PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) dapat mempertahankan posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset dengan total aset mencapai Rp281,7 triliun per 30 September 2020. Atau sembilan bulan pertama 2020 yang di tengah kondisi perekonomian yang masih menantang pula.
semarak.co-Direktur Finance & SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong menyampaikan, adapun laba bersih konsolidasi (unaudited) pada periode ini mencapai Rp1,9 triliun dan menghasilkan earnings per share sebesar Rp74,79.
“Kami berkomitmen terus mendukung karyawan, nasabah, dan masyarakat untuk menghadapi kondisi ini secara bersama-sama,” kata Lee Kai Kwong saat Paparan Publik Tahunan 2020 sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas perseroan kepada publik, khususnya para pemegang saham di Jakarta, Rabu (18/11/2020).
Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini acara dilaksanakan secara elektronik melalui video conference, sejalan dengan surat edaran PT Bursa Efek Indonesia (BEI) nomor SE-00003/BEI/05-2020 perihal Tata Cara Pelaksanaan Public Expose Secara Elektronik.
“Prioritas kami saat ini adalah meminimalisir dampak yang kurang baik bagi nasabah, dan senantiasa membantu pemulihan bisnis secara keseluruhan melalui program bantuan dan dukungan likuiditas tambahan,” imbuh Lee Kai Kwong seperti dirilis Humas CIMB Niaga, Kamis (19/11/2020).
Lee Kai Kwong menjelaskan, likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya tetap menjadi fokus utama CIMB Niaga. Penyaluran kredit dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat untuk memastikan tingkat modal dan biaya pencadangan yang baik dalam mengantisipasi tantangan perekonomian ke depan.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2020, perseroan telah menghimpun dana pihak ketiga (“DPK”) sebesar Rp211,9 triliun dengan rasio CASA sebesar 60,31%. Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 35,6% Year on Year (yoy) dan 16,6% yoy.
Hal ini sejalan dengan komitmen bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience. Adapun jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp180,9 triliun, utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 4,1% yoy.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) CIMB Niaga tumbuh 7,9% yoy, sementara Kredit Pemilikan Mobil (“KPM”) meningkat sebesar 7,0% yoy. “Untuk meningkatkan customer experience, kami terus memperkuat platform digital banking OCTO Mobile dengan mengusung tagline baru Banyak Bisanya, Bisa Semaunya,” terang dia.
Dirancang layaknya Super App, lanjut dia, OCTO Mobile menjadi one stop mobile financial solution yang dapat memenuhi kebutuhan finansial nasabah kini dan nanti pada setiap fase kehidupan. OCTO Mobile juga disiapkan sebagai aplikasi yang bisa melayani dan disesuaikan dengan preferensi nasabah,” ujarnya.
Pada segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp32,6 triliun (+4,7% yoy) dan DPK sebesar Rp35,1 triliun (+32,0% yoy) per 30 September 2020.
Di tengah situasi yang masih menantang, kata dia, CIMB Niaga dipercaya dan berhasil mendapatkan sejumlah apresiasi baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada para nasabah yang terus setia menjadikan CIMB Niaga sebagai bank pilihan dalam mengembangkan bisnis dan mengejar mimpi,” tutup Lee Kai Kwong,” tutupnya. (smr)