Pengamat politik dan ekonomi Rizal Ramli mencibir perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk menurunkan jumlah kasus corona di delapan provinsi utama, dan satu provinsi tambahan dalam dalam waktu dua minggu dengan terkesan ambisius.
semarak.co– Menurut Rizal Ramli, selama ini pemerintah menggunakan penanganan corona dengan diagnosa yang asal-asalan. Sehingga, hal tersebut justru dinilai menimbulkan masalah daripada solusi. Hal itu disampaikan Rizal Ramli dalam akun twitter pribadinya @RamliRizal.
“Diagnosa yang ngasal, voodoo medicines, izinkan TKA (tenaga kerja asing) China masuk, organisasi yang tumpang-tindih, garis komando yang terus berubah. Ciptakan lebih banyak masalah daripada solusi. Pantes ambyar,” cibir Rizal Ramli di akun twitter, Rabu (16/9/2020).
RR, sapaan akrab Rizal Ramli mencibir optimisme pemerintah di sektor ekonomi yang terus memburuk di tengah pandemi Covid-19 ini. “Pidoto sih optimis 100x. Tindakan dan kebijakan bikin pesimis, karena menciptakan masalah baru yang lebih merusak. Contoh masalah di sektor fiskal dan ritel yang diobok-obok sektor moneter. Pantes ambyar,” cuit Rizal.
Seperti diketahui, Luhut yang juga merangkap sebagai Wakil Ketua Komite Kebijakan Pengendalian corona sekaligus Wakil Ketua Pemulihan Ekonomi Nasional sudah mengambil beberapa tindakan.
Tindakan yang diambil memaksimalkan peran TNI dan Polri dalam membantu gubernur di daerah dalam menurunkan angka kasus dengan cara mengambil tindakan tegas terhadap setiap pelanggar protokol kesehatan, serta meminta Kapolda dan Panglima Kodam mengecek ulang dan memastikan akurasi data kasus.
Adapun delapan provinsi utama plus satu provinsi tambahan yang jumlah kasus corona harus turun dalam dua minggu. Provinsi-provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan.
Lalu Sumatera Utara, dan Papua. Sedangkan di DKI sendiri memiliki kasus positif corona tertinggi, data terakhir mencatat ada 55.099 kasus positif corona dengan 42.245 sembuh dan 1.418 meninggal dunia. (net/pos/smr)