PT Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah) berhasil mencatat kinerja ciamik di sepanjang 2017. Tercatat laba bersih BCA Syariah sebesar Rp 47,86 miliar. Tumbuh 30,0% year on year (yoy) dari tahun lalu sebesar Rp 36,82 miliar.
Pertumbuhan laba ini didompleng penyaluran pembiayaan yang juga meningkat di sepanjang 2017. Hingga Desember 2017 BCA Syariah telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 4,19 triliun. Angka tersebut tumbuh 21,03% yoy dari tahun lalu sebesar Rp 3,46 triliun.
Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih menjelaskan, mayoritas pembiayaan BCA Syariah ada pada pembiayaan segmen komersial. Porsi segmen ini sebesar 76,11% dari total pembiayaan
“Ke depan kita juga akan mendorong pembiayaan konsumer dan UMKM. Potensi konsumer ada pada nasabah korporasi yang memiliki karyawan banyak. Sehingga bisa disalurkan ke sana,” jelas John saat ditemui di acara media gathering BCA Syariah, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).
Selain itu dari sisi aset, BCA Syariah pun mengalami peningkatan sebesar 19,3% yoy menjadi Rp 5,9 triliun. Pertumbuhan ini didukung peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang meningkat 23,3% yoy menjadi Rp 4,7 triliun. Di 2018, BCA Syariah menargetkan pertumbuhan pembiayaan dan DPK sebesar 15% hingga 20%. Sedangkan untuk aset sebesar 10% hingga 15%.
Untuk mencapai target tersebut pihaknya akan memperluas jaringan bank dengan membuka 12 kantor baru di tahun ini menjadi 70 kantor. “Kami terus menggali kebutuhan eksisting nasabah BCA Syariah dan melakukan pengembangan produk-produk. BCA Syariah juga telah menjadi bank mitra investasi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sehingga membantu pendanaan,” jelasnya.
Industri perkebunan dan perdagangan masih akan menjadi salah satu sasaran pembiayaan di 2018 ini. Pihaknya pun akan terus menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di angka yang sehat yakni di bawah 1%. Saat ini NPF BCA Syariah tercatat sebesar 0,32%
BCA Syariah menargetkan pertumbuhan laba 15%-20% di 2018. Atau hingga Rp 56,4 miliar dari capaian tahun lalu sebesar Rp 47,8 miliar. Pertumbuhan ini akan ditopang dari penambahan jaringan cabang.
Beberapa cabang yang akan dibuka di antaranya adalah di Kediri, Bandar Lampung, Bandung, Solo, dan Yogyakarta. “Kita akan lakukan ekspansi dengan pembukaan jaringan yang lebih luas, yakni mencapai 12 kantor baru di tahun 2018,” katanya.
Sepanjang 2017, BCA Syariah telah meresmikan kantor cabang di Medan pada kuartal I, serta kantor cabang di Palembang pada kuartal III. Total, saat ini BCA Syariah memiliki 58 jaringan cabang di Jawa dan Sumatera.
Selain itu, pertumbuhan kinerja juga akan ditopang dari strategi intensifikasi dengan mengarahkan nasabah yang telah ada saat ini, untuk memaksimalkan penggunaan produk-produk syariah. Sejak Februari lalu, BCA Syariah juga telah dipercaya menjadi bank penerima dana haji. Serta, menjadi tempat investasi dana haji dari Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). “Maka dari itu, perusahaan akan rutin melakukan sosialisasi bagi nasabah yang potensial,” tuntasnya. (lin)