Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres/cawapres) Prabowo-Sandiaga meminta para menteri tak usah diundang dalam hajatan Debat Capres pilpres putaran berikutnya, yaitu 3,4 dan 5.
Alasannya, saat kubu Prabowo dan kubu Joko Widodo tengah melobi KPU dalam Debat Capres kedua, Minggu (17/02), Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan turut nimbrung. Hal ini yang membuat BPN merasa keberatan.
“Saya sih berpraduga baik. Mungkin maksud beliau (Luhut) untuk mengusulkan apa. Tapi sebenarnya ini kan ranahnya pasangan calon (paslon) 02, 01, dan KPU. Biarlah KPU menjelaskan ke kami,” ujar Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua BPN di Jakarta, Rabu (20/02).
Kala itu, Priyo menerangkan bahwa pihaknya melobi KPU terkait aksi Joko Widodo yang menyerang Prabowo secara personal. Menurutnya, Luhut pada saat itu condong memihak terhadap paslon nomor urut 01. “Kami usulkan lebih baik undangan undangan yang lebih netral,” tegas politikus Partai Berkarya bentukan Tommy Soeharto.
Anggota KPU Wahyu Setiawan menegaskan, tamu yang diundang KPU hadir di arena Debat Capres merupakan tokoh yang netral. Mereka diundang hanya untuk menyimak jalannya debat. “Jadi tamu undangan KPU meski latar belakangnya menteri, dia undangan KPU, dia duduk manis, nyimak debat, tak lebih dari itu,” tepis Wahyu.
Mengenai aksi Luhut yang tampak ikut nimbrung, Wahyu menilai, itu hanya terlibat sorak sorai. “Mungkin beliau (Luhut) tergerak hatinya. Itu makanya saya melerai adu mulut yang terjadi antara tim BPN dengan pihak KPU. Kemudian memastikan debat harus dilanjutkan karena ini untuk kepentingan rakyat,” pungkasnya. (lin/ipo)