Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengaku, belum belum mendapat arahan dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah terkait maraknya dukungan kepada dirinya untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di pemilihan presiden (pilpres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
semarak.co-Menko PMK Muhadjir mengatakan itu, usai halalbihalal dengan keluarga besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome UMM, Malang Jawa Timur, Sabtu (29/4/23) seperti disampaikan kepada Kantor Berita Politik rmol lewat rilisnya, Minggu (30/4/2023) seperti dilansir muslimtrend.com, 2023-04-30,12:44202.
Pernyataan Muhadjir itu disampaikan, menjawab serbuan pertanyaan wartawan terkait maraknya penyebutan namanya sebagai calon wakil presiden. Menanggapi itu, dia terkesan low profile dan hati-hati.
Mantan Rektor UMM empat periode itu mencuat di bursa bakal cawapres, sejak dilontarkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin yang menilai Muhadjir cocok berpasangan dengan calon presiden (capres) PDIP Ganjar Pranowo.
Menurut Ujang, Menko PMK Muhadjir memiliki karakter kuat. Memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan, khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
Senada Ujang, guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UA) Surabaya Prof Hotman M Siahaan mengatakan, Muhadjir layak jadi bakal cawapres. “Dia pas dipasangkan dengan Ganjar. Apalagi Muhadjir itu sudah lama dekat dengan Megawati,” kata Hotman terpisah.
Selain memiliki pribadi yang kuat, nilai Hotman, Muhadjir juga memiliki modal massa Muhammadiyah yang jumlahnya sangat besar. Belum lagi Muhammadiyah yang memiliki daya resonansi kuat terhadap kelompok-kelompok umat Islam lain sehingga langkah Muhammadiyah berpotensi diikuti. “Saya kira Muhammadiyah akan solid mendukung Muhadjir,” tegasnya.
Sejauh ini dukungan berbagai komunitas dan kelompok masyarakat terus mengalir. Bekas relawan Jokowi-Makruf pada Pilpres 2019, Rumah Indonesia Berkemajuan (RIB) Jawa Tengah dan RIB Banyuwangi, juga menyatakan dukungan bagi Muhadjir untuk posisi Bacawapresnya Ganjar Pranowo.
Sementara itu, RIB Jambi, justru menginginkan Muhadjir berpasangan dengan Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Dukungan juga datang dari suster Katolik di Keuskupan Agung Merauke, Provinsi Papua Selatan, Ambrosia Nainggolan.
Ia menilai Muhadjir orang baik, sangat toleran, memiliki pengalaman di bidang birokrasi dan pendidikan. “Beliau ini sangat sederhana, rendah hat. Beliau dekat dengan masyarakat, mau turun ke bawah.”
Fokus tugas
Menanggapi hiruk pikuk itu, Menko Muhadjir menegaskan, dirinya saat ini masih fokus pada tugas-tugasnya sebagai Menko PMK. Belum ada rencana mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden. “Sebagai menteri, saya harus fokus pada tugas-tugas saya dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” katanya.
Selain menjalankan tugas pokok di Kementerian Koordinator (Kemenko) PMK yang mengkoordinasikan 18 kementerian dan lembaga pemerintahan, Muhadjir diberi amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menangani tugas-tugas khusus. Misalnya, target menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada 2024.
Menurunkan stunting dari 24% menjadi 10%. Ia juga sering ditugaskan menangani kasus bencana alam, seperti gempa Cianjur, Sulawesi Barat bahkan sampai Turki dan Suriah. Pada musim Lebaran 2023 ini dia ditunjuk menangani masalah mudik.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) pada Kabinet Jokowi Jilid Satu yang suka blusukan ke tengah masyarakat itu juga mengatakan, aspirasi pencalonan dirinya menjadi Bacawapres merupakan bunga demokrasi. “Itu bunga-bunga demokrasi saja. Kan tidak hanya saya yang disebutkan,” katanya.
Dengan karakternya yang asli, rendah hati, low profile, Menko PMK Muhadjir mengatakan, ada sosok yang lebih baik dari dirinya untuk menjadi cawapres. “Sudah banyak calonnya, dan lebih mumpuni daripada saya,” imbuhnya.
Menjawab pertanyaan wartawan di Malang bahwa dia juga disebut-sebut pantas menjadi pasangan capres Anies Baswedan yang diusung Partai NasDem, Partai Demokrat dan PKS, lantas dengan guyon Muhadjir mengatakan, “Itu kan kata wartawan. Kan saya sudah menggantikan Pak Anies sebagai Mendikbud.”
Menurut Muhadjir, siapapun bakal capres dan cawapres yang terpilih di Pemilu 2024 adalah orang-orang yang memiliki komitmen kuat mensejahterakan rakyat. Yang paling penting proses demokrasi berjalan baik.
“Pemilu 2024 menghasilkan pimpinan negara yang betul-betul memiliki komitmen kuat untuk mensejahterakan rakyat, memajukan demokrasi dan penegakan hukum. Siapapun, kita dukung semuanya,” pesan Muhadjir yang juga pengurus PP Muhammadiya. (net/mus/smr)
sumber: muslimtrend.com dari rmol di WAGroup PEJUANG SEJATI (postMinggu30/4/2023)