Didorong Strategis Bisnis, Bisnis Bancassurance Bank Muamalat Tumbuh Dua Digit

Plt. Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril. Foto: humas Muamalat

Bisnis bancassurance PT Bank Muamalat Indonesia (Muamalat) mencatatkan pertumbuhan volume penjualan sebesar 20% secara tahunan atau year on year (yoy). Peningkatan tersebut turut mendongkrak pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) perseroan yang tumbuh 15% (yoy).

semarak.co-Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Utama Bank Muamalat Hery Syafril mengatakan, pertumbuhan tersebut didorong oleh strategi bisnis Bank Muamalat yang menyesuaikan produk bancassurance dengan profil dan kebutuhan nasabah. Ditambah lagi dengan proses yang dibuat simpel dan efisien.

Bacaan Lainnya

“Kami juga menyediakan layanan purna jual yang andal serta program penjualan yang menarik seperti customer gathering dan giveaway untuk nasabah. Karena itu, tahun ini kami menargetkan pertumbuhan volume penjualan bisa naik dua kali lipat dibanding tahun lalu,” ujar Hery.

Pada 2023 prospek bisnis bancassurance diprediksi bakal cerah yang didorong oleh beberapa faktor, seperti meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi dan perencanaan keuangan dalam beberapa tahun terakhir.

Selain itu, Bank Muamalat juga akan meluncurkan produk baru dalam mata uang dolar Amerika Serikat (USD) untuk menyasar segmen nasabah haji plus yang memiliki kebutuhan untuk pelunasan biaya haji dalam mata uang tersebut serta nasabah yang memiliki kebutuhan proteksi sekaligus berinvestasi dalam mata uang USD.

“Kami juga akan meluncurkan produk asuransi tradisional term life dengan fitur yang sederhana dan kontribusi yang terjangkau untuk menyasar segmen nasabah mass affluent,” imbuh Hery dirilis humas tertanggal 19 Januari 2023 melalui pesan elektronik redaksi semarak.co, Jumat (20/1/2023).

Sebagai informasi, pada kuartal III/2022 Bank Muamalat mencatatkan Profit Before Tax (PBT) sebesar Rp40 miliar, tumbuh 332% secara year on year (yoy). Adapun total aset tercatat tumbuh sebesar 15% (yoy) dari Rp52,1 triliun menjadi Rp59,7 triliun. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *