Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama PPPA Darul Quran meluncurkan program Ramadhan Tahsin Quran Call untuk membangun komunitas para pembelajar dan pencinta Quran, serta membentuk pribadi muslim yang memiiki kebiasaan membaca Quran dengan makhraj dan tajwid yang benar.
semarak.co-Program diluncurkan Deputi II BAZNAS M. Imdadun Rahmat serta Direktur Utama PPPA Darul Quran Abdul Ghofur disiarkan melalui kanal Youtube BAZNAS TV, Jumat (1/4/2022). Program Tahsin Quran Call ini merupakan program mempertemukan ustadz atau pengajar Quran dengan santri untuk belajar Al Quran secara online.
Deputi II BAZNAS RI M. Imdadun Rahmat mengatakan, program ini merupakan upaya BAZNAS dan PPPA Darul Quran guna memberikan layanan dan akses terbaik bagi para mustahik di bidang dakwah salah satunya melalui program yang mendorong masyarakat agar konsisten selalu membaca dan memuliakan Al-Quran di bulan suci Ramadhan.
“Program ini diharapkan dapat menjadi jawaban di tengah meningkatnya kembali angka positif virus corona, melalui sambungan telepon masyarakat dapat mengakses layanan Tahsin Quran Call dari rumah tanpa perlu bertemu langsung dengan pengajar,” ujar Imdadun dirilis humas melalui WAGroup Baznas Media Center, Jumat (1/4/2022).
Program akan dilaksanakan melalui sambungan telepon dengn target penerima 1000 manfaat yang tersebar di seluruh Indonesia. “Melalui program Tahsin Quran Call ini diharapkan masyarakat dapat mengaji dengan baik sehingga dapat mengajarkan kembali di lingkungan keluarga atau masyarakat sekitar,” kata Imdadun.
Direktur Utama PPPA Darul Quran Abdul Ghofur, SE., M.M mengatakan Tahsin Quran Call ini dapat memberikan kemudahan masyarakat yang belum bisa membaca Al Quran dengan baik setelah mengikuti program ini dapat lancar dan dengan tepat membaca sesuai makhraj dan tajwid dengan benar.
“Target program ini mencakup semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja, hingga dewasa yang bertekad untuk memperbaiki bacaann Al-Qurannya. Saya berharap, program ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari seperti shalat, mengaji, membaca tilawah serta memuliakan Al Quran,” paparnya.
Di bagian lain Direktur Inovasi dan Teknologi Informasi (TI) BAZNAS Achmad Setio Adinugroho menyabet penghargaan The Best Chief Innovation & Information Technology (Zakat Management Institution) dalam ajang Digital Technology & Innovation Award 2022 yang diadakan Majalah Itech, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2022).
Penghargaan itu merupakan buah dari terobosan digitalisasi yang diusung Setio bersama timI. Upaya digitalisasi BAZNAS telah banyak memberi dampak positif dalam pengumpulan dana zakat, infak, dan sedekah. Sejak 2016 lalu, upaya digitalisasi BAZNAS terus dikembangkan menjadi transformasi digital secara menyeluruh dari semua proses kerja BAZNAS.
“Alhamdulillah, terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Saya dan segenap tim yang bertugas sangat mengapresiasi capaian ini. Ini merupakan hasil bersama, bagaimana terobosan dan inovasi yang digencarkan BAZNAS dalam beberapa tahun terakhir akhirnya membuahkan hasil,” ucap Achmad Setio, Sabtu (2/4/2022).
BAZNAS selalu berusaha memberi kemudahan kepada masyarakat untuk menebar kebaikan dan manfaat. “Pada Ramadhan kali ini pun, BAZNAS terus menggencarkan dunia digital guna mendorong peningkatan zakat, infak, dan sedekah,” ujar Setio dirilis humas Baznas melalui BMC juga, Minggu (3/4/2022).
Menurut Achmad Setio, salah satu upaya BAZNAS untuk mendorong pengumpulan ZIS di antaranya melalui aplikasi crowdfunding Cinta Zakat, tidak hanya demi memberi kemudahan muzaki menunaikan zakatnya namun juga menyebarkan informasi kepada para muzaki atas situasi dan kondisi mustahik yang sedang membutuhkan bantuan.
Kemudian, ada pula Kantor Digital BAZNAS yang diluncurkan untuk menguatkan kolaborasi antar BAZNAS Pusat dan daerah. “Kantor Digital BAZNAS adalah sarana kerja berbasis teknologi telekomunikasi. Melalui Kantor Digital, amil bisa melakukan pelayanan, baik terhadap mustahik, muzaki, mitra, dan masyarakat pada umumnya,” ucapnya.
Kantor Digital BAZNAS yang tersebar diseluruh daerah ini, terang Ahmad Setio, juga dapat digunakan oleh para muzaki untuk berdonasi melalui platform pembayaran digital yang tersedia sesuai dengan wilayahnya masing-masing.
Demikian halnya untuk para mustahik yang nantinya dapat mengajukan bantuan secara langsung dengan mengisi form yang telah disediakan. “Melalui Kantor Digital BAZNAS, muzaki akan semakin dimudahkan dalam menebar kebaikan, sehingga semakin banyak yang akan merasakan manfaatnya,” ucapnya.
BAZNAS juga akan berupaya mengembangkan Command Center, yang berfungsi untuk menampilkan segala macam dashboard seperti pengumpulan, penyaluran, operasional, dan lain-lainnya, baik data analytics makro maupun mikro. Ke depan, Command Center BAZNAS akan dikembangkan agar bisa menjadi media komunikasi dengan OPZ lain. Serta melihat kesehatan pengelolaan zakat yang dilakukan oleh OPZ.
“Berbagai inovasi ini melengkapi upaya digitalisasi yang telah digaungkan BAZNAS sebelumnya. Seperti contohnya sistem backbone yang disebut SIMBA, singkatan dari Sistem Informasi dan Manajemen BAZNAS. SIMBA merupakan sistem yang dikembangkan sejak 2012 dan berperan penting dalam pencatatan aktivitas pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara nasional,” katanya.
“Mimpi besarnya adalah upaya digitalisasi BAZNAS ini dapat dimanfaatkan muzaki dan banyak pihak untuk terus menebar kebaikan dan memberi manfaat kepada para mustahik yang membutuhkan melalui dana zakat, infak, dan sedekah yang disalurkan,” paparnya.
“Kenyataannya banyak sekali mustahik di luar sana yang memang mengharapkan dan memerlukan bantuan, kami membangun berbagai sarana digital ini sangat berharap dapat mengantarkan dengan cepat keinginan para asnaf yang membutuhkan kepada masyarakat yang berkeinginan untuk membantu,” pungkasnya. (smr)