Dompet Dhuafa Siapkan Penanaman 1.000 Hektar Sawah Produktif

Setelah berhasil menggelar panen perdana dari hasil para petani binaan Dompet Dhuafa dan para santri yang ditanam di sawah irigasi seluas 50 hektar, selanjutnya, Dompet Dhuafa akan mempersiapkan perluasan sawah irigasi pertanian menjadi 1.000 hektar. Foto: humas Dompet Dhuafa

Mengembangkan sumber daya pangan untuk kebutuhan pokok masyarakat, perlu kolaborasi besar yang berdaya saing kuat. Kemudian dapat juga mendukung pengembangan potensi masyarakat pesantren di pedesaan. Dompet Dhuafa melalui Social Trust Fund (STF) bersama Ok Oce dan Pondok Pesantren (Ponpes) Alam Al Muhtadin membangun sinergi Ketahanan Pangan di Desa Ciracap, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (16/8/2020).

semarak.co– Optimalisasi potensi lokal dalam rangka antisipasi pandemi virus corona jenis baru penyebab Covid-19 berkepanjangan menjadi konsen besar Dompet Dhuafa  yang terus dibangun.

Bacaan Lainnya

Setelah berhasil menggelar panen perdana dari hasil para petani binaan Dompet Dhuafa dan para santri yang ditanam di sawah irigasi seluas 50 hektar. Selanjutnya, Dompet Dhuafa akan mempersiapkan perluasan sawah irigasi pertanian menjadi 1.000 hektar.

Upaya tersebut untuk mendukung dan mendorong terciptanya usaha-usaha yang mengarah pada pengembangan potensi ekonomi ketahanan pangan berbasis masyarakat pesantren.

Direktur Social Enterprise Dompet Dhuafa Guntur Subagja mengatakan, program tersebut merupakan salah satu solusi dari Dompet Dhuafa untuk mengatasi dan mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang belum juga usai.

“Kami mengembangkan program ketahanan pangan berbasis pesantren, bertujuan agar warga, pesantren dan tokoh masyarakat dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah, dalam membangun ketahanan pangan,” ujar Guntur dalam rilis Humas Dompet Dhuafa, Minggu (16/8/2020).

Setidaknya dimulai dari keluarga sendiri, lanjut dia, kemudian berkembang skala desa, kecamatan, kabupaten dan harapannya dapat berlangsung hingga ke skala nasional.

Ketua Yayasan DDR Nasyith Majidi menambahkan, berbicara kedaulatan pangan, pertanian menjadi salah satu objek vital yang sering diperbincangkan. Mengingat pertanian sendiri merupakan aset pangan nasional bagi kesejahteraan bangsa Indonesia.

Maka, lanjut Nasyith, Dompet Dhuafa melalui STF, menjalin kolaborasi besar yang berdaya saing kuat. Agar tercipta peluang-peluang kemakmuran bagi petani. Kemudian juga membentuk perubahan hidup bagi masyarakat desa melalui upaya pemberdayaan secara komprehensif dari potensi lokal sosial masyarakat, potensi alam, sistem ekonomi dan potensi pendukung ekonomi.

Sehingga tercipta kesejahteraan yang berkesinambungan bagi masyarakat desa. “Mudah-mudahan ini menjadi modal awal untuk masyarakat Indonesia menjadi masyarakat berdikari, maju, adil dan Makmur,” terangnya.

Selain di sektor pertanian, Guntur menimpali, Dompet Dhuafa juga bergerak di sektor kesehatan. Kami memiliki 9 rumah sakit gratis untuk Dhuafa. “Di peternakan, kami memberdayakan para peternak di seluruh nusantara. Lebih dari 42.000 ekor hewan kurban setara doka, berhasil dipasarkan untuk kurban,” pungkas Guntur.

Dompet Dhuafa terus mengembangkan ekonomi kerakyatan yang memiliki dampak sosial besar. Di Sektor ekonomi menjadi sentra berpengaruh dalam menunjang kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam hal kedaulatan pangan.

Melalui Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE) sebagai off-taker produk hasil pertanian, merupakan salah satu poin penting Dompet Dhuafa dalam memberikan dukungan berupa modal,  pembelian hasil dan menawarkan hasilnya ke pasar. Termasuk dalam pengembangan yang  memadukan antara sosial enterprise dengan dana sosial. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *