Dokter spesialis penyakit dalam, dr Andi Khomeini Takdir Haruni atau yang sering dipanggil Dokter Koko mengajukan usulan pada Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk merapatkan lagi saf atau barisan salat berjamaah di masjid. Hal itu disampaikannya lewat postingan di akun Twitter pribadinya yang langsung mencolek akun Ketua MUI KH Cholil Nafis.
semarak.co-Namun dr Koko juga tidak sembarang mengusulkan, karena ia terlihat sudah memberikan 5 syarat untuk dijadikan pedoman baru bagi masyarakat yang ingin shalat berjamaah di masjid.
“Assalamualaikum. Salam teruntuk Kyai @cholilnafis & Ulama2 di Majelis Ulama Indonesia. Saya mengusulkan agar shaf sholat kembali dirapatkan,” cuit dr Koko sebagaimana dikutip PosKota.co.id dari akun Twitter @dr_koko28, Selasa (31/8/2021).
Pria yang juga merupakan Founder dari Junior Doctors Network (JDN) Indonesia itu mengusulkan ada lima syarat agar para jamaah bisa melakukan salat berjamaah dengan saf atau barisan yang rapat, diantaranya sebagai berikut:
– Jamaah dalam kondisi fit
– Jamaah gunakan masker
– Pintu & jendela terbuka
– Jamaah sudah divaksin
– Zona hijau
Selain itu sang dokter juga tak lupa memberikan penjelasan dari beberapa poin yang diterapkan dalam usulannya tersebut, yakni dengan tetap melakukan upaya meminimalkan risiko penyebaran Covid-19.
Usulan yang diajukannya itu sangat dinilai sudah sangat perlu dilakukan demi mencegah jamaah tertular penyakit, menjaga jamaah tetap sehat, plus beradaptasi untuk masuk fase New Normal. “Hal ini perlu didiskusikan dengan para pakar kesehatan, juga Satgas Covid-19 di tempat masing-masing,” imbuhnya.
Hingga saat ini belum ada jawaban yang disampaikan oleh KH Cholil Nafis, tetapi sejumlah netizen sudah banyak membalas cuitan Dokter Koko itu. Salah satu yang membalas adalah Tokoh NU, Gus Umar yang mengatakan bahwa masalah dari usulan yang disampaikan Dokoter Koko adalah untuk mengatur jamaah menggunakan masker.
“Problemnya Gak bisa ngatur jamaah spy pakai masker. Kecuali ada larangan dari Nazir masjid Gak boleh masuk masjid utk sholat klu Gak pakai masker. Saya saja tiap jamaah di masjid Abidin duren sawit byk yg Gak pakai masker. Asal ditegur dgn enteng jawab lupa? Bisa marah klu gini?” tulisnya membalas cuitan Dokter Koko.
Mengutip okezone.com, Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mempersilakan umat merapatkan shaf sholat berjamaah di masjid untuk daerah yang kasus covid-19 sudah dapat dikendalikan. Namun, ia tetap mengimbau jamaah selalu menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Silakan rapatkan shafnya tapi tetap memakai masker dan jaga protokol kesehatan, khususnya di daerah level 1,” ungkap KH Cholil Nafis, seperti dikutip dari unggahan di akun Twitter-nya @cholilnafis, Rabu (29/9/2021) yang dilansir muslim.okezone.com/read/2021/09/29
Setelah menunaikan sholat berjamaah, KH Cholil menyarankan jamaah yang berzikir bisa menerapkan jaga jarak lagi. “Seusai shalat saat dzikir bisa renggang jaga jarak. Jadi dipersilakannya umat merapatkan lagi shaf sholat berjamaah sesuai fatwa MUI,” ungkapnya.
Dijelaskan bahwa tata cara beribadah selama masa pandemi covid-19 menyesuaikan kondisi wilayah tersebut. “Sebab dalam fatwa MUI sudah dijelaskan bahwa perubahan cara ibadah itu tergantung situasi covid-19 setempat,” papar Kiai Cholil Nafis.
Ia menambahkan, umat jangan lupa memakai masker dan menjaga prokes secara ketat di mana pun berada, tanpa terkecuali. Kemudian bisa juga selalu berkonsultasi dengan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di daerah masing-masing. “Jangan lupa pakai masker dan jaga prokes. Itu untuk daerah hijau atau level 1. Jangan lupa pula berkonsultasi dengan Satgas Covid-19 setempat ya,” pungkasnya.
sumber: poskota.id/okezone.com di WAGroup ANIES GUBERNUR DKI (post Rabu29/9/2021/fahri)