Dorong Pelaku Ekraf Kota Makassar Tetapkan Subsektor Unggulan, Sandi Uno: Istana Amantubillah Mempawah Jadi Budaya Kalbar

Menparekraf Sandi Uno dalam acara Kelana Nusantara di Roemah Lamdoek, Makassar, Minggu (12/2/2023). Foto: humas Kemenparekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut, Istana Amantubillah di Kabupaten Mempawah di Kalimantan Barat (Kalbar) sebagai destinasi wisata budaya yang menjadi daya tarik wisata budaya bagi daerah tersebut.

semarak.co-Menparekraf Sandi Uno melanjutkan kunjungan kerja di Kalbar, Kamis (9/2/2023) mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Kalbar, Pemerintah Kabupaten Mempawah, Kerajaan Mempawah, dan pihak-pihak terkait dalam melestarikan nilai tradisi dan budaya yang menjadi daya tarik wisata di Mempawah.

Bacaan Lainnya

“Potensi-potensi wisata yang dimiliki Mempawah patut dikembangkan sehingga ekonomi dapat bangkit dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Mempawah memiliki potensi (wisata) berbasis adat, budaya, maupun juga kearifan lokal dan ekonomi kreatif kekinian,” kata Sandi Uno dalam sambutannya.

Sebagai bentuk dukungan pengembangan potensi tersebut, Sandi Uno mengatakan, pihaknya akan mendorong penguatan pengembangan wisata dan ekonomi kreatif berbasis komunitas di Mempawah serta pengembangan potensi melalui program-program yang ada di Kemenparekraf.

Seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, serta penguatan infrastruktur wisata dengan dana alokasi khusus (DAK). “Jadi nanti ini akan kita koordinasikan dengan pemerintah kabupaten dan provinsi,” kata Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Sabtu (11/2/2023).

Selain itu, lanjut Menparekraf Sandi Uno, dalam kesempatan serupa Sandiaga juga dianugerahi gelar kehormatan oleh Raja Mempawah, Pangeran Ratu Mulawangsa, yaitu Pangeran Matayasa Wangsa. Pada kunjungan ini Menparekraf Sandiaga didampingi oleh Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf, Dessy Ruhati.

Di kota Makassar Sulawesi Selatan (Sulsel), Menparekraf Sandi Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di kota Makassar bersama pemerintah setempat memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dengan menetapkan salah satu dari 17 subsektor ekraf yang diunggulkan untuk dapat dikembangkan secara intensif melalui program Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.

Sehingga target penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru dan berkualitas dapat terealisasi. Menparekraf Sandi Uno mengatakan, Kota Makassar yang dikenal dengan Masjid 99 Kubah memiliki potensi ekonomi kreatif yang sangat prospektif untuk dikembangkan. Salah satunya kuliner.

Belum lama ini Makassar meluncurkan tagline baru Makassar Kota Makan Enak, mengingat banyaknya kuliner khas Makassar yang sering kali memanjakan lidah para wisatawan. Misalnya Coto Makassar, Konro, Jalangkote, hingga Pallubasa. Makassar juga memiliki festival seni pertunjukkan dan budaya tahunan terbesar F8 Makassar.

Karenanya, Menparekraf mendorong Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif memetakan subsektor mana yang akan menjadi unggulan melalui proses Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I). Dengan begitu, Makassar nantinya bisa dinobatkan sebagai Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia.

“Sepertinya Makassar sudah siap mengikuti proses uji petik. Ini perlu dilakukan mengingat ekonomi kreatif adalah pendongkrak dan lokomotif kebangkitan ekonomi kita,” imbuh Menparekraf Sandi Uno dalam acara Kelana Nusantara di Roemah Lamdoek, Makassar, Minggu (12/2/2023).

Utamanya dalam memenuhi target pencapaian lapangan kerja sebanyak 4,4 juta di tahun 2024. Menparekraf Sandi Uno juga mendorong pelaku ekraf yang ada di Makassar untuk dapat bergabung dalam e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP). Sehingga mereka dapat memperluas peluang usaha.

“Karena kalau sudah masuk E-Katalog Lokal, pemerintah bisa langsung membeli tanpa harus melakukan penunjukkan melalui manual. Jadi ini adalah program yang tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu,” ujar Menparekraf Sandi Uno dirilis humas usai acara melalui WAGroup SiaranPers Kemenparekraf, Sabtu (11/2/2023).

Kehadiran Kelana Nusantara di Makassar sendiri sebagai upaya Kemenparekraf/Baparekraf mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Makassar serta membangun jejaring yang lebih kuat antara sesama pelaku ekonomi kreatif, pemerintah kota, dan pemerintah pusat.

Selain itu, Kelana Nusantara memberikan ruang antara Menparekraf dengan pelaku ekonomi kreatif di Makassar berdialog seputar tips dan trik menjadi pengusaha sukses hingga kendala yang dihadapi dalam mengembangkan produk ekonomi kreatif.

“Ini adalah Kelana Nusantara pertama di tahun ini, di Makassar sebagai gerbang dari Indonesia bagian Timur. Satu bukti dan realisasi bahwa Kemenparekraf mewakili pemerintah Indonesia memfokuskan pengembangan pariwisata dan ekraf di Indonesia Timur khususnya di Kota Makassar,” katanya.

Opening Sentral Oleh-oleh dan UMKM New Makassar Mall

Menparekraf Sandi Uno sebelumnya juga berkesempatan menghadiri Bazar UMKM dan Pembukaan Sentral Oleh-oleh yang berada di lantai 2 New Mall Makassar. Lokasi ini akan menjadi etalase dari produk dalam negeri yang diisi kurang lebih 135 pelaku UMKM.

New Makassar Mall sendiri awalnya merupakan pasar yang didirikan pada tahun 1980-an. Kemudian pada tahun 2017 bertransformasi menjadi pusat perbelanjaan yang diharapkan bisa membuka peluang usaha lebih banyak.

“Kami hadir disini untuk mendukung UMKM karena industri besar juga harus didukung dengan pelaku ekonomi kreatif. Apalagi 64 persen ekonomi kita juga berasal dari UMKM. Jadi kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus sama-sama mendukung, berkolaborasi demi kebangkitan ekonomi tanah air,” tuntasnya. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *