Terungkap fakta bahwa utang pemerintah kepada Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ternyata jauh lebih besar dari angka yang sempat beredar. Dalam sebuah pengungkapan mengejutkan, mantan Ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengklarifikasi jumlah utang itu.
semarak.co-Dikatakan Din bahwa jumlah utang itu bukan Rp350 miliar seperti yang beredar di kalangan DPR, melainkan mencapai angka mengejutkan, yaitu Rp1,2 triliun. Berita yang beredar luas di media sosial dan diskusi parlemen tentang utang pemerintah kepada Muhammadiyah telah menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan masyarakat.
Din Syamsuddin, dengan tegas mengoreksi angka yang salah itu dan memberikan penjelasan lebih mendalam. Dilansir dari unggahan video akun X (dulunya Twitter) @boediantar4, Senin (11/3/2024), Din menyatakan, setelah berdiskusi dengan beberapa ketua PWM, ia mendapatkan konfirmasi bahwa jumlah utang yang sebenarnya Rp1,2 triliun.
Melalui pidatonya, Din Syamsuddin menyatakan, “Saya mendapat banyak penyampaian, apakah betul Muhammadiyah berpiutang kepada pemerintah, khususnya BPJS. Setelah saya tanya beberapa ketua PWM, ternyata angkanya bukan yang beredar di DPR hanya Rp350 miliar, namun kisaranya Rp1,2 triliun. Itulah hak Muhammadiyah,” ujar Din.
Muhammadiyah, yang memiliki banyak rumah sakit dan lembaga pendidikan di bawah naungannya, dikenal sebagai organisasi yang memberikan layanan yang berorientasi terhadap kemaslahatan rakyat. Meskipun membutuhkan dana tersebut, Muhammadiyah tidak pernah terburu-buru dalam menagih utangnya kepada pemerintah.
Pengungkapan ini tidak hanya menyoroti transparansi dan integritas Muhammadiyah sebagai organisasi, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka terhadap prinsip wasathiyah Islam, yang berarti moderasi dan keseimbangan.
Tokoh nasional yang deklarator KAMI ini menekankan bahwa organisasi ini berperan sebagai pelayan rakyat, pelayan umat, dan pelayan Indonesia yang selalu siap memberikan pelayanan tanpa mengharapkan imbalan.
Seperti dilansir jawapos.com, Senin, 11 Maret 2024 | 12:47 WIB melalui laman pencarian google.co.id, Senin (11/3/2024), Din Syamsuddin mengajak organisasi-organisasi Islam lainnya untuk mengambil peran sebagai pelopor dalam gerakan moderasi Islam di Indonesia, demi kemajuan dan pencerahan bangsa. (net/jpc/smr)