Dokumen Presiden Jokowi Dibocorkan Hacker Bjorka, Menkominfo Johnny G Plate Ngaku Heran

Seorang hacker menghancurkan keamanan siber (cyber security). Foto: ist

Hacker Bjorka kembali membuat heboh dengan membocorkan dokumen rahasia negara, pada Jumat (9/9/2022). Tak tanggung-tanggung kali ini Bjorka membocorkan dokumen rahasia Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

semarak.co-Sebelumnya hacker Bjorka membocorkan 105 juta data pemilih pemilu Komisi Pemilihan Umum atau KPU RI yang diperjualbelikan di forum online. Dalam situs breached, Bjorka mencantumkan logo Presiden Republik Indonesia. Ia menyebut membocorkan dokumen rahasia Presiden RI berupa transaksi surat tahun 2019-2021.

Bacaan Lainnya

Selain itu Bjorka juga membocorkan dokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang diberi label rahasia. Data tersebut dibocorkan Bjorka, Jumat (6/9/2022). Dokumen berisi transaksi surat menyurat itu berukuran 189 MB jika di-compressed menjadi 40 MB.

Adapun beberapa surat yang dibocorkan di antaranya surat dari Badan Intelijen Negara (BIN) kepada presiden berlabel rahasia.  Selain itu ada surat Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara Kepala Biro Sumber Daya Manusia.

“Badan Intelijen Negara, RI 1, surat rahasia kepada presiden dalam amplop tertutup, 4253, 2019-08-05,” tulis Bjorka dalam laman breached.to seperti dilansir tvonenews.com/Jumat, 9 September 2022 – 22:45 WIB.

Jokowi Jadi Target Bjorka

Setelah muncul sebut Kominfo bodoh atas kebocoran data SIM Card 1,3 miliar, kini hacker Bjorka kembali mengungkap target selanjutnya yaitu Presiden Jokowi. Hal itu terlihat dalam aplikasi Telegram dengan nama ruang obrolan ‘Bjorkanism’.

Penulis mengatakan ‘The next leak will come from the presiden of Indonesia (kebocoran berikutnya datang dari Presiden Indonesia). Tulisan dalam pesan Telegram tersebut rupanya dibagikan ulang oleh akun Twitter Dark Tracer.

Dalam unggahannya Dark Tracer membuat peta-peta data yang diduga telah dicuri Bjorka. “We are now profiling the Bad Actor “Bjorka” that leaked the INDONESIA CITIZENSHIP DATABASE. He has leaked many databases targeting Indonesia since 2020. Analysts and investigators who want to profile him can use our DarkTracer platform.

(Kami sekarang sedang memprofilkan Aktor Jahat “Bjorka” yang membocorkan DATABASE KEWARGANEGARAAN INDONESIA. Dia telah membocorkan banyak database yang menargetkan Indonesia sejak tahun 2020. Analis dan penyelidik yang ingin membuat profilnya dapat menggunakan platform DarkTracer kami),” tulis akun Twitter @darktracer_int.

Hacker Bjorka juga terlibat dalam dugaan kebocoran data pribadi 17 pelanggan PLN yang kemudian disusul 26 juta riwayat browsing pengguna indihome. Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan pesan ke hacker Bjorka agar tidak melakukan penyerangan.

Ia mengatakan hal yang dilakukan sang hacker adalah tindakan ilegal dan merugikan banyak orang. “Setiap serangan itu yang dirugikan rakyatnya. Kalau (mau) mempermalukan itu, mempermalukan cara yang lain dong, jangan menyebarkan data ke masyarakat,” ujarnya mengutip dari viva.co.id Jumat (9/9/2022).

Pesan yang disampaikan Semuel rupanya dibalas Hacker Bjorka dengan kata-kata umpatan. Dilansir dari situs forum online breached.to, hacker Bjorka pun memberikan tanggapan soal pesan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Dalam forum tersebut, anggota dari hacker Bjork menuliskan pesan balik. Dalam laman tersebut, tampak hacker Bjork menampilkan tangkapan layar soal berita yang berisi pernyataan Kominfo untuk para hackers agar tidak menyerang. “Kominfo Message to Hackers: If You Can, Don´t Attack,¨ bunyi keterangan dalam judulnya.

Tampak foto Semuel Abrijani sedang berbicara dengan logo Kominfo di latar belakangnya. Dibawahnya, hacker Bjork memberikan pesan menohok. “My Message To Indonesian Government: Stop Being An Idiot (pesan saya untuk pemerintah Indonesia: berhenti menjadi idiot,” tulis keterangan tersebut.

