De Tjolomadoe, Sinergi BUMN Jadikan Eks Pabrik Gula Tempat Wisata Heritage Kelas Dunia

Menteri BUMN Rini Soemarno bersama para direksi saat meninjau bekas pabrik gula yang disulap jadi tempat wisata

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno melakukan soft opening kawasan De Tjolomadoe yang terletak di Karanganyar, Surakarta, Sabtu (24/3). Opening kawasan bersejarah ini juga turut dimeriahkan konser HITMAN David Foster & Friends.

Kawasan ini merupakan eks pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara IX yang telah berhenti beroperasi sejak 1998. Jika dulunya kawasan ini dikenal sebagai Pabrik Gula Colomadu, pasca direvitalisasi kawasan tersebut, nama De Tjolomadoe dan menjadi destinasi wisata heritage di Surakarta.

“Revitalisasi PG Colomadu ditujukan agar nantinya kawasan ini dapat menjadi pusat pelestarian budaya Jawa dan dapat menjadi tempat pelestarian seni budaya yang bersifat tradisional dan modern. Ini juga menjadi salah satu landmark kebanggaan masyarakat Indonesia yang berasal dari kontribusi sinergi BUMN,” kata Rini seperti dirilis Humas Kementerian BUMN, Sabtu (24/3).

Revitalisasi bangunan yang telah berdiri sejak 1861 ini dilakukan dalam waktu kurang dari 1 tahun, tepatnya 351 hari sejak dilakukan peletakan batu pertama pada 8 April 2017.  Revitalisasi PG Colomadu ini merupakan hasil sinergi BUMN  yang terdiri dari PTPN IX sebagai pemilik lahan, dan konsorsium yang terdiri dari PT PP, PT PP Properti, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko (Persero), PT Patra Jasa, PT Jasamarga Properti, dan PT KAI. Konsorsium tersebut juga menghasilkan perusahaan patungan PT Sinergi Colomadu.

Pengembangan kawasan berusia 157 tahun ini juga telah melalui kajian yang dilakukan oleh konsultan independen. Hasilnya menunjukkan bahwa revitalisasi eks PG Colomadu dapat dimanfaatkan menjadi venue bernilai sejarah sekaligus meningkatkan manfaat komersialnya.

De Tjolomadoe kini dapat difungsikan menjadi pusat kebudayaan, Concert Hall dengan kapasitas maksimal 3.000 orang, ruang pertemuan dan pameran dengan kapasitas maksimal 1.000 orang, serta area komersial untuk makanan/minuman maupun sentra kerajinan tangan.

“Saya sangat bangga kepada BUMN-BUMN yang terlibat dalam revitalisasi ini. Saya apresiasi juga PT PP yang memimpin proses restorasi yang secara nyata berhasil merealisasikan visi restorasi Tjolomadoe dalam waktu singkat,” ujar Rini.

Rini berharap inisiasi De Tjolomadoe ini dapat memacu BUMN lain untuk bisa lebih berinovasi dan bersinergi, sehingga bisa menjalankan peran sebagai agen pembangunan yang bukan hanya bersifat fisik namun juga menguatkan karakter dan budaya bangsa. (lin)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *