Ditunjuk Kemenhub Melalui KSP ABMN, AP II Akan Operasikan Tiga Bandara Baru

Landasan bandara AP 2. foto: internet

PT Angkasa Pura (AP) II akan mengoperasikan tiga bandara baru. Yakni Bandara HAS Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Radin Inten II Lampung, dan Fatmawati Soekarno Bengkulu.

Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyerahkan pengelolaan tiga bandara itu pada AP II. Itu ditunjukkan melalui pola Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Aset Barang Milik Negara (ABMN) selama 30 tahun.

“Pola kerjasama itu akan menghemat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Karena pendanaan investasi pengembangan dan pengoperasian bandara akan bersumber dari kas internal perusahaan,” tutur Presiden Director AP II Muhammad Awaluddin di Jakarta, Selasa (5/2).

Capital expenditure (Capex) atau belanja modal dan operational expenditure (Opex) tiga bandara itu berasal dari AP II. Dengan begitu, pemerintah memiliki pilihan (opsi) memakai APBN untuk membangun infrastruktur lainnya.

“Kami menyambut psoitif kerja sama berskema KSP tersebut karena dapat mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia demi kepentingan masyarakat,” imbuhnya.

Pemerintah juga akan mendapat pendapatan tetap, lanjut Awaluddin, pembagian keuntungan, penambahan aset baru, dan tetap memiliki aset eksisting bandara. AP II bakal mengembangkan ketiga bandara tersebut.

Misalnya, di Bandara HAS Hanandjoeddin (Tanjung Pandan) akan dibangun terminal baru dan perluasan terminal eksisting untuk mengakomodir maksimal 6 juta penumpang hingga 30 tahun mendatang.

Terminal eksisting di bandara itu sebetulnya juga sudah mengalami backlog. Saat ini, jumlah pergerakan penumpang di bandara itu telah mencapai 1 juta penumpang per tahun, sementara kapasitas terminal hanya 300 ribu penumpang.

“Investasi di HAS Hanandjoeddin disiapkan Rp 559,9 miliar. Di mana, separuhnya untuk pengembangan terminal. Sisanya untuk fasilitas lain seperti penebalan runway,” tegasnya.

Saat ini, Bandara HAS Hanandjoeddin melayani sejumlah penerbangan domestik. Misalnya,  dari dan ke Jakarta dan Palembang, rute internasional dari dan ke Singapura. Di Bandara Radin Inten II (Lampung) total investasi disiapkan Rp 467,6 miliar. Di antaranya untuk overlay runway secara berkala, pembangunan, dan rehabilitasi fasilitas bandara.

Penumpang di Bandara Radin Inten II diproyeksikan dalam 30 tahun mendatang dapat mencapai 6 juta penumpang per tahun. Pengembangan juga akan dilakukan AP II di Bandara Fatmawati Soekarno (Bengkulu) dengan total investasi Rp 622,6 miliar.

Investasi itu sebut Awaluddin disiapkan untuk pembangunan terminal baru dalam dua tahap. Itu dilakukanuntuk mengantisipasi pergerakan 5,6 juta penumpang dalam 30 tahun mendatang.

“Melalui berbagai pengalaman, termasuk membangun infrastruktur digital di bandara, AP II optimistis dapat mengembangkan tiga bandara untuk lebih mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Indonesia,” tegasnya. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *