Masih ingat dengan kisah Malin Kundang, anak durhaka yang menolak ibu kandungnya sendiri bahkan tega mengusir ibu yang melahirkannya itu dari hadapannya bersebab dia telah kaya raya serta beristri cantik sehingga dia malu mengakui ibunya yang datang kepadanya dengan kondisi miskin.
semarak.co-Pimpinan sekaligus sutradara grup Kelompok Teater Kami Harris Priadie Bah mengatakan, pertunjukan yang sedang masih dalam proses pemewujudannya ini, bukan tentang tokoh karakter si Malin, walau kisahnya lebih kurang sama, yaitu tentang anak yang durhaka kepada ibu kandungnya sendiri.
“Pertunjukan kami bergerak dari kisah tragis yang nyata dialami beberapa ibu di Nusantara ini, negeri yang warga bangsanya konon katanya ramah, agamis dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang hidup dalam masyarakatnya. Jadi sebagai bentuk pertunjukkan. persona yang menolak menjadi durhaka,” terang Harris dirilis yang diterima redaksi semarak.co, Senin (26/6/2023).
Dilanjutkan Harris, “…ya, sebermula pemanggungan ini diberangkatkan gagasan awalnya dari Monolog Aktor Yang Sedang Bermonolog teks monolog yang kutulis beberapa tahun melewat, Maret 2015, yang juga telah dibukukan dengan judul NEPSONGISM bersama teks monolog karyaku lainnya.”
Dalam perkembangannya kemudian, lanjut Harris, teks monolog karyanya ini berubah menjadi teks dramatik utuh. “Dalam pengertian ada relasi dan konflik yang melibatkan dan menghadirkan para tokoh-tokoh yang terceritakan dalam pengisahannya,” tutur mantan anggota Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
“Perkembangan ini lebih dipersebabkan oleh intervensi salah satu aktorku yang masuk ke wilayah penciptaanku sebagai penulis sekaligus pewujud pemanggungannya. Argumentasinya sederhana; akan lebih menarik kalau dimainkan dengan penghadiran tokoh-tokoh lainnya,” demikian Harris menambahkan.
Ditambahkan Harris lagi, “Masuk akal, walau timbul juga curiga dipikiranku ini barangkali lebih dipersebabkan doi sebagai aktor sebenarnya kurang nyaman kalau hanya main sendiri saja, maklum sebagai aktor, doi terpaksa sebetulnya, ini semata bersebab doi tidak ingin dituduh sebagai istri yang tidak mau dan tidak bisa membantu karya sang suami hihihi……ya ya ya maklum selain sebagai aktor, doi memang peneman yang setia hari-hari dalam hidupku hahaha.
Pergelaran dari grup Kelompok Teater Kami bertajuk Realitas Dramatik dalam Tema-tema yang Memengaruhinya karya sutradara Harris Priadie Bah ini akan dipentaskan di gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki (TIM), kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis-Jumat (6-7/7/2023), pukul.19.30 WIB. (smr)