mengapa kebijakan² pemerintah dalam dua kasus mega proyek ini rezim begitu nafsu, ngebet dan ugal-ugal.

Dan ini selalu ditentang keras oleh umat Islam dan mayoritas rakyat Indonesia. Kita rakyat harus paham ada apa dibalik kebijakan² kontroversi itu semuanya, bukan hanya sekedar rakyat tau dan manut² aja. Karena imbas buruknya kepada masa depan penduduk WNI dan masa depan umat Islam Indonesia.

Rakyat harus diberi pencerahan publik agar memahami substansi permasalahannya, tidak sekadar tau luarnya saja atau hanya mengikuti arus wacana keinginaan dari Rezim Inlander of China dinasti kodok.

Karena ternyata pemerintah mempunyai evil interests kepentingan jahat, kepentingan² politis oligarki dan kepentingan bisnis oligarki yang tentunya hanya menguntungkan kalangan segelintir kroni²nya, keluarga istana dan kelompok bolot²nya yang intinya semua ini demi kepentingan rezim Xi Jinping dan sangat menguntungkan asing cina RRC.

Dan bukan untuk kepentingan pertahanan negara, pembangunan negara apalagi untuk kesejahteraan rakyat pribumi justeru malah sebaliknya, ini mengancam kedaulatan negara dan membuat sengsara dan derita seluruh rakyat. Inilah kondisi pemerintahan Indonesia sekarang dinasti otoriterian yang semua disetir oleh predator oligarki.

Kedaulatan negara digadaikan dan rakyat dikorbankan demi kepentingan jahat para penjahat² negara. Rakyat hendaklah peduli dengan kondisi negara jangan pasif, jangan alergi dengan yang namanya “politik.” Karena kestabilan dan kemakmuran suatu negara tergantung daripada “politik”.

Sekarang hajat hidup masyarakat bukan sulit tapi memang dipersulit dan harga² bukan naik tapi memang harga² diganti, harusnya kebutuhan rakyat dilayani tapi sekarang dikhianati, semua deretan kesulitan rakyat ini bersumber karena dari politik.

Birokrasi administrasi dipersulit karena politik, kehidupan ekonomi dipersulit karena politik, lapangan kerja semakin sulit karena politik dan aktiviitas dakwah dan kegiatan ibadah dikebiri dan dibatasi juga karena politik.

Semua diawali dari sistem POLITIK yang dianut penguasa sekarang! Makanya rakyat jangan alergi dengan politik, rakyat harus paham dengan kondisi politik negara ini, agar rakyat ikut peduli selamatkan negara ini jangan jadi penonton.

Sengaja diciptakan bencana² sosial seperti itu dalam rangka menyambut “pendatang haram” warga negara Cina Komunis ke Indonesia yang terus masuk, menyebar dan menduduki secara bebas keseluruh wilayah NKRI.

Kalian RAKYAT harus BUKA MATA!!

Surakarta, Januari 2022

 

sumber: WAGroup APIK DPW JAWA BARAT (postKamis10/2/2022/premanpensiun)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *