Deklarasi Gerakan Saksi AMIN tak Mau Dibayar, Capres Anies: Pilih Tenang karena Takut atau Tenang karena Ada Keadilan?

Capres Anies Baswedan saat berada di Tokyo Jepang mempresentasikan Indonesia di pentas global. Foto: internet

Relawan yang tergabung dalam Rojo Banies di Bekasi menggelar deklarasi Gerakan Nasional Saksi AMIN Tak Mau Dibayar atau dikenal dengan singkatan GERNAS SATAMAR di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (711/2023).

semarak.co-Deklarasi ini merupakan kesekian kalinya dilakukan simpul-simpul relawan yang berafiliasi dengan Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) hampir di seluruh Indonesia. Mereka berkomitmen untuk mengawal suara pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Bacaan Lainnya

Para relawan sepakat, nantinya mereka akan terlibat menjadi saksi AMIN di setiap tempat pemungutan suara (TPS) yang ada di Bekasi. Hal ini merupakan wujud nyata dari dukungan relawan yang menginginkan pasangan dengan semangat perubahan itu memimpin Indonesia pada periode 2024-2029.

“Alhamdulillah kami sudah menggelar deklarasi yang berarti kami semua yang tergabung dalam relawan Rajo Banies berkomitmen mengawal suaran pasangan AMIN di setiap TPS yang ada di Bekasi dan kami berkomitmen tak mau dibayar,” ujar Zuhdi Saragih, Ketua Umum Rajo Banies dilansir kbanews.com, 7 November 2023 6:29 PM.

Pasca deklarasi para relawan bisa segera punya petunjuk teknis untuk melakukan proses pengawalan suara AMIN di TPS. Pasalnya, ada kekhawatiran akan bertentangan dengan aturan dari penyelenggara.

“Tinggal selanjutnya kami yang bernaung di KoReAn itu menunggu petunjuk teknis. Bagaimana nanti relawan bisa mengawal suara AMIN tanpa berbenturan dengan aturan yang ada. Di sisi lain, relawan sendiri telah memikirkan bagaimana nantinya relawan akan melakukan pengawalan agar bisa lebih efektif,” ujarnya.

“Salah satunya menyediakan dapur umum bagi para relawan. Bagaimanapun kami ini komitmen menjadi saksi AMIN yang tak mau dibayar, jadi harus ada solusi lain agar kerja-kerja relawan bisa tetap efektif. Misalnya dengan menjamin kebutuhan makanan dan minum para relawan,” jelasnya lagi.

Wakil Ketua Umum KoReAn Wisran Wahab yang ikut hadir mendampingi deklarasi yang dilakukan relawan Rajo Banies mengapresiasi semangat dan masukan dari para relawan. Ia sepakat dengan ide untuk menghadirkan dapur umum bagi para relawan.

“Ini adalah ide bagus karena pada prinsipnya relawan yang berpartisipasi dengan gerakan ini tidak ada yang dibayar. Nah, solusinya tadi itu adalah mengadakan dapur umum. Dapur umum ini pun nantinya akan didanai dengan iuran yang diambil dari para relawan bukan mengandalkan pemodal ataupun langsung dari pasangan AMIN,” cetusnya.

Ditambahkan Wisran, “Bila memungkinkan untuk dilaksanakan, ini adalah ide yang sangat baik untuk diterapkan secara nasional oleh relawan yang ada di KoReAn. Agar kerja-kerja di TPS nanti bisa jauh lebih efektif untuk menjaga suara AMIN.”

Di bagian lain Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan menghadiri Maulid dan Haul Qudbil anfas al Habib Umar bin Abdurrahman al Atthos ke-373 di Majelis Darul Musthofa al Madinatul, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2023).

“Syukur alhamdulillah bisa kembali ke Daryl Mustofa sama-sama menyaksikan majelis ini makin maju dan berkembang, dan insya Allah menjadi telaga yang mengalirkan keberkahan tanpa batas. Kami datang berharap mendapat bagian keberkahan majelis ini,” terang Anies dilansir kbanews.com,7 November 2023 6:43 PM.

Anies menjelaskan bahwa dirinya bersama pasangannya Muhaimin Iskandar beserta Partai Koalisi mendapat amanat untuk menghadirkan perubahan, salah satunya adalah membuat negara yang lebih bersahabat kepada semua unsur, salah satunya alim ulama.

“Hari-hari ke depan adalah perjuangan, dimana kita menentukan arah bangsa ke depan, kita ingin negeri kita lebih adil, negaranya bersahabat dengan semua unsur, apalagi dengan alim ulama, bukan memusuhi mereka tapi menjadikan mitra dan mendengarkan pandangan mereka,” tegasnya

Lebih lanjut untuk menciptakan suasana yang tenang teduh perlu didasari oleh hadirnya rasa keadilan, karena ada juga kondisi tennag tapi dikarenakan rasa takut sehingga warga negara tak berani apabila menyampaikan kritik atau pendapat.

“Kita berharap ke depan situasi tenang teduh bukan dihasilkan karena rasa takut, tapi dihasilkan karena hadirnya rasa keadilan, pilih mana tenang karena takut? Atau tenang karena adil? Yang kita inginkan stabilitas karena rasa keadilan. Ini yang kita perjuangan bersama-sama, bismillah perjuangan ini diridhoi, dan dimudahkan Allah SWT untuk hadirkan perubahan di negeri ini,” tandasnya. (net/kba/smr)

Pos terkait