Pusat Prestasi Nasional Kemendikdasmen menggelar Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) Pendidikan Dasar pada 3-8 November, sebagai upaya memperluas akses pembinaan prestasi dan pelestarian budaya di satuan pendidikan.
Semarak.co – Kepala Pusat Prestasi Nasional Maria Veronica Irene Herdjiono menjelaskan, FLS3N tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembelajaran karakter bagi peserta didik. Ajang ini diikuti 191 ribu murid dari 32 provinsi serta sekolah Indonesia di luar negeri.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan wadah yang tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga ruang kolaborasi dan apresiasi bagi peserta dari seluruh Indonesia. Seni adalah bahasa universal yang menembus batas wilayah, bahasa, dan budaya,” jelasnya, dirilis humas usai acara melalui WAGroup Mitra BKHumas Fortadik, Kamis (6/11/2025).
Maria menambahkan bahwa pelaksanaan FLS3N menjadi momentum penting untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan empati melalui proses kreatif. Dengan berpartisipasi, para peserta tidak hanya mengasah kemampuan artistik, tetapi juga belajar menghargai keberagaman budaya Nusantara.
Selain kompetisi, rangkaian kegiatan FLS3N 2025 juga meliputi pameran karya seni murid, workshop seni dan literasi, serta pertunjukan kolaborasi budaya daerah yang mempertemukan para talenta muda dari berbagai provinsi.
Melalui kegiatan ini, peserta didik diharapkan dapat memperluas wawasan budaya, memperkuat jejaring kolaboratif, dan menumbuhkan apresiasi terhadap keberagaman budaya Nusantara. Irene menuturkan bahwa FLS3N merupakan bagian dari strategi Kemendikdasmen dalam memperkuat ekosistem talenta dan pembinaan seni budaya di sekolah.
“Peserta FLS3N adalah ujung tombak pelestarian budaya bangsa. Tanpa regenerasi, identitas dan warisan budaya bisa perlahan hilang. Karena itu, apresiasi setinggi-tingginya bagi para peserta yang terus berkarya di bidang seni dan sastra,” ujar Irene.
Irene menjelaskan, potensi pengembangan seni budaya di sekolah sangat besar karena didukung oleh guru dan lingkungan belajar yang kaya akan nilai lokal. Dari tiga jenis talenta seni budaya, riset inovasi, dan olahraga bidang seni budaya adalah yang paling memungkinkan dikembangkan di sekolah secara mandiri. (hms/smr)





