PT PP berhasil menyelesaikan pekerjaan pembangunan Runway (landasan pacu pesawat) 3 Bandara Soekarno Hatta di akhir 2019. Penyelesaian proyek ini diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditandai dengan penekanan tombol sirene bersama sejumlah menteri, di komplek Angkasa Pura II, Tangerang, Banten, Kamis (23/1/2020).
semarak.co -Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil, Sekretariat Kabinet Pramono Anung, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
Sedangkan perseroan diwakili Direktur utama Lukman Hidayat didampingi Direktur Operasi II M. Toha fauzi, dan SVP Corporate Secretary Agus Samuel Kana selaku. Bandara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara internasional terbesar dan tersibuk di Indonesia.
Sebelumnya, Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki 2 runway, yaitu Runway 1 berlokasi di Selatan dan Runway 2 berlokasi di Utara. Dengan dibangunnya Runway 3 yang juga berlokasi di Utara diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi kepadatan aktivitas pergerakan pesawat di Bandara.
Dirut PT PP Lukman Hidayat mengatakan, runway 3 dapat menambah pelayanan kapasitas penerbangan pesawat (capacity movement) menjadi 120 penerbangan per jam. Dimana sebelumnya hanya 81 penerbangan per jam dengan 2 runway.
“Pembangunan infrastruktur Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta turut mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor bandara udara serta industri penerbangan di Indonesia. Selain itu, dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pariwisata nasional,” ujar Lukman di sela-sela peresmian seperti dirilis Humas PT PP, Jumat (24/1/2020).
Diakui Lukman, proyek pembangunan Runway 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dimiliki PT Angkasa Pura II dan memiliki masa pelaksanaan pekerjaan selama 21 bulan terhitung sejak Mei 2018.
Proyek yang sebelumnya ditargetkan selesai pada bulan Februari 2020 tersebut dapat diselesaikan oleh Perseroan lebih cepat di bulan Desember 2019. Proyek yang berlokasi di Tangerang, Banten tersebut memiliki total kontrak sekitar Rp. 1,33 triliun. (lin)