Kominfo Bantah Jadi Penyebab Kebocoran Data

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akhirnya buka suara terkait dugaan penyebab kebocoran data pendaftar kartu SIM telepon Indonesia. Kominfo mengaku telah melakukan penelusuran internal dan diketahui Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar.

“Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melakukan penelusuran internal. Dari penelusuran tersebut, dapat diketahui bahwa Kementerian Kominfo tidak memiliki aplikasi untuk menampung data registrasi prabayar dan pascabayar,” tulis dalam keterangan resmi Kominfo, dikutip Jumat (9/2/2022).

Pihak Kominfo mengaku setelah melakukan pengamatan atas penggalan data yang disebarkan oleh akun Bjorka, dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Pihaknya masih terus berlanjut melakukan penelusuran terkait sumber data dan hal-hal terkait dugaan kebocoran data tersebut.

Sebelumnya diberitakan, telah terjadi kebocoran data pendaftar kartu SIM telepon sebanyak 1,3 miliar data. Selain itu, data tersebut juga diperjualbelikan oleh hacker. “1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor!” tulis dalam cuitannya, dikutip Kamis (9/2/2022).

Data yang bocor mencakup nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. “Penjual mengatakan data tersebut didapatkan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI,” lanjutnya dalam cuitan tersebut. Dalam cuitan terdapat foto tangkapan layar berisi informasi penawaran penjualan data yang dilakukan akun bernama Bjorka.

Akun bernama Bjorka menyebut data yang didapatkan adalah hasil dari kebijakan Kominfo yang mewajibkan seluruh pengguna kartu SIM prabayar untuk melakukan pendaftaran nomor teleponnya sejak 2017. Diketahui, pengguna kartu SIM harus mendaftarkan menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga (KK).

Di bagian lain Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengaku heran illegal hacker malah dielu-elukan seperti pahlawan. Di Indonesia, saat ini sedang marak peretasan yang terjadi. Salah satu hacker yang menjadi dalang adalah Bjorka yang mengeklaim berhasil membobol data pribadi di sejumlah perusahaan atau pemerintahan.

Seakan menantang, Bjorka bahkan sempat menuliskan pesan kepada pemerintah Indonesia agar jangan bodoh. Menanggapi fenomena peretasan ini, Johnny merasa heran kenapa illegal hacker, seperti Bjorka, malah dianggap sebagai pahlawan.

“Aneh kita? Saya lihat beritanya kok, ilegal hacker ini menjadi seperti pahlawan yang dielu-elukan,” sindir Johnny G Plate dikutip dari tribunnews, Jumat (9/9/2022) dilansir kompas.tv – Sabtu, 10 September 2022 | 04:25 WIB.

Menurutnya, jika masyarakat terkesan seperti memberi dukungan, maka hal tersebut justru mencerminkan bahwa publik turut membuat ruang digital menjadi tidak sehat. “Kalau memberikan dikungan seperti itu, kita mengambil bagian di dalam yang membuat ruang digital kita kotor. Jangan sampai ruang kita diisi dengan illegal hacker yang menjadi pahlawan,” tutur Johnny.

Dia pun berharap, agar tendensi dukungan kepada illegal hacker itu tidak terjadi lagi. Johnny lalu meminta seluruh pihak bekerja sama membenahi ekosistem digital di Indonesia. “Sektor bisnis telekomunikasi bersama pemerintah membangun infrastruktur, masyarakat, sineas-sineas kita membangun kreasi-kreasi baru untuk mengisi ruang digital kita,” ujarnya.

Sementara untuk perlindungan terhadap data pribadi, Johnny ingin RUU PDP (Perlindungan Data Pribadi) dapat segera disahkan oleh DPR. Dengan begitu maka akan ada payung hukum yang mengikat dan mengatur terkait perlindungan data pribadi masyarakat.

“Mudah-mudah segera bisa disahkan sebagai undang-undang dalam rapat paripurna DPR RI, sebagai payung-payung hukum, untuk mendukung industri kita hulu dan hilir, mulai dari penggelaran infrastruktur telekomunikasi,” ucap Johnny. (ree/net/smr)

 

sumber: tvonenews.com/kompas.tv di WAGroup PEACE NTB for Anies RI 1 (postSabtu10/9/2022/doel124)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *