Juru Bicara Kementerian Agama (Jubir Kemenag) Sunanto mengklarifikasi pernyataan anggota Panitia Khusus (Pansus) Haji DPR RI Marwan Ja’far yang menuding Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tidak hadir pada pemanggilan kedua dari Pansus Hak Angket Haji DPR.
semarak.co-Menurut Cak Nanto, sapaan akrab dari Sunanto, sampai saat ini pihaknya belum ada menerima panggilan dari Pansus Hak Angket Haji untuk Menag. Cak Nanto menghargai pernyataan Marwan sebagai anggota dewan yang terhormat.
Namun, Cak Nanto penasaran dari mana Marwan mendapat info soal Menag tidak menghadiri panggilan bahkan yang kedua dari Pansus Haji itu. Cak Nanto menjelaskan, Menag Yaqut Cholil Qoumas akhir-akhir ini memang memiliki banyak aktivitas di Kemenag. Selain gelaran MTQ Nasional di Banjarmasin Kalimantan Selatan dan lainnya.
“Saya yakin, sebagai anggota DPR Pak Marwan pasti bicara berdasarkan data dan informasi yang valid. Namun, saya ingin tahu sumber informasi tentang pemanggilan dua kali itu dari mana?” ujar Cak Nanto dalam rilis humas Kemenag melalui WAGroup Jurnalis Kemenag, Rabu pagi (11/9/2024).
Menteri Agama Yaqut juga disibukkan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi di Kemenag. “Kan acara MTQ disiarkan di TV dan terlihat jelas kapan dan siapa saja yang hadir di sana. Kami penasaran dari mana Pak Marwan mendapat info ada dua kali pemanggilan itu? Karena saya sudah cek, belum ada panggilan untuk Menteri Agama.”
Sebelumnya diberitakan bisnis.com Selasa, 10 September 2024 | 15:07 bahwa Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 kembali menunjukkan bukti Menag Yaqut tidak kooperatif lantaran sudah 2 kali tak memenuhi panggilan untuk rapat di DPR RI.
Anggota Pansus Haji DPR Marwan Jafar mengatakan pihaknya menduga Menag Yaqut berbohong pada panggilan kedua ini. Sebab, Yaqut disebut izin tidak hadir lantaran ada agenda Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
“Jadi alasannya MTQ, tapi pada kenyataannya ternyata kita menemukan surat yang ada di dalam Kementerian Agama bahwa pada hari ini dia sedang melakukan rapat koordinasi jam 3 sore ini kantor Kemenag,” kata Marwan dalam konferensi pers di Komisi IV DPR Senayan, Jakarta Pust, Selasa (10/9/2024).
Temuan tersebut merupakan bukti ‘kucing-kucingan’ Yaqut dengan Pansus Haji 2024. Dia menunjukkan bukti surat undangan rapat kordinasi jam 3 sore ini di Kantor Kemenag yang dikirimkan Sekretaris Jenderal Kemenag untuk menterinya.
Sebelumnya, ramai diberitakan Pansus Haji DPR sempat sidak ke Siskohat lantaran pihak Kemenag terus mangkir dengan alasan pergi ke Arab Saudi. Namun, saat disidak malah terlihat 2 pejabat Kemenag yang dimaksud ada di kantor tersebut.
“Jadi surat itu sudah kita luncurkan beberapa hari yang lalu untuk mengundang, ternyata ada konfirmasi tidak bisa hadir, tadi sudah saya sampaikan karena alasan MTQ tetapi ternyata ada rapat koordinasi di dalam Kemenag. Ini sungguh ada semacam kebohongan atau pembangkangan terhadap undangan dari Pansus,” tuturnya.
Marwan menerangkan, pembahasan pansus kali ini yang mengundang Menag Yaqut untuk membahas komprehensif carut marut penyelenggaraan haji 2024. Tentunya tidak satu per satu soal pelayanan dan penyelenggaraan haji yang amburadul, tenda yang kemana-mana itu ditempati banyak orang.
Lalu pembagian kuota yang 50 : 50 untuk haji reguler yang penambahan 20 ribu itu. Jadi haji khusus itu juga ada kecurangan, haji reguler pun juga ada kecurangan, jadi dua-duanya ada kecurangan. Lebih lanjut, Marwan akan kembali menyurati Menag Yaqut untuk hadir dalam rapat Pansus minggu ini dan memberikan keterangan.
Dia menilai Yaqut hanya membuang-buang waktu hingga masa kerja DPR saat ini selesai. “Mangkir lagi ketiga kalinya, sesuai dengan UU MD3 ya harus dipanggil ketiga kali dan kalau perlu kita menggunakan polisi secara paksa. Ketiga kalinya nanti masih, mungkin minggu ini harus maraton kita undang, karena waktunya sudah semakin mepet, kan tinggal 3 minggu lagi,” ujarnya. (net/bis/smr)
sumber: bisnis.com di WAGroup Jurnalis Kemenag (postRabu11/9/2024/)