Maskapai Berbiaya Hemat atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia menorehkan sejarah dalam dunia penerbangan LCC nasional. Menyusul diraihnya predikat bintang 4 dari Skytrax, lembaga pemeringkat dan sertifikasi industri penerbangan independen, untuk pertama kali di Asia dan peringkat ketiga dunia.
Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo mengatakan, penghargaan berskala internasional ini merupakan bukti atas komitmen dan kerja keras seluruh karyawan yang menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan bagi Citilink untuk terus menerus memberikan yang terbaik pada seluruh aspek penerbangan.
“Ini menjadi fakta, meskipun Citilink Indonesia adalah maskapai berbiaya murah, namun dengan kualitas yang terbaik di kelasnya. Penghargaan ini merupakan pengakuan internasional dan menjadi modal dasar untuk melakukan ekspansi bisnis ke regional,” kata Juliandra usai menerima sertifikat bintang empat Skytrax, di Singapore Airshow 2018, Singapura, seperti dirilis Humas, Kamis (8/2),
Selain maskapai pelat merah ini menerima penghargaan Skytrax, induk usahanya, Garuda Indonesia di ajang yang sama, kembali mempertahankan prestasinya tiga kali berturut-turut sebagai maskapai full service bintang lima.
Maskapai pelat merah ini merupakan maskapai berbiaya hemat pertama yang mendapatkan pengakuan layanan bintang empat di Asia dan ke tiga di dunia yang mampu disejajarkan dengan dua maskapai asal Eropa yang dikenal dengan tingkat keamanannya yang tinggi yaitu Norwegian Air dari Norwegia dan EasyJet dari Inggris.
Pencapaian ini juga merupakan perjalanan panjang yang prosesnya dilakukan sejak tahun 2014, hingga hari ini dapat terwujud karena pelayanan Citilink Indonesia yang selalu mengutamakan “Indonesian hospitality” sebagai pengalaman unik dalam setiap penerbangannya.
Dalam perjalanannya, Citilink merupakan maskapai berbiaya hemat yang selalu menawarkan pengalaman unik bagi penumpangnya salah satunya adalah dengan penerapan sistem implementasi teknologi informasi yang memudahkan pemilihan beragam fitur dalam penerbangan.
Citilink juga selalu melakukan inovasi bisnis dengan menawarkan sesuatu yang berbeda dari maskapai lainnya, dimana salah satunya dengan menawarkan menu-menu khas Indonesia sehingga dapat merasakan pengalaman yang unik di setiap perjalanan udara. “Tentu saja, Citilink Indonesia akan terus memberikan pelayanan pelayanan terbaik untuk mempertahankan rating bintang empat Skytrax ini,” kata Juliandra.
Pertumbuhan
Selama 2017, Citilink telah menambah lima rute penerbangan di Indonesia maupun internasional yaitu Jayapura, Kendari, Gorontalo, Ambon dan Silangit, serta Dili, Timor Leste.
Pertumbuhan penumpang Citilink tercatat mengalami peningkatan siginifikan dalam lima tahun terakhir. Tahun 2012 tercatat sebanyak 2,8 juta penumpang, kemudian melonjak menjadi 5,3 juta penumpang di tahun 2013. Tahun 2014 terus tumbuh dengan pesat mencapai 8,2 juta penumpang, tahun 2015 sebanyak 9,5 juta penumpang, kemudian pada tahun 2016 mencapai 11, 8 juta penumpang, dan mencapai angka 12,6 juta penumpang di tahun 2017. (lin)