PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) terus melakukan berbagai persiapan di tengah integrasi bisnis BUMN Pangan yang saat ini sedang didorong Kementerian BUMN melalui Klaster BUMN Pangan. Salah satunya benchmarking dan belajar kepada tokoh-tokoh yang sukses melakukan transformasi diberbagai bidang.
semarak.co– Direktur SDM RNI J. Nanang Marjianto mengatakan, berbagai persiapan dan pembenahan untuk memperkuat integrasi bisnis pangan terus dilakukan baik di sisi internal maupun eksternal.
“Dalam mewujudkan transformasi, kami tidak hanya menata organisasi dan bisnis modelnya, tapi juga perlu mendapat pembekalan dan insight dari berbagai tokoh transformatif, salah satunya Bapak Ignasius Jonan,” ujar Nanang di sela seminar Kiat Sukses Membangun Budaya dan Organisasi Holding dalam Integrasi Bisnis BUMN Pangan dengan pembicara Ignasius Jonan di Jakarta, Selasa (8/9/2020).
Melalui seminar budaya organisasi ini, harap Nanang, RNI serta BUMN Klaster Pangan mendapatkan banyak insight untuk membangun organisasi korporasi yang solid guna mewujudkan transformasi bisnis menuju BUMN pangan yang berdaya saing global.
“Transformasi RNI salah satunya dilakukan dengan memperkuat kolaborasi antarBUMN Klaster Pangan guna mewujudkan mata rantai pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir,” ujar Nanang dihadiri para direktur utama Klaster BUMN Pangan.
Untuk itu, ajak Nanang, kita terus benahi infrastruktur penunjang dari mulai budaya organisasi, tata kelola perusahaan, hingga kompetensi SDM. “Agar sebagai Ketua Klaster, RNI memiliki agility yang baik dalam mengkoordinasi serta mendorong berbagai sinergi dan aksi korporasi di lingkup Klaster Pangan,” ujarnya.
Di aspek tata kelola, Nanang mengatakan, improvement terbaru telah dilakukan adalah perolehan sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) SNI ISO 37001:2016. Diraihnya sertifikat SMAP menunjukan komitmen perseroan dalam mengeliminir potensi praktek suap di lingkungan perusahaan guna mewujudkan organisasi yang bersih dan anti korupsi.
Sementara itu dalam budaya organisasi, ia menambahkan, RNI bersama BUMN Klaster Pangan telah melakukan penyeragaman corporate value. Hal tersebut sejalan dengan semangat baru Kementerian BUMN yang telah menerapkan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) sebagai Core Value SDM BUMN.
“Penerapan AKHLAK sebagai Core Value BUMN Klaster Pangan untuk mendukung peningkatan kinerja perusahaan sebagai lokomotof pembangunan, mesin pertumbuhan ekonomi, dan akseletator dalam penyedia lapangan kerja,” ujarnya.
Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha RNI Febriyanto mengatakan, saat ini bersama 8 BUMN Klaster Pangan RNI tengah menjalankan beberapa program peningkatan produktivitas komoditas pangan. Salah satunya adalah Food Estate Sukamadi 1.000 ha di Subang.
Program ini merupakan pilot project pengelolaan lahan pertanian berbasis teknologi Precision Farming yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi pendataan serta efisiensi dan Corporate Farming untuk mendorong kesejahteraan petani mitra melalui integrasi proses hulu (produksi) hingga hilir (pemasaran).
Dalam kolaborasi ini RNI yang bertindak sebagai avalist berbagi peran dengan PT Sang Hyang Seri (SHS) dan PT Pupuk Kujang yang berperan mengawal proses kemitraan dan produksi on farm, serta PT Pertani yang berperan sebagai avalist serta mengawal proses giling hingga pengemasan.
Dalam paparannya, Jonan menilai, Klaster BUMN Pangan merupakan klaster yang sangat kompleks karena memiliki regulator serta stakeholder yang sangat beragam.
“Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri, sehingga RNI sebagai Ketua BUMN Klaster Pangan harus memiliki daya tahan perusahaan yang kuat,” ujar Jonan yang kini menjabat Komisaris Independen PT Unilever Indonesia. (smr)