Survei elektabilitas kandidat presiden yang dilakukan sejumlah lembaga riset dinilai sebagai skenario politik untuk menggiring opini publik. Bahkan, survei kandidat presiden yang dilakukan lembaga riset dinilai sebagai bagian dari framing politik untuk menguntungkan pihak yang membayar.
semarak.co-Pendapat itu disampaikan Muhammad Taufiq, pengacara dari Muhammad Taufiq & Partner Law Firm kepada KBA News, Kamis, 18 Mei 2023. Muhammad Taufiq menerangkan, survei dilakukan sebagai bagian framing politik untuk mendesakkan sebuah kepentingan kekuasaan.
Dan itu sudah dilakukan pada tahun 2014 dengan memunculkan perolehan suara yang dihasilkan dari survei. Survei itu bagian dari framing politik, mengulang 2014. Dimunculkan suara sekian, kemudian dimunculkan dialektika pernyataan pakar.
“Dan pakai gong-nya KPU akan membenarkan. Mereka tidak punya ide lain. Sehingga mengulangi hal yang sama. Jadi survei itu jelas framing untuk menggiring opini,” tegas Taufiq, lawyer yang juga Presiden Asosiasi Ahli Pidana Indonesia (AAPI) dilansir kbanews.com, 18 Mei 2023 7:35 PM.
Menurut Taufiq, harus dipahamkan kepada masyarakat agar tidak perlu membenci surveyor. Karena memang pekerjaan mereka adalah memeringkat sehingga dapat bayaran. “Yang dapat dilakukan setidaknya adalah kita mencari riset objektif dari Google,” ujar Taufiq.
Dia menyebut, beberapa lembaga-lembaga survei pekerjaannya memang menjual survei kepada pihak yang mau membayar. “Kalau Anda melihat Charta Politika, LSI dan lainnya itu jualan. Mereka jualan ke Prabowo. Budget ngga kena mereka jualan kepada Jokowi,” ucapnya.
Ada survei yang tidak berdasarkan realitas. Misalnya tiba-tiba ada survei yang menyebutkan kepuasaan kepada Jokowi 80%. “Itu tidak riil. Survei itu bagian dari skenario framing politik besok itu suaranya seperti ini. Wajar kalau si A, si B menang. Maka lawannya 1, bikin tagar hanya kecurangan yang bisa mengalahkan Anies Baswedan. Itu harus menasional,” tandasnya.
Di bagian lain Politisi kawakan Partai NasDem Haji Suherman menanggapi rilis hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait Peta Pilpres dan Pileg 2024. Dari rilis survei tersebut, kata Haji Suherman tergambar bahwa DNA pemimpin yang diharapkan orang Minang, sepenuhnya ada pada sosok Anies Baswedan.
Berdasarkan survei LSI, sebesar 64,1% etnis Minang memilih Anies sebagai presiden. Survei itu, menurut Suherman, sangat berkolerasi dengan kondisi di lapangan. Tidak hanya di Sumbar, tapi juga di daerah lainnya di Indonesia. Buktinya, nama Anies selalu digaungkan pemilih arus bawah.
“Itu membuktikan bahwasanya DNA kepemimpinan yang diharapkan orang Minangkabau tertumpang pada Anies Baswedan. Sesuai dengan kondisi di lapangan, di mana Anies memang jadi pilihan mayoritas orang Minang,” terang Suherman, Kamis (31/8/2023) dilansir jawapos.com, 31 August 2023 19:57 pm.
Jika Anies Baswedan dipilih 64,1% etnis Minang, terang dia, kondisi itu berbeda jauh dengan perolehan Prabowo Subianto yang pada pemilu sebelumnya menang mutlak di Sumbar. Prabowo menurut LSI, hanya dipilih 26,2% dan Ganjar Pranowo pada angka 7,8%.
“Angka 64,1 persen menurut Suherman bisa jadi capaian terendah Anies. Itu angka dasar. Jika gerbong partai dan relawan bergerak massif jelang pemilu nanti, bisa dipastikan, angka pemilih Anies akan jauh di atas hasil survei,” ujarnya.
NasDem sebagai partai pengusung Anies sejak awal all out untuk memenangkan Anies Baswedan, terutama di Sumbar. “Angka 64% itu anggap saja ambang batas, lihat saja nanti, kalau gerbong partai dan relawan bergerak lebih massif, angkanya lebih fantastis,” tegas Suherman
Caleg DPR RI Dapil 1 Sumbar dari Partai NasDem Suherman sendiri, sejak Anies dideklarasikan Nasdem sebagai Capres, sudah berpeluh-peluh di lapangan. Dia belusukan ke pelosok-pelosok negeri untuk menggaet pemilih. Hasilnya sesuai harapan, nama Anies semakin lekat di hati masyarakat Sumbar.
