PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) kembali melaksanakan program pertukaran pelajar atau yang lebih dikenal dengan Siswa Mengenal Nusantara (SMN), pada 2017. Di mana RNI berkesempatan menggelar program yang telah memasuki tahun ke-3 tersebut bersama Perum Bulog di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Bulog dan RNI memberangkatkan 20 siswa-siswi setingkat SMA yang telah diseleksi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dimana 2 di antaranya siswa berkebutuhan khusus. Kegiatan yang merupakan bagian dari program besar BUMN Hadir Untuk Negeri yang di gagas Kementerian BUMN ini digelar dari tanggal 17-22Juli 2017. Selama sepekan, Siswa Kaltara berkesempatan untuk mempelajari kebudayaan setempat, berkenalan dengan potensi pariwisata hingga mengunjungi BUMN yang ada di Sumsel.
DirekturUtama RNI B. Didik Prasetyo mengatakan, acara Penerimaan SMN Kaltara oleh Pemprov Sumsel, Senin (17/7), di SMK 6 Palembang, merupakan bagian dari program BUMN Hadir untuk Negeri yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN. “SMN digelar sebagai bentuk tanggungjawab sosial BUMN dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa,” ujar Didik dalam rilisnya, Selasa (18/7).
Kegiatan semacam ini, nilai Didik, sangat penting bagi generasi muda. SMN bukan hanya mengenalkan kebudayaan daerah lain kepada para siswa, tapi juga mengajak siswa untuk berpartisipasi menjadi pelaku seraya mengadopsi nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Hal tersebut, tambahnya, menjadi semacam pendidikan dini dalam rangkain ternalisasi nilai-nilai toleransi bagi generasi muda.
Sementara itu pada acara Pembekalan sekaligus Pelepasan SMN Kaltara, Sabtu (15/7), di SMA Negeri 1 Tarakan, Kaltara, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Wahyu Suparyono berpesan agar para siswa menjaga nama baik sekolah dan provinsi asal. “Siswa-siswi terpilih yang mengikuti program ini bukan hanya bertujuan mempelajari dan mengenal budaya baru, tapi juga menjadi duta bagi provinsi asal. Mereka dapat memperkenalkan kebudayaan Kaltara kepada siswa-siswi Sumsel,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara SigitMuryono mengatakan ke-20 siswa yang diberangkatkan merupakan siswa-siswi terpilih hasil seleksi-sekolah setingkat SMA di 5 kabupaten se-Kaltara. “Ke-20 siswa ini adalah putra-putri terbaik Kaltara. Dengan mengikuti SMN saya harap, mereka menjadi calon-calon pemimpin bangsa yang semakin mengenal Nusantara,” ungkapnya.
Fahmi (16), salah satu siswa yang menjadi peserta SMN mengatakan, bangga telah terpilih menjadi salah satu peserta pertukaran pelajar yang digagas BUMN. “Saya senang bias mengunjungi provinsi lain yang ada di Indonesia, saya harap dapat mengenal dan mempelajari kebudayaan Sumsel serta memperkenalkan kebudayaan Kaltara kepada teman-teman di sana,” ungkap siswa kelas 12 SMA Negeri 3 Malinau tersebut.
Begitu pula dengan Arianti (16), ia bersama beberapa rekannya telah mempersiapkan beberapa pertunjukan berupa tarian yang akan ditampilkan di Sumsel nanti. “Saya bersama teman-teman berencana menampilkan tarian khas Kaltara bertema melayu dan suku Dayak, serta memperkenalkan pakaian adat. Semoga teman-teman di sana suka dengan penampilan kami,” ujar Siswi SMA Negeri 3 Tarakan.
Selama beraktivitas di Sumsel, siswa peserta SMN Kaltara berkesempatan melakukan serangkaian kegiatan positif. Adapun rangkaian kegiatan yang akan diikuti oleh siswa peserta SMN diantaranya mengunjungi rumah tradisional Sumsel yang dikenal dengan rumah Limas, mengunjungi pusat kerajinan tenun songket, belajar tarian tradisional dan lagu daerah Sumsel, mengunjungi sentra kerajinan khas Sumsel, dan mengunjungi beberapa destinasi wisata penting, di Palembang.
Selain mengirimkan siswa-siswi Kaltara ke Sumsel, melalui program pertukaran pelajar ini, secara bersamaan, Bulog dan RNI akan menerima kunjungan 20 Siswa SMN Sumsel di Kaltara. Sama halnya dengan siswa Kaltara, selama satu pecan siswa Sumsel akan melakukan serangkaian kegiatan bertema budaya dan wisata di provinsi termuda Indonesia tersebut. (lin)