Sebaran Covid-19 dinilai sudah benar-benar hilang dari Indonesia. Penilaian ini disampaikan Direktur Eksekutif Nagara Institute Akbar Faizal menanggapi adanya pernikahan anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep menikah dengan Erina Gundono yang dihadiri ribuan rakyat, Sabtu-Minggu (10-11/12/2022).
semarak.co-Foto dan video pesta pernikahan memang dihadiri ribuan rakyat yang tumpah ruah dalam pesta rakyat beredar di mana-mana, terutama media sosial (medsos) twitter. Acara itu memang menimbulkan ribut di jaga maya salah satunya media sosial twitter.
Atas alasan itu, mantan politisi NasDem Akbar Faisal pun meminta para pedagang test PCR dan antigen menghentikan aktivitas penjualannya. Selain itu, lanjut Akbar, para menteri juga tidak perlu sibuk lagi dengan sebaran Covid-19 di tanah air.
“Alhamdulillah, Covid-19 resmi usai. Pesta nikahan besar-besaran sudah boleh dan tanpa masker-maskur lagi. Kepada para menteri yang jobdesk Covid jangan lagi sok khawatir ya,” ujar Akbar dalam cuitan lewat akun Twitter pribadi, Minggu (11/12) dilansir msn.com Minggu, Desember 11, 2022.
Adapun akun media sosial twitter: Pemburu Kebenaran@Mencaricinta99 memposting screenshot foto berita dengan tambahan komentar, Kau yg berjanji kau pula yang mengingkari, Seperti nya semua janji mu hanyalah bualan yg tidak pernah kau buktikan, Sebenarnya kau ini siapa sih??
Adapun screenshot berita dimaksud akun Pemburu Kebenaran@Mencaricinta99 adalah link berikut yang dicopas dari google.co.id: https://kabar24.bisnis.com/read/20141127/15/276089/pejabat-dilarang-gelar-resepsi-pernikahan-mewah-mulai-1-januari-2015.
Pemerintah melarang pejabat pemerintah menggelar resepsi pernikahan mewah. Larangan tersebut juga berlaku bagi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Menteri Perencanaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan, batasan 400 undangan bagi acara resepsi pernikahan keluarga pejabat pemerintah adalah cerminan dari kesederhanaan Presiden Jokowi.
Dia yakin Presiden setuju dan ikut melaksanakan larangan yang diterbitkan pemerintah dalam Surat Edaran Menpan-RB no. 13/2014 tersebut. “Bapak Presiden pun kalau menikahkan putrinya ya sama, begitu karena ini juga dari pandangan-pandangan, bertitik tolak dari kesederhanaan hidup Presiden,” kata Yuddy di Istana Negara, Kamis (27/11/2014) dilansir kabar24.bisnis.com, 27 November 2014 | 20:34 WIB,
Dia menjelaskan aturan batasan 400 undangan dan 1.000 tamu bagi resepsi perkawinan atau syukuran keluarga pejabat pemerintah berlaku mulai 1 Januari 2015. Surat edaran tersebut juga melarang pejabat pemerintah menggelar pesta resepsi yang terkesan mewah.
Kesan mewah, papar Yuddy, bisa diberikan melalui lokasi acara dan hidangan yang diberikan dalam acara tersebut. Namun, dia tidak bisa menjelaskan ukuran kemewahan dengan pasti seperti melalui besaran biaya acara resepsi atau ukuran gedung.
“Yang pantas itu tidak usah mewah-mewah. Tidak usah di Ritz Carlton. Kan ada pejabat eselon I yang nikahin anaknya di Ritz Carlton, di Hotel Mulia, undangannya ribuan, bikin macet, karangan bunganya banyak. Itu kan menimbulkan psikologi kesenjangan di masyarakat, tidak baik,” kata Yuddy. *Berita ini ada revisi pada Jumat, 9 Desember 2022, Pukul 14.22 WIB.
Dilansir suara.com – Jum’at, 09 Desember 2022 | 11:28 WIB, Presiden Jokowi kerap mengeluarkan pernyataan tentang gaya hidup sederhana dan tidak pamer kekayaan pada pejabat, termasuk kepala daerah dan perwira TNI dan Kepolisian. Tapi nyatanya, undangan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono disebar kepada ribuan orang.
Bahkan pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) pernah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana. Isinya adalah pembatasan jumlah undangan dalam resepsi pernikahan yang dilakukan pejabat, termasuk Presiden Jokowi.
Berdasarkan surat edaran yang ditandatangani oleh Menpan-RB saat itu Yuddy Chrisnandi, diketahui pejabat hanya boleh menyebarkan 400 undangan dengan jumlah tamu maksimal 1.000 orang.
Namun pembatasan ini tidak berlaku jika acara dilakukan di rumah sendiri. Tak pelak, netizen pun turut membicarakan kontroversi ini. Tidak sedikit yang menyindir Presiden Jokowi soal melanggar sendiri aturan yang dibuatnya.
“Mas…maaf, tolong ada yang klarifikasi dari panitia nya, acara resepsi bisa banyak undangan. Karena pernah ada himbauan (atau aturan?) tahun 2014 dari menteri Pak Jokowi, yang isinya, kalau nggak salah: kalau buat acara resepsi janganlah mewah, jangan banyak undangan,” tulis akun @Gunt******** kepada Kaesang Pangarep dan Gibran Rakabuming.
Sayangnya pertanyaan ini tidak dijawab oleh kedua putra Jokowi tersebut. Netizen yang lain pun menyindir peraturan berubah karena periode yang berbeda. “Presidennya udah beda (periode). Jadi jangan diungkit2 lagi. Paham kelen?! Sekarang: BOLEEEEHHH,” tulis akun @ragi*****.
“Bagaimana ini dgn adanya rencana resepsi pernikahan di Solo!? Bukan hanya direncanakan mewah, tp juga sp menggunakan apkam negara secara besar2an yg biayanya juga tdk jelas?!,” tulis @Bahar****.
Namun tidak sedikit juga yang membela, dengan mengatakan acara pernikahan putra Jokowi dinilai sederhana untuk seorang presiden. Penampilan Erina Gudono Saat Pengajian Dipuji, Netizen Malah Sindir Mantan Kaesang: Bude Nangis di Pojokan
“Batasan “Mewah” tuh seperti apa…? Untuk ukuran seorang Presiden, resepsi Jokowi ini tergolong sangat sederhana, dibandingkan dengan pernikahan dari anak² konglomerat indo,” tulis @Waho*****.
Sementara itu acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sendiri akan berlangsung dua hari. Hari Sabtu 10 Desember 2022 adalah hari pelaksanaan akad nikah yang dilaksanakan di Pendopo Agung Ambarukmo, yang berada di kawasan Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta.
Acara akad nikah ini menurut Kaesang Pangarep hanya dihadiri oleh anggota keluarga dan kerabat, dengan jumlah tamu 150. Sementara itu pada Minggu 11 Desember 2022, diadakan juga acara resepsi alias Ngunduh Mantu di Pura Mangkunegaran, Solo, dengan 3.000 undangan. (net/sua/smr)