“Titah partai jelas; Bumikan Anies Baswedan, itu kami lakukan. Sebagai kader, tentu saya harus menjaga apa yang sudah menjadi garisan. Targetnya jelas, Nasdem juara, Anies Baswedan Presiden,” ungkap Suherman yang dikenal sebagai tokoh perubahan itu.
Kembali ke hasil survei, selain etnis Minang, pemilih terbanyak kedua Anies adalah etnis Bugis sebesar 30,4%, Prabowo 27,6% dan Ganjar 18%. Sementara di kelompok demografi lainnya Ganjar imbang atau kalah dengan Prabowo.
Di antaranya, etnis Madura, Sunda dan Melayu serta Betawi lebih banyak memilih Prabowo. Sedangkan Ganjar lebih banyak dipilih etnis Tionghoa, Jawa dan Batak. Namun Anies lebih banyak dipilih dibanding Prabowo di kalangan etnis Batak yang diungguli Ganjar sebesar 41,4%.
Anies meraih 26,3% dan Prabowo 24,5% dukungan. Menurut wilayah, Ganjar unggul di kelompok Jateng DIY, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Sementara Prabowo unggul di Banten, Jabar, Bali Nusa dan Sulawesi. Di Sumatera dan DKI, Anies dan Prabowo imbang.
Sementara di Jatim Ganjar dan Prabowo hasilnya imbang. Menurut basis partai di pemilu 2019, Ganjar unggul di basis PDIP, dan partai di luar parlemen, kemudian Prabowo unggul di basis Gerindra, Golkar, dan PKB. Sementara Anies unggul di basis NasDem, PKS, Demokrat, PAN, dan PPP.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan kepada media menyebutkan, populasi survey itu adalah warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1.220 responden dengan margin of error sebesar sekitar 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
Di bagian lain LSI merilis hasil survei nasional sebanyak 40% pendukung Prabowo pindah mendukung Anies Baswedan. “Pemilih Prabowo Subianto distribusi 52,5 persen, 39 persen ke Anies. Jadi pemilih Prabowo di 2019 itu cukup banyak yang pindah dari Prabowo ke Anies, sudah hampir 40%,” ujarnya.
Dari segi partai, pemilih Partai Gerindra cenderung memilih Prabowo 65%, namun ada pula yang memilih Anies. “Cukup banyak juga yang ke Anies tadi, yaitu sebanyak 25 persen,” paparnya dilansir hajinews.id, 30/08/2023.
Di bagian lain lagi, Lembaga Survei PolMark Indonesia yang digawangi Eep Syaifullah Fatah mengungkapkan bahwa Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang kini bakal calon wakil presiden (cawapres) memiliki potensial di Pilpres 2024, terutama di basis Jawa Timur.
Berdasarkan hasil survei terbaru PolMark Research Center (PRC)-PolMark Indonesia, untuk di wilayah Jawa Timur, basis suara pemilih terbesar yang didominasi Nahdlatul Ulama (NU), hasil survei menunjukkan suara pendukung Anies kalah dari Ganjar dan Prabowo.
Cak Imin menempati posisi teratas dengan 11, 5%,
Kofifah Indar Parawansa 5, 8%,
Ridwan Kamil 1,9%, sementara
Agus Harimurti Yudhoyono hanya 1,8%,
Puan Maharani 1,5% dan lainnya di bawah 1% (termasuk Yenny Wahid).
Dengan demikian mengambil Cak Imin sebagai wakilnya Anies adalah keputusan yang tepat karena bisa memberikan kontribusi suara pemilih di wilayah Jawa Timur untuk kemenangan calon presiden (capres) Anies Baswedan.
Jika Demokrat serius ingin berjuang dalam koalisi perubahan, maka bergabungnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diketui Cak Imin adalah anugrah besar yang patur disyukuri. Karena menambah kekuatan Koalisi perubahan dan persatuan memenangkan Anies sebagai Presiden 2024.
Sebagai sosok muda yang berpotensi menjadi pemimpin masa depan yang cemerlang, Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mestinya bisa mendukung dulu dan dia boleh memilih jabatan menteri apa saja yang dia inginkan.
Ini demi untuk membangun dan menuju Indonesia yang lebih baik setara dan berkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia. Jadi ini bukan penghianatan Anies dan Surya Paloh, ini semata-mata adalah strategi untuk kemenangan Anies jika Demokrat ikut all out mendukung dengan lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi dan partainya sendiri. (net/hji/kba/jpc/smr)
sumber: semua share link di WAGroup SUMBAR DUKUNG ANIES/DPP RAI NASIONAL (teukumirza)