• Maskapai pertama di Indonesia yang meluncurkan dan menggunakan uang elektronik
• Tawarkan kemudahan bertransaksi layanan produk penerbangan
Maskapai berbiaya murah atau low cost carrier (LCC) Citilink Indonesia menggandeng Bank Mandiri untuk melakukan terobosan bisnis. Menyusul peluncuran uang elektronik Citilink Indonesia yang akan memberikan kemudahan bertransaksi bagi pelanggan. Citilink merupakan maskapai pertama di Indonesia yang memiliki dan menggunakan uang elektronik dalam transaksi layanan produk penerbangannya.
Direktur Niaga Citilink Indonesia Andy Adrian mengatakan, pemerintah melalui Bank Indonesia meluncurkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam bertransaksi tanpa uang tunai dalam kegiatan ekonominya, Agustus 2014. Andy mengatakan, peluncuran uang elektronik ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjadi maskapai berbasis teknologi informasi yang tentunya selalu mengutamakan aspek kenyamanan dan keamanan pengguna.
“Peluncuran uang elektronik ini merupakan bentuk dukungan Citilink Indonesia terhadap program Pemerintah Indonesia yakni Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk memberikan kemudahan transaksi serta manfaat tambahan bagi pelanggan Citilink Indonesia,” kata Andy, saat peluncuran co-branding e-Money dengan Bank Mandiri, di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (19/10).
Terlebih, kata Andy, Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia. Maka diharapkan manfaat uang elektronik Citilink dapat langsung dirasakan masyarakat luas di seluruh Indonesia. Menurut Andy Uang elektronik maskpai pelat merah ini memiliki tiga desain eksklusif dan bisa didapatkan oleh pelanggan di dalam pesawat saat melakukan penerbangan bersama Citilink Indonesia.
Direktur Distribusi Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, sinergi dengan anak usaha Garuda Indonesia ini merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis uang elektronik melalui peningkatan manfaat yang bisa dimanfaatkan pemegang kartu elektronik berlogo Mandiri e-money.
“Per Agustus lalu, jumlah uang elektronik berlogo Mandiri e-money yang telah diterbitkan mencapai lebih dari 10 juta keping dengan frekuensi transaksi lebih dari 300 juta transaksi senilai Rp3,4 triliun,” kata Hery.
Saat ini, lanjut Hery, uang elektronik berlogo Mandiri e-money telah dapat digunakan untuk bertransaksi di sekitar 1.000 merchant dengan jumlah outlet lebih dari 52.000 unit, seperti untuk pembayaran tol, tarif bus (Transjakarta, Trans Jogja dan Batik Solo Trans), kereta (RaiLink Medan dan Jakarta Commuter Line), parkir (Quality Parking, Secure Parking dan Parkir Stasiun Reska serta Terminal Parkir Elektronik di Jalan Sabang, Kelapa Gading dan Falatehan), toko-toko ritel, SPBU, Restauran cepat saji dan arena rekreasi.
Uang elektronik Citilink, lanjut Andy, dapat dipergunakan di 30 ribu merchant Bank mandiri di seluruh Indonesia dan ke depannya akan dipergunakan sebagai alat pembayaran transaksi seperti pembelian tiket dan pembayaran layanan produk Citilink Indonesia lainnya seperti makanan dan minuman dalam pesawat (SOB), kelebihan bagasi di bandara, dan lainnya. (lin)