Dana Ventura Sembrani Kiqani Milik BRI Ventures Salurkan Investasi ke Startup Ramah Lingkungan Plépah

Ilustrasi dari produk-produk Plepah. Foto: humas BRI

BRI Ventures melalui Dana Ventura Sembrani Kiqani melakukan investasi pada putaran pendanaan awal (seed) ke startup produsen kemasan ramah lingkungan Plépah. Berdiri pada 2018, Plépah adalah perusahaan startup di bidang kemasan dan alat makan ramah lingkungan berbasis organik produk nonkayu hutan (NTFP) yang menggunakan bahan mentah limbah komoditas pohon pinang.

semarak.co-Plépah juga merupakan perusahaan startup ramah lingkungan berbasis komunitas yang memberdayakan desa dan masyarakat di Sumatera Selatan dan Jambi dengan memanfaatkan tenaga kerjanya untuk mengolah limbah komoditas pohon pinangsebagai pendapatan ekonomi alternatif dengan produk akhir eco friendly food packaging dan foodware.

Bacaan Lainnya

Dana Ventura Sembrani Kiqani hadir sebagai bentuk inisiatif BRI Ventures yang berkomitmen untuk memberikan pendanaan tahap awal kepada perusahaan-perusahaan dan atau startup potensial tanah air yang bergerak di sector Direct to Consumer Brands (D2C) dan consumer platform.

CEO BRI Ventures Nicko Widjaja mengungkapkan, selama 2020-2021, sector D2C menunjukkan pertumbuhan yang sangat masif. Disini kita melihat bahwa Indonesia perlu inisiatif pendanaan yang ditujukan kepada brand lokal di bidang fashion, food & beverage (F&B), dan beauty yang berkembang pesat saat ini.

“Ini dapat menjadi menjadi awal Indonesia sebagai creative economy powerhouse. Brand yang berasal dari Indonesia kita harapkan bisa menjadi pemenang di negara ini, sehingga mampu berkompetisi dengan brand global yang semakin banyak masuk ke tanah air,” ujar Nicko dirilis humas BRI usai acara melalui WAGroup BRI X Jurnalis, Senin (30/5/2022).

Dilanjut Nicko, “Hal ini menjadi semangat kami dalam menjalankan inisiatif Sembrani Kiqani. Sementara itu, akibat Pandemi Covid-19 layanan antar makan di Jabodetabek telah meningkat sebanyak 47%, mengakibatkan jumlah sampah plastik sekali pakai melambung tinggi.”

Sebagai pasar layanan antarmakan terbesar di Asia Tenggara dengan total nilai GMV sebesar USD$3.7 miliar, kata Nicko, Indonesia juga menyumbang sampah kemasan plastik sekali pakai sebanyak 561 juta unit setiap bulannya.

Hal tersebut mengakibatkan kesadaran masyarakat muda akan perubahan iklim juga semakin meningkat ditandai dengan statistik sebanyak 13.48 juta masyarakat dari generasi Z lebih memilih brand yang ramah lingkungan. Karena itu Plépah berkomitmen untuk mengurangi jumlah sampah plastik sekali pakai hingga 15 juta unit kemasan plastik sekali pakai mulai tahun depan.

Dengan model operasional yang berbasis komunitas, Plépah juga memberdayakan masyarakat sekitar kawasan perkebunan khususnya di pulau Sumatera dengan memberikan mereka pendapatan alternatif dalam proses pengolahan bahan mentah pelepah pinang, dengan mengedepankan tiga Sustainable Development Goals dari PBB sebagai acuannya.

Sepanjang proses, Plépah menyatukan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak di Indonesia serta, bersama-sama menjalankan berbagai kegiatan untuk merancang dan menghasilkan sistem yang berkelanjutan dan menyeluruh demi, menjawab tantangan masalah lingkungan dan sosial di Indonesia.

CEO dan Co-Founder dari Plépah Rengkuh berharap investasi ini dapat membantu Plépah memberi ruang untuk memvalidasi konsep sustainable business yang mampu untuk terus bertumbuh. Dengan point pertumbuhan Increase capacity to reduced price, penguatan team internal, dan mempersiapkan ekosistem bisnis yang menerapkan ESG mengacu kepada SDG.

Chief Marketing Officer dari Plépah Almira juga menambahkan bahwa penyebab tingginya sampah plastik di Indonesia juga diakibatkan oleh pengelolaan sampah plastik yang kurang baik, dengan jumlah sampah plastik mencapai angka total 68,5 juta ton pada tahun 2021.

“Tren ini juga di prediksikan akan terus naik hingga 5% setiap tahunnya jika pengelolaan sampah dan produk alternatif seperti kemasan ramah lingkungan tidak digiatkan dari sekarang,” tutur Almira dirilis humas BRI.

Di sisi yang sama, Direktur Investasi dari BRI ventures Markus Liman Rahardja berharap bahwa investasi yang BRI Ventures berikan ini dapat mendorong Plépah untuk bisa terus mengembangkan bisnis dan produknya dan juga dapat berkontribusi pada percepatan adopsi produk ramah lingkungan di Indonesia.

Disamping itu, Markus juga menambahkan, investasi kepada perusahaan ramah lingkungan ini juga sekaligus menegaskan posisi BRI ventures sebagai salah satu venture capital yang melihat sebuah startup tidak hanya Financially healthy but also environmentally friendly.

Sebagai info, saat ini Plépah telah menjalin kerjasama dengan beberapa brand kosmetik, fashion dan makanan baik lokal maupun global untuk menggunakan produk sustainable packaging Plépah sebagai produk substitusi yang lebih ramah lingkungan dan eco-friendly. (smr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